Tenggak Miras Oplosan, Dua Pemuda NTT Tewas
Dua pemuda asal Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), Antonius Randi, 26, dan Patrinus Senja, 26, tewas diduga keracunan methanol.
DENPASAR, NusaBali
Menurut informasi, kedua korban sebelumnya minum-minuman keras berupa miras oplosan bersama teman-temannya di kawasan Jalan Sedap Malam, Denpasar.
Menurut keterangan Kepala Bagian SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit, korban Antonius Randi meninggal setelah mendapatkan perawatan di IGD RSUP Sanglah. Sedangkan Patrinus Senja meninggal setelah dirawat di RS Bali Royal Hospital (BROS) Denpasar. “Korban meninggal diduga keracunan metanol, pada pemeriksaan tidak ditemukan luka-luka, hanya menunjukkan mati lemas,” ujarnya, Jumat (18/10).
Menurut informasi yang didapat dokter Alit, sebelumnya korban minum-minuman keras bersama teman-temannya sekitar 4 hari yang lalu. Kemudian mulai kemarin ada gejala-gejala yang menunjukkan keracunan berupa mual, bahkan ada yang langsung pingsan. “Untuk memastikannya, kami masih menyimpan sampel darahnya, dan kencingnya untuk pemeriksaan,” imbuhnya.
Metanol, kata dr Alit, berbahaya bagi tubuh karena bisa berubah menjadi racun setelah mengalami proses metabolisme di dalam tubuh. Metanol adalah bentuk sederhana dari etanol, seperti misalnya alkohol yang biasa diminum. “Namun yang berbahaya adalah metanol mungkin di pasaran namanya spirtus, ya itu dicampurkan di minumannya. Metanol itu kan tidak beracun, tapi tubuh mengubahnya menjadi sesuatu yang mudah dikeluarkan tubuh yaitu asam format. Asam format inilah yang beracun,” jelasnya.
Sementara itu menurut salah satu kerabat korban saat ditemui di RSUP Sanglah, selain dua korban tewas, ada empat korban lainnya yang ikut pesta miras oplosan kini sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit. *ind
Menurut keterangan Kepala Bagian SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit, korban Antonius Randi meninggal setelah mendapatkan perawatan di IGD RSUP Sanglah. Sedangkan Patrinus Senja meninggal setelah dirawat di RS Bali Royal Hospital (BROS) Denpasar. “Korban meninggal diduga keracunan metanol, pada pemeriksaan tidak ditemukan luka-luka, hanya menunjukkan mati lemas,” ujarnya, Jumat (18/10).
Menurut informasi yang didapat dokter Alit, sebelumnya korban minum-minuman keras bersama teman-temannya sekitar 4 hari yang lalu. Kemudian mulai kemarin ada gejala-gejala yang menunjukkan keracunan berupa mual, bahkan ada yang langsung pingsan. “Untuk memastikannya, kami masih menyimpan sampel darahnya, dan kencingnya untuk pemeriksaan,” imbuhnya.
Metanol, kata dr Alit, berbahaya bagi tubuh karena bisa berubah menjadi racun setelah mengalami proses metabolisme di dalam tubuh. Metanol adalah bentuk sederhana dari etanol, seperti misalnya alkohol yang biasa diminum. “Namun yang berbahaya adalah metanol mungkin di pasaran namanya spirtus, ya itu dicampurkan di minumannya. Metanol itu kan tidak beracun, tapi tubuh mengubahnya menjadi sesuatu yang mudah dikeluarkan tubuh yaitu asam format. Asam format inilah yang beracun,” jelasnya.
Sementara itu menurut salah satu kerabat korban saat ditemui di RSUP Sanglah, selain dua korban tewas, ada empat korban lainnya yang ikut pesta miras oplosan kini sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit. *ind
Komentar