Ketum Golkar Hadiri Pengabenan Istri Demer
Bupati Bangli: Istri Saya juga ‘Dipanggil’ Setahun Lalu
Upacara pengabenan Ida Ayu Ketut Onik Mindawati, 48, yang merupakan istri Plt Ketua DPD Golkar Bali, Gde Sumarjaya Linggih alias Demer, dilaksanakan di Krematorium Desa Adat Bebalang, Kelurahan Bebalang, Bangli, Kamis (10/10).
BANGLI, NusaBali
Upacara pengabenan almarhum Ida Ayu Onik dihadiri sejumlah tokoh politik termasuk juga Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bersama istri Yanti Hartarto.
Tampak juga Wakil Ketua DPR RI Aziz Syamsudin, anggota DPD RI Made Mangku Pastika, Bupati Bangli Made Gianyar, fungsionaris DPP Partai Golkar, para Ketua DPD II Golkar Kabupaten/Kota se-Bali serta sejumlah tokoh masyarakat.
Rangkaian upacara dimulai pukul 10.00 Wita dan sekitar pukul 11.00 Wita jenazah tiba di lokasi upacara. Jenazah yang diberangkatkan dari rumah duka, Banjar Pengipian, Kerobokan, Kabupaten Badung kemudian dinaikkan ke wadah (bade) dan diarak menuju tempat perabuan. Setelah melalui serangkaian upacara, sekitar pukul 13.00 Wita jenazah kemudian dibakar. Pada kesempatan tersebut, Ketum Golkar Airlangga Hartarto yang pertama menyulutkan api untuk pembakaran.
"Atas nama keluarga besar Partai Golkar, saya menyampaikan turut berduka cita yang mendalam atas kepergian almarhumah. Semoga dengan Yadnya (upacara adat) saat ini, bisa mempercepat Sang Atma (roh, red) menyatu dengan Brahma (Pencipta, red)," kata Airlangga Hartarto, dalam sambutannya pada kesempatan tersebut. "Khusus kepada Pak Demer dan keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan ketabahan dan kekuatan dalam peristiwa ini," imbuhnya.
Bupati Bangli I Made Gianyar mewakili masyarakat Bangli turut mengucapkan ikut turut berduka cita atas kepergian almarhum. Bupati Made Gianyar, menyatakan apa yang dialami Demer tak jauh berbeda dengan dirinya. “Istri saya juga ‘dipanggil’ setahun lalu. Sakitnya sama,” ucapnya.
Berkaca pada dirinya, Bupati Made Gianyar meminta Demer untuk tabah. Bupati Made Gianyar mengungkapkan umat Hindu mengenal dengan ajaran Panca Srada yang secara etimologi terdiri dari dua kata yakni Panca artinya lima dan Srada artinya kepercayaan. “Lima keyakinan dasar untuk menjalankan kehidupan di dunia,” sebut Made Gianyar. Percaya dengan adanya, brahman, atma, karmapala, punarbawa dan moksa. “Salah satu ajaran Panca Srada yakni punarbawa artinya lahir kembali atau reinkarnasi,” imbuhnya.
Sementara itu, Gde Sumarjaya Linggih alias Demer mengucapkan terima kasih atas doa para sahabat, saudara dan undangan yang hadir. Demer mengungkapkan, ada tiga pesan yang disampaikan mendiang untuk keluarga. “Pertama, saya harus selalu rukun, menjaga emosi. Saya dengan anak-anak, begitu juga anak dengan anak masih sering ribut. Kedua, selalu ikut kepada ajaran Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Pesan ketiga mendiang, supaya keluarga hidup sehat. Yang ketiga, kami disuruh untuk hidup sehat. Makan-makanan yang sehat,” sebutnya sembari mengaku tiga pesan itu, kini menjadi perhatian khusus bagi keluarga.
Ida Ayu Onik meninggal dunia di RS Bros Denpasar, Senin (16/9) lalu. Almarhum menghembuskan napas terakhir setelah berjuang melawan kanker usus stadium 4. Almarhum yang lahir pada 25 Mei 1971, sempat dirawat di sebuah rumah sakit di Singapura, sebelum mendapatkan perawatan di RS Bros Denpasar hingga akhirnya tutup usia. *esa
Tampak juga Wakil Ketua DPR RI Aziz Syamsudin, anggota DPD RI Made Mangku Pastika, Bupati Bangli Made Gianyar, fungsionaris DPP Partai Golkar, para Ketua DPD II Golkar Kabupaten/Kota se-Bali serta sejumlah tokoh masyarakat.
Rangkaian upacara dimulai pukul 10.00 Wita dan sekitar pukul 11.00 Wita jenazah tiba di lokasi upacara. Jenazah yang diberangkatkan dari rumah duka, Banjar Pengipian, Kerobokan, Kabupaten Badung kemudian dinaikkan ke wadah (bade) dan diarak menuju tempat perabuan. Setelah melalui serangkaian upacara, sekitar pukul 13.00 Wita jenazah kemudian dibakar. Pada kesempatan tersebut, Ketum Golkar Airlangga Hartarto yang pertama menyulutkan api untuk pembakaran.
"Atas nama keluarga besar Partai Golkar, saya menyampaikan turut berduka cita yang mendalam atas kepergian almarhumah. Semoga dengan Yadnya (upacara adat) saat ini, bisa mempercepat Sang Atma (roh, red) menyatu dengan Brahma (Pencipta, red)," kata Airlangga Hartarto, dalam sambutannya pada kesempatan tersebut. "Khusus kepada Pak Demer dan keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan ketabahan dan kekuatan dalam peristiwa ini," imbuhnya.
Bupati Bangli I Made Gianyar mewakili masyarakat Bangli turut mengucapkan ikut turut berduka cita atas kepergian almarhum. Bupati Made Gianyar, menyatakan apa yang dialami Demer tak jauh berbeda dengan dirinya. “Istri saya juga ‘dipanggil’ setahun lalu. Sakitnya sama,” ucapnya.
Berkaca pada dirinya, Bupati Made Gianyar meminta Demer untuk tabah. Bupati Made Gianyar mengungkapkan umat Hindu mengenal dengan ajaran Panca Srada yang secara etimologi terdiri dari dua kata yakni Panca artinya lima dan Srada artinya kepercayaan. “Lima keyakinan dasar untuk menjalankan kehidupan di dunia,” sebut Made Gianyar. Percaya dengan adanya, brahman, atma, karmapala, punarbawa dan moksa. “Salah satu ajaran Panca Srada yakni punarbawa artinya lahir kembali atau reinkarnasi,” imbuhnya.
Sementara itu, Gde Sumarjaya Linggih alias Demer mengucapkan terima kasih atas doa para sahabat, saudara dan undangan yang hadir. Demer mengungkapkan, ada tiga pesan yang disampaikan mendiang untuk keluarga. “Pertama, saya harus selalu rukun, menjaga emosi. Saya dengan anak-anak, begitu juga anak dengan anak masih sering ribut. Kedua, selalu ikut kepada ajaran Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Pesan ketiga mendiang, supaya keluarga hidup sehat. Yang ketiga, kami disuruh untuk hidup sehat. Makan-makanan yang sehat,” sebutnya sembari mengaku tiga pesan itu, kini menjadi perhatian khusus bagi keluarga.
Ida Ayu Onik meninggal dunia di RS Bros Denpasar, Senin (16/9) lalu. Almarhum menghembuskan napas terakhir setelah berjuang melawan kanker usus stadium 4. Almarhum yang lahir pada 25 Mei 1971, sempat dirawat di sebuah rumah sakit di Singapura, sebelum mendapatkan perawatan di RS Bros Denpasar hingga akhirnya tutup usia. *esa
Komentar