Masuki Peralihan Kemarau ke Hujan
Musim penghujan yang diperkirakan pada November, BBMKG mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk waspada terutama di daerah langganan banjir dan longsor.
DENPASAR, NusaBali
Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Iman Faturahman, mengatakan saat ini Bali sedang memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan.
"Kalau dilihat secara klimatologis, bahwa Bali akan memasuki musim penghujan sebagian besar pada bulan November dan Desember," kata Iman Faturahman, ketika dikonfirmasi melalui telepon, di Denpasar, Senin (14/10).
"Bali sendiri terbagi menjadi 15 zom (zona musim), masing - masing zom memasuki musim penghujan pada waktu yang beda-beda," lanjutnya. Selain itu, suhu udara yang panas beberapa waktu belakangan ini merupakan hasil peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan.
Menurutnya, suhu udara saat ini dinilai masih dalam rentang normal, yaitu 22-32 derajat. "Beberapa faktor yang mempengaruhi suhu lebih panas adalah sudah mulai adanya pembentukan awan di musim peralihan sehingga radiasi panas yang dirilis bumi terhalang awan," jelasnya.
Faktor lainnya adalah posisi matahari, saat ini ada di selatan ekuator yang mana di Jawa, Bali, Nusra, sebagai intensitas panas juga akan lebih tinggi.
Untuk musim penghujan yang diperkirakan terjadi pada bulan November, pihaknya mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah setempat untuk waspada terutama yang berada di daerah - daerah langganan banjir dan longsor.
Iman menjelaskan apabila dilihat menurut sifat hujannya itu masih dalam rentang normal dan bawah normal. "Artinya, intensitas hujan kedepan dibandingkan dengan rata-rata data klimatologis nya masih dalam rentang yang sama dan ada peluang dibawah rentang normalnya," katanya.
Pihaknya juga berharap kondisi ini nantinya tidak menimbulkan banjir dan potensi bencana lainnnya. "Sehingga kita tetap harus waspada, BMKG akan terus update data hariannya dan memberikan peringatan dini jika ada cuaca ekstrim," ucap Iman. *ant
"Kalau dilihat secara klimatologis, bahwa Bali akan memasuki musim penghujan sebagian besar pada bulan November dan Desember," kata Iman Faturahman, ketika dikonfirmasi melalui telepon, di Denpasar, Senin (14/10).
"Bali sendiri terbagi menjadi 15 zom (zona musim), masing - masing zom memasuki musim penghujan pada waktu yang beda-beda," lanjutnya. Selain itu, suhu udara yang panas beberapa waktu belakangan ini merupakan hasil peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan.
Menurutnya, suhu udara saat ini dinilai masih dalam rentang normal, yaitu 22-32 derajat. "Beberapa faktor yang mempengaruhi suhu lebih panas adalah sudah mulai adanya pembentukan awan di musim peralihan sehingga radiasi panas yang dirilis bumi terhalang awan," jelasnya.
Faktor lainnya adalah posisi matahari, saat ini ada di selatan ekuator yang mana di Jawa, Bali, Nusra, sebagai intensitas panas juga akan lebih tinggi.
Untuk musim penghujan yang diperkirakan terjadi pada bulan November, pihaknya mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah setempat untuk waspada terutama yang berada di daerah - daerah langganan banjir dan longsor.
Iman menjelaskan apabila dilihat menurut sifat hujannya itu masih dalam rentang normal dan bawah normal. "Artinya, intensitas hujan kedepan dibandingkan dengan rata-rata data klimatologis nya masih dalam rentang yang sama dan ada peluang dibawah rentang normalnya," katanya.
Pihaknya juga berharap kondisi ini nantinya tidak menimbulkan banjir dan potensi bencana lainnnya. "Sehingga kita tetap harus waspada, BMKG akan terus update data hariannya dan memberikan peringatan dini jika ada cuaca ekstrim," ucap Iman. *ant
1
Komentar