Italia vs Yunani, Minggu Dinihari Wita
Roberto Mancini membangkitkan Italia yang sempat terpuruk.
ROMA, NusaBali
Taktik menyerang yang dikembangkannya dianggap menjadi kunci laju Gli Azzurri. Padahal sebelumnya, Italia terkenal dengan sepakbola grendel catenaccionya yang super defensive dan mematikan dalam serangan balik.
Usai dalam periode buruk karena gagal lolos ke Piala Dunia 2018, Italia kini bangkit di bawah tangan dingin Mancini (54) dan membawa Italia meraih enam kemenangan beruntun. Kini La Nazionale memuncaki klasemen Grup J kualifikasi Piala Eropa 2020. Italia meraih poin sempurna 18 dari enam laga.
Taktik menyerang yang dikembangkan Mancini membuat Italia memainkan sepakbola yang enak ditonton. Bek Francesco Acerbi menambahkan, para pemain juga sangat menikmati gaya permainan mantan pelatih Manchester City dan Inter Milan itu.
"Dia membawa gagasan dan rasa percaya diri yang membuat para pemain mampu mengeluarkan penampilan terbaiknya. Kami bermain menyerang, menikmati sepak bola kami dan terus melaju. Ini sangat menyenangkan," ungkap Acerbi di Football Italia.
Italia berpeluang besar melanjutkan rentetan kemenangan bersama Mancini saat menjamu Yunani di Stadion Olimpico, Roma, Minggu (14/10) dinihari dan melawat ke Liechtenstein, pada Kamis (17/10) dinihari WITA.
Melihat kualitas kedua lawan, pasukan Mancini tampaknya bakal kembali mendulang tiga angka. Bahkan kemenangan atas Yunani dapat meloloskan Gli Azzurri ke Euro 2020, dengan tiga laga tersisa. Namun Armenia tidak menang di Liechtenstein.
Pada pertemuan pertama, Italia mengalahkan Yunani 3-0 di Athena, 3 Juni lalu. Di laga terakhirnya, pada 8 September, Yunani ditahan 1-1 saat menjamu Liechtenstein, sedangkan Italia menang 2-1 di kandang Finlandia. *
Usai dalam periode buruk karena gagal lolos ke Piala Dunia 2018, Italia kini bangkit di bawah tangan dingin Mancini (54) dan membawa Italia meraih enam kemenangan beruntun. Kini La Nazionale memuncaki klasemen Grup J kualifikasi Piala Eropa 2020. Italia meraih poin sempurna 18 dari enam laga.
Taktik menyerang yang dikembangkan Mancini membuat Italia memainkan sepakbola yang enak ditonton. Bek Francesco Acerbi menambahkan, para pemain juga sangat menikmati gaya permainan mantan pelatih Manchester City dan Inter Milan itu.
"Dia membawa gagasan dan rasa percaya diri yang membuat para pemain mampu mengeluarkan penampilan terbaiknya. Kami bermain menyerang, menikmati sepak bola kami dan terus melaju. Ini sangat menyenangkan," ungkap Acerbi di Football Italia.
Italia berpeluang besar melanjutkan rentetan kemenangan bersama Mancini saat menjamu Yunani di Stadion Olimpico, Roma, Minggu (14/10) dinihari dan melawat ke Liechtenstein, pada Kamis (17/10) dinihari WITA.
Melihat kualitas kedua lawan, pasukan Mancini tampaknya bakal kembali mendulang tiga angka. Bahkan kemenangan atas Yunani dapat meloloskan Gli Azzurri ke Euro 2020, dengan tiga laga tersisa. Namun Armenia tidak menang di Liechtenstein.
Pada pertemuan pertama, Italia mengalahkan Yunani 3-0 di Athena, 3 Juni lalu. Di laga terakhirnya, pada 8 September, Yunani ditahan 1-1 saat menjamu Liechtenstein, sedangkan Italia menang 2-1 di kandang Finlandia. *
Komentar