Bappeda Beber Tahapan Lolosnya Dana di RAPBD
Munculnya dana Rp 88,34 miliar sebagai usulan tambahan di RAPBD 2016 bakal dikawal DPRD Bali saat verifikasi di Mendagri. Yang tidak memenuhi payung hukum bisa dicoret.
Putu Astawa mengatakan ada 6 tahapan dilalui dalam usulan tambahan anggaran tersebut. “Yang kami tegaskan, pertama, anggaran tambahan ini bukan dimasukkan setelah ketok palu RAPBD 2016. Tetapi melalui pembahasan-pembahasan dengan mekanisme jelas. Bisa jadi tidak semua anggota dewan mengikuti proses ini dan tidak mengetahui anggaran ini masuk,” ujar Astawa.
Astawa menjelaskan, tambahan dana tersebut dibahas bersama di masing-masing komisi oleh eksekutif dan legislatif melibatkan SKPD (satuan kerja perangkat daerah) dengan komisi terkait. Tahapan berikutnya ada pembahasan di Badan Anggaran. Setelah itu ada lagi pembahasan di Pansus APBD Induk 2016, pembahasan pandangan–pandangan fraksi di DPRD Bali, dan pembahasan rapat gabungan DPRD Bali dengan eksekutif dihadiri Gubernur Bali dan Tim Anggaran Daerah.
”Penganggaran tersebut merupakan satu kesatuan yang dilaksanakan Eksekutif–Legislatif Provinsi Bali sebelum RAPBD 2016 diketok palu. Dengan demikian semua sudah sesuai mekanisme,” ujar mantan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Bali, ini.
Sebelumnay diberitakan, kendati Ranperda APBD Bali Induk 2016 senilai Rp 5,1 triliun sudah diketok palu melalui rapat paripurna di gedung DPRD Bali, Niti Mandala Denpasar, Rabu (4/11), ternyata masih ada usulan dana tambahan masuk. Usulan yang oleh kalangan DPRD Bali dianggap ‘nyelonong’ masuk ini besarnya mencapai total Rp 88,34 miliar.
Sumber NusaBali di lingkaran DPRD Bali, Jumat (6/11), menyebutkan Ranperda APBD Induk 2016 memang sudah ketok palu, namun tidak seluruhnya dibahas maksimal. Termasuk masih ada usulan tercecer senilai Rp 88,34 miliar tersebut. Beberapa mata anggaran yang muncul sebagai usulan tambahan, semuanya berupa belanja langsung.
Menurut sumber tadi, usulan dana tambahan senilai Rp 88,34 miliar di APBD Induk 2016 ini dialokasikan untuk berbagai macam pos belanja langsung. Salah satunya, untuk pembelian mobil Alphard terbaru senilai Rp 2 miliar.
1
2
Komentar