'Jangan Sombong, Kalau Pariwisata Nusa Penida Maju'
Penutupan NPF V Tahun Berlangsung Semarak
Nusa Penida Festival (NPF) V Tahun 2019 di Pelabuhan Banjar Nyuh, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, resmi ditutup, Selasa (8/10) malam.
SEMARAPURA, NusaBali
Penutupan dilakukan Deputi Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI Sonny Harry B Harmadi dan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta.
Penutupan ditandai pemukulan kentongan dan penyerahan dokumen potensi desa usulan Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN) oleh Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta kepada Deputi Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI Sonny Harry B Harmadi.
Malam penutupan Festival NPF V dimeriahkan hiburan musik dari Johny Agung dengan genre reggae, dan musisi ibukota Tipe X dengan musik Ska dan aksi live DJ Denada dan dentuman kembang api. Ribuan penonton memadati pesisir pantai dan pelabuhan Banjar Nyuh. Mereka tampak hanyut dalam lantunan lagu lagu bergenre Reggae, Ska dan Techno yang dibawakan para musisi. Serangkaian momen penutupan festival ini juga dipentaskan karnaval budaya.
Bupati Suwirta mengatakan, meskipun pariwisata Nusa Penida telah berkembang dengan pesat, namun kegiatan promosi dan branding harus tetap dilakukan melalui kegiatan-kegiatan semacam festival ini. Dia mengimbau masyarakat Nusa Penida tidak hanya mengandalkan laut, namun juga mengembangkan kerajinan UKM (usaha kecil dan menengah).
Menurutnya, industri pariwisata adalah industri yang sensitif terhadap isu isu seperti terorisme, wabah penyakit, bencana alam, dan lainnya yang tidak bisa diprediksi kejadiannya. "Jangan mengantungkan hidup sepenuhnya pada pariwisata saja. Bidang lain, seperti pertanian dan perternakan hendaknya juga tetap dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan buruk yang terjadi. Karena jika suatu saat pariwisata alami goncangan maka ekonomi tidak ikut akan jatuh," ujarnya
Bupati Suwirta juga mengingatkan masyarakat untuk senantiasa menjaga alam dan perilaku masing-masing individu. "Tolong jaga alam dan perilaku dengan baik. Jika kita ingin maju, maka kita harus mengubah perilaku kita, sampah utamanya plastik harus dibuang pada tempatnya dan jangan sombong kalau pariwisata Nusa Penida sudah maju dan ingat, jangan lupa pada sepi pada saat ramai. Karena jika pariwisata yang ramai, tiba tiba sepi, maka kita tidak akan mengalami guncangan," ujar Bupati Suwirta.
Deputi Kemenko PMK RI Sonny Harry B Harmadi mengaku terpukau setelah menyaksikan keragaman atraksi budaya di Nusa Penida lewat karnaval budaya. Dirinya juga mengapresiasi ambisi tekad Bupati Suwirta dalam membangun Nusa Penida. Menurutnya, jarang ada kepala daerah yang bertekad dan komitmen kuat seperti Bupati Klungkung dalam memperjuangkan daerahnya di pusat.
Dirinya mengingatkan, pembangunan daerah akan dikatakan berkualitas dan berhasil, jika berhasil menggandeng dan memberdayakan peran serta seluruh masyarakatnya. *wan
Penutupan ditandai pemukulan kentongan dan penyerahan dokumen potensi desa usulan Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN) oleh Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta kepada Deputi Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI Sonny Harry B Harmadi.
Malam penutupan Festival NPF V dimeriahkan hiburan musik dari Johny Agung dengan genre reggae, dan musisi ibukota Tipe X dengan musik Ska dan aksi live DJ Denada dan dentuman kembang api. Ribuan penonton memadati pesisir pantai dan pelabuhan Banjar Nyuh. Mereka tampak hanyut dalam lantunan lagu lagu bergenre Reggae, Ska dan Techno yang dibawakan para musisi. Serangkaian momen penutupan festival ini juga dipentaskan karnaval budaya.
Bupati Suwirta mengatakan, meskipun pariwisata Nusa Penida telah berkembang dengan pesat, namun kegiatan promosi dan branding harus tetap dilakukan melalui kegiatan-kegiatan semacam festival ini. Dia mengimbau masyarakat Nusa Penida tidak hanya mengandalkan laut, namun juga mengembangkan kerajinan UKM (usaha kecil dan menengah).
Menurutnya, industri pariwisata adalah industri yang sensitif terhadap isu isu seperti terorisme, wabah penyakit, bencana alam, dan lainnya yang tidak bisa diprediksi kejadiannya. "Jangan mengantungkan hidup sepenuhnya pada pariwisata saja. Bidang lain, seperti pertanian dan perternakan hendaknya juga tetap dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan buruk yang terjadi. Karena jika suatu saat pariwisata alami goncangan maka ekonomi tidak ikut akan jatuh," ujarnya
Bupati Suwirta juga mengingatkan masyarakat untuk senantiasa menjaga alam dan perilaku masing-masing individu. "Tolong jaga alam dan perilaku dengan baik. Jika kita ingin maju, maka kita harus mengubah perilaku kita, sampah utamanya plastik harus dibuang pada tempatnya dan jangan sombong kalau pariwisata Nusa Penida sudah maju dan ingat, jangan lupa pada sepi pada saat ramai. Karena jika pariwisata yang ramai, tiba tiba sepi, maka kita tidak akan mengalami guncangan," ujar Bupati Suwirta.
Deputi Kemenko PMK RI Sonny Harry B Harmadi mengaku terpukau setelah menyaksikan keragaman atraksi budaya di Nusa Penida lewat karnaval budaya. Dirinya juga mengapresiasi ambisi tekad Bupati Suwirta dalam membangun Nusa Penida. Menurutnya, jarang ada kepala daerah yang bertekad dan komitmen kuat seperti Bupati Klungkung dalam memperjuangkan daerahnya di pusat.
Dirinya mengingatkan, pembangunan daerah akan dikatakan berkualitas dan berhasil, jika berhasil menggandeng dan memberdayakan peran serta seluruh masyarakatnya. *wan
1
Komentar