Diving Hidupkan Ekonomi Tulamben
Bisnis terkait diving menjadi ladang mata pencaharian warga Tulamben.
AMLAPURA, NusaBali
Pantai Tulamben di Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Karangasem, adalah salah satu spot penyelaman terbaik di Bali. Bangkai kapal perang Liberty miliki Amerika Serikat yang kandas pada Perang Dunia II 1945, menjadi ikon Pantai Tulamben. Kini setidaknya setiap hari ada 200 wisatawan datang menyelam menikmati keindahan bawah laut. “Pariwisata membawa dampak positif bagi perekonomian warga di sini (Desa Tulamben),” ujar I Nengah Putu, Ketua Organisasi Pemandu Selam Tulamben (OPST).
Bisnis akomodasi, usaha makan minum, serta penyediaan peralatan selam, seperti tabung selam dan lainnya, menjadi ladang usaha yang dibutuhkan wisatawan. “70 persen perekonomian di sini digerakkan wisata selam Pantai Tulamben,” ungkap Nengah Putu.
Pada Agustus-September menjadi puncak keramaian penyelaman atau diving. Para wisman yang dominan melakukan diving, dari Eropa dan China. Wisatawan Eropa banyak menginap di Denpasar dan Sanur maupun Kuta. Sedang wisatawan China, memilih banyak menginap di hotel dan vila maupun penginapan di Tulamben, Amed, Kubu dan sekitarnya. “Astungkara pariwisata memang berdampak positif bagi perekonomian di sini,” kata Nengah Putu. *k17
Pantai Tulamben di Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Karangasem, adalah salah satu spot penyelaman terbaik di Bali. Bangkai kapal perang Liberty miliki Amerika Serikat yang kandas pada Perang Dunia II 1945, menjadi ikon Pantai Tulamben. Kini setidaknya setiap hari ada 200 wisatawan datang menyelam menikmati keindahan bawah laut. “Pariwisata membawa dampak positif bagi perekonomian warga di sini (Desa Tulamben),” ujar I Nengah Putu, Ketua Organisasi Pemandu Selam Tulamben (OPST).
Bisnis akomodasi, usaha makan minum, serta penyediaan peralatan selam, seperti tabung selam dan lainnya, menjadi ladang usaha yang dibutuhkan wisatawan. “70 persen perekonomian di sini digerakkan wisata selam Pantai Tulamben,” ungkap Nengah Putu.
Pada Agustus-September menjadi puncak keramaian penyelaman atau diving. Para wisman yang dominan melakukan diving, dari Eropa dan China. Wisatawan Eropa banyak menginap di Denpasar dan Sanur maupun Kuta. Sedang wisatawan China, memilih banyak menginap di hotel dan vila maupun penginapan di Tulamben, Amed, Kubu dan sekitarnya. “Astungkara pariwisata memang berdampak positif bagi perekonomian di sini,” kata Nengah Putu. *k17
1
Komentar