nusabali

PDIP Kian Bulat Usung Koster Jadi Calon Gubernur

  • www.nusabali.com-pdip-kian-bulat-usung-koster-jadi-calon-gubernur

Ketua DPD PDIP Bali Dr Ir Wayan Koster MM sepertinya akan melenggang mulus maju sebagai Calon Gubernur (Cagub) Bali yang diusung partainya ke Pilgub 2018.

Rakercab PDIP Buleleng Juga Dukung Aspirasi Koster Bali Satu

SINGARAJA, NusaBali
Pasalnya, DPC PDIP Buleleng selaku daerah terluas dan barometer politik di Bali, juga usung Wayan Koster sebagai Cagub 2018. Pencalonan Wayan Koster sebagai Cagub Bali ini menyeruak dalam Rapat Kerja Cabang (Rakercab) PDIP Buleleng yang digelar di Gedung Mr I Gusti Ketut Pudja di bekas Pelabuhan Buleleng, Rabu (13/7) pagi. Dalam Rakercab PDIP Buleleng tersebut, menggema aspirasi dukungan Koster Bali Satu (KBS).

Adalah Ketua DPC PDIP Buleleng 2015-2020, Putu Agus Suradnyana, yang meng-usulkan langsung agar Wayan Koster diusung sebagai Cagub Bali di Pilgub 2018 mendatang. “Apakah semuanya setuju Wayan Koster diusung di Pilgub Bali? Setuju semuanya...?!” ujar Agus Suradnyana yang juga Bupati Bulelengh 2012-2017 saat memberi sambutan dalam Rakercab PDIP kemarin.

Seruan Agus Suradnyana itu langsung disambut kompak oleh ribuan kader PDIP yang menghadiri Rakercab. Mereka menyatakan mendukung penuh Wayan Koster maju ke Pilgub Bali 2018. Alasannya, Koster yang notabene putra Buleleng dianggap layak memimpin Bali ke depan, sehingga Program Nasional Semesta Berencana bisa sukses di Bali.

Ini untuk kesekian kalinya Rakercab PDIP diwarnai pencalonan Wayan Koster sebagai Cagub Bali 2018, dengan aspirasi dukung KBS. Sebelumnya, dukungan serupa juga terjadi di Rakercab PDIP Badung, Rakercab PDIP Tabanan, Rakercab PDIP Denpasar, dan Rakercab PDIP Jembrana.

Dengan mengalirnya dukukan dari DPC PDIP Buleleng, maka langkah Wayan Koster untuk maju ke Pilgub Bali 2018 mendatang tidak terbendung lagi. Buleleng sebagai daerah dengan wilayah paling luas dan jumlah penduduk terbanyak di Bali, merupakan barometer politik Pulau Dewata. Daerah lainnya di Bali yang belum menggelar Rakercab PDIP, seperti Gianyar, Karangasem, Bangli, dan Klungkung pun kemungkinan besar akan mendukung KBS.

Dalam sekanario, Koster dirancang tarung head to head melawan Ketut Sudikerta di Pilgub Bali 2018. Koster merupakan politisi militan asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang kini Ketua DPD PDIP Bali 2015-2020. Selain itu, politisi-akademisi penyandang gelar Doktor Ilmu Matematika dari ITB Bandung ini juga telah tiga kali periode duduk di Komisi X DPR RI Dapil Bali.

Sedangkan Ketut Sudikerta merupakan politisi Golkar asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang kini menjabat Ketua DPD I Golkar Bali 2016-2021. Sudikerta juga masih menjabat sebagai Wakil Gubernur Bali 2013-2018. Dalam skenario, Sudikerta akan maju sebagai Cagub yang diusung Koalisi Bali Mandara (dimotori Golkar-Demokrat) di Pilgub Bali 2018. Jajaran DPD II Golkar Kabupaten/Kota se-Bali pun sudah sepakat usung Sudikerta sebagai Cagub melalui Rapat Kerja Teknis (Rakernis) DPD I Golkar Bali di Denpasar, Selasa (12/7).

Sementara itu, Wayan Koster dalam sambutannya ketika membuka Rakercab PDIP Buleleng di Singaraja, Rabu kemarin, menyatakan tidak memasalhkan adanya wacana yang mendukung dirinya maju ke Pilgub Bali 2018. Namun, Koster menyerahkan pada proses dan mekanisme yang ada di partai dalam penetapan calon.

“Soal ada wacana KBS itu, silakan saja. Sebenarnya saya ingin jangan dulu. Tapi, karena semagat dari kawan-kawan, ya silakan saja. Namun, semua kader nanti harus ikuti prosedur, di partai ada mekanismenya. Saya juga akan ikuti prosedur dan mekanisme di partai,” tegas Koster.

Menurut Koster, dalam Pilgub Bali 2018 nanti, PDIP tidak perlu memikirkan berkoalisi dengan partai lain. Pasalnya, sesuai dengan instruksi partai yakni harus kombinasi paket ‘kader-kader’, maka PDIP Bali juga harus mampu mengusung sendiri paket ‘kader-kader’ di Pilgub Bali 2018. Namun demikian, kata Koster, jika ada partai lain yang ingin berkoalisi, mereka hanya sebatas mendukung, bukan mengusung paket calon.

“Tidak usah pikirkan koalisi (di Pilgub bali 2018), tapi kita yakin menang dengan me-ngusung sendiri ‘kader-kader’. Kalau ada yang mau berkoalisi mendukung, silakan sjaa. Tapi, kalau mengusung, kita sendiri mampu. Ini harus terwujud, sehingga program pusat dan daerah akan berkesinambungan,” tandas suami dari seniman Ni Putu Putri Suastini ini.

Untuk menyukseskan agenda tersebut, Koster selaku Ketua DPD PDIP Bali meminta seluruh kader di Buleleng dan Bali bekerja keras. Setelah agenda Rakercab PDIP tuntas, Koster minta genjot pencapaian program 500.000 KTA (Kartu tanda Anggota) PDIP baru se-Bali.

Untuk mendukung KTA-sasi tersebut, kata Koster, DPD PDIP Bali akan siapkan mobil operasional, sehingga KTA nantinya bisa dicetak dalam beberapa menit. “Sekarang ini yang paling penting adalah membangun sistem kepartaian yang baik, dengan cara menjadi kader yang displin untuk soliditas partai sesuai AD/ART. Perluas jaringan basis dukungan, dekati kelompok-kelompok masyarakat, komunitas-komunitas, dan pelaku pariwisata,” pinta Koster yang mantan Ketua Tim Kampanye Jokowi-JK Provinsi Bali di Pilpres 2014.

Koster juga meminta kader-kader PDIP yang duduk di legislatif maupun eksekutif bahu membahu dan kompak, sehingga tidak ada yang jalan sendiri-sendiri. Jika ada perbedaan, harus diselesaikan di rumah partai, jangan ada lagi penggalangan kekuatan sendiri-sendiri.

“Kalau ada kader yang tidak aktif, disuruh mundur saja. Kalau sudah masuk partai, semuanya harus serius. Jangan abal-abal, karena kita menjadi petugas partai, mengemban Program Nasional Semesta Berencana untuk kesejahteraan masyarakat. Ketua fraksi dan ketua partai harus berani tegas terhadap kader yang abal-abal,” tandas Koster. 7 k19

Komentar