Personel Polres Buleleng Dites Urine
Puluhan personel Polres Buleleng menjalani tes urine mendadak dari Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Kabupaten Buleleng.
SINGARAJA, NusaBali
Tes urine yang dilaksanakan Rabu (9/10/2019) itu untuk membuktikan penegak hukum yang biasanya menangani kasus penyalahgunaan narkoba bersih dari barang terlarang tersebut. Tes urine yang menyasar puluhan personel Buleleng dilakukan sebelum apel pagi.
Kepala BNNK Buleleng, AKBP I Gede Astawa, mengatakan tes urine adalah salah satu tugas BNN adalah pencegahan dan untuk itu atas seizin Kapolres Buleleng, pihak BNK melakukan tes urine terhadap personel satuan reserse narkoba yang dimaksudkan sebagai langkah pencegahan tak hanya pada masyarakat umum tetapi juga pada aparat yang bertugas memberantas narkoba. “Dalam melakukan tugas pemberantasan, otomatis pemberantasnya yang harus bersih dulu ke dalam, agar masyarakat yakin terhadap keberadaan kepolisian yang sudah menjadi suri tauladan terlebih dahulu,” ujar AAKBP I Gede Astawa.
Selain itu tes urine di kalangan aparat disebut sebagai upaya menyelamatkan dan mengamankan aparat Kepolisian sebagai penegak hukum jangan sampai terjerat narkoba. Dirinya pun mengapresiasi personel Polres Buleleng setelah melihat hasil tes yang seluruhnya menunjukkan hasil negatif.
Sementara itu Wakapolres Buleleng, Kompol Loduwyk Tapilaha dalam apel pagi menegaskan kepada seluruh personel jangan ada yang terlibat atau ikut menggunakan atau mengedarkan narkoba. Instansi Polri secara tegas akan memberikan sanksi Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) bagi personel yang terlibat. “Tes urine ini penting untuk kita. Hasilnya akan menjadi dasar kepercayaan masyarakat bahwa petugas pemberantas narkoba benar-benar bersih. Hal ini juga sangat transparan karena tes dilakukan oleh BNNK,” ungkap Loduwyk Tapilaha.
Sementara itu dalam penanganan kasus narkoba Polres Buleleng khusus di bulan September sudah membekuk empat orang penyalahguna narkoba. Pemberantasan juga dilakukan oleh BNNK Buleleng dengan mengungkap seorang pengedar dan merehab 62 orang pemakai narkoba selama tahun 2019. *k23
Kepala BNNK Buleleng, AKBP I Gede Astawa, mengatakan tes urine adalah salah satu tugas BNN adalah pencegahan dan untuk itu atas seizin Kapolres Buleleng, pihak BNK melakukan tes urine terhadap personel satuan reserse narkoba yang dimaksudkan sebagai langkah pencegahan tak hanya pada masyarakat umum tetapi juga pada aparat yang bertugas memberantas narkoba. “Dalam melakukan tugas pemberantasan, otomatis pemberantasnya yang harus bersih dulu ke dalam, agar masyarakat yakin terhadap keberadaan kepolisian yang sudah menjadi suri tauladan terlebih dahulu,” ujar AAKBP I Gede Astawa.
Selain itu tes urine di kalangan aparat disebut sebagai upaya menyelamatkan dan mengamankan aparat Kepolisian sebagai penegak hukum jangan sampai terjerat narkoba. Dirinya pun mengapresiasi personel Polres Buleleng setelah melihat hasil tes yang seluruhnya menunjukkan hasil negatif.
Sementara itu Wakapolres Buleleng, Kompol Loduwyk Tapilaha dalam apel pagi menegaskan kepada seluruh personel jangan ada yang terlibat atau ikut menggunakan atau mengedarkan narkoba. Instansi Polri secara tegas akan memberikan sanksi Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) bagi personel yang terlibat. “Tes urine ini penting untuk kita. Hasilnya akan menjadi dasar kepercayaan masyarakat bahwa petugas pemberantas narkoba benar-benar bersih. Hal ini juga sangat transparan karena tes dilakukan oleh BNNK,” ungkap Loduwyk Tapilaha.
Sementara itu dalam penanganan kasus narkoba Polres Buleleng khusus di bulan September sudah membekuk empat orang penyalahguna narkoba. Pemberantasan juga dilakukan oleh BNNK Buleleng dengan mengungkap seorang pengedar dan merehab 62 orang pemakai narkoba selama tahun 2019. *k23
Komentar