Penetrasi Asuransi Perlu Membangun Awareness
Pelaku asuransi harus lebih gencar mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya asuransi.
DENPASAR, NusaBali
Menjelang peringatan Hari Asuransi Nasional yang dipusatkan di Denpasar pada Minggu (20/10/2019) besok, pelaku asuransi nasional harus lebih bekerja keras meningkatkan edukasi pada masyarakat. “Bisnis asuransi di Indonesia dinilai memiliki potensi yang bagus. Namun di sisi lain menghadapi kendala penetrasi yang masih rendah,” kata Anna Leonita, Presiden Direktur PT Avrist Assurance, Jumat (18/10/2019).
Karena itu diakui bahwa para pelaku asuransi harus lebih gencar mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya asuransi, mulai dari perlindungan jiwa, kesehatan dan lain-lainnya. “Bukan hanya pebisnis asuransi, namun ini adalah tugas para pemangku kepentingan untuk memberi edukasi kepada masyarakat,” kata Ana.
M lrsan Zainuddin, Chief Agency Officer PT Avrist Assurance, menambahkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap asuransi di Indonesia memang masih kurang. Padahal, lanjutnya, dengan adanya asuransi bisa memberikan ketenangan pada setiap aktivitas orang. “Kalau sampai terjadi kenapa-kenapa, tidak harus sampai jual ini itu,” kata Irsan.
Irsan mengakui bahwa membangun awareness sangat dibutuhkan dalam hal ini. “Jangan merasa selalu sehat lalu tidak masuk asuransi. Padahal anytime bisa terjadi serangan jantung,” kata Irsan. “Yang banyak terjadi kesadaran kurang,baru beli asuransi setelah masuk rumah sakit. Padahal prinsipnya adalah sedia payung sebelum hujan. Jangan setelah terjadi risiko baru masuk asuransi,” pesan Irsan.
Di sisi lain, Irsan menegaskan bahwa kehadiran berbagai asuransi kesehatan di Indonesia bukan untuk menyaingi BPJS. “BPJS adalah salah satu asuransi. Kami juga punya (asuransi) kesehatan, tapi bukan menyaingi BPJS, melainkan melengkapi. Intinya asuransi kesehatan membantu memberi proteksi,” kata Irsan.
Diakui pula bahwa kepiawaian para agen sangat penting dalam memberikan edukasi tentang manfaat asuransi bagi masyarakat. “Kami memiliki lebih dari 3.200 agen di 25 kantor pemasaran yang tersebar di 23 kota di Indonesia. Untuk mendukung target pertumbuhan premium di tahun 2019, kami terus merekrut tenaga muda aktif, terutama kaum millennials, karena generasi ini merupakan kunci dalam menjangkau nasabah lebih muda,” tambah Irsan.
Head of Corporate Marketiung PT Avrist Assurance, Ernest Febrianto, menambahkan selain gencar merekrut tenaga muda, generasi milenial sebagai agen, juga berharap tenaga-tenaga muda ini bisa menyebar hingga ke pelosok-pelosok desa memberi edukasi tentang manfaat asuransi. “Memang selama ini kegiatan sosialisasi sebagian besar digelar di kota-kota. Dengan merekrut tenaga muda ini ke depannya mereka bisa melakukan literasi hingga pelosok,” kata Ernest.*mao
Karena itu diakui bahwa para pelaku asuransi harus lebih gencar mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya asuransi, mulai dari perlindungan jiwa, kesehatan dan lain-lainnya. “Bukan hanya pebisnis asuransi, namun ini adalah tugas para pemangku kepentingan untuk memberi edukasi kepada masyarakat,” kata Ana.
M lrsan Zainuddin, Chief Agency Officer PT Avrist Assurance, menambahkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap asuransi di Indonesia memang masih kurang. Padahal, lanjutnya, dengan adanya asuransi bisa memberikan ketenangan pada setiap aktivitas orang. “Kalau sampai terjadi kenapa-kenapa, tidak harus sampai jual ini itu,” kata Irsan.
Irsan mengakui bahwa membangun awareness sangat dibutuhkan dalam hal ini. “Jangan merasa selalu sehat lalu tidak masuk asuransi. Padahal anytime bisa terjadi serangan jantung,” kata Irsan. “Yang banyak terjadi kesadaran kurang,baru beli asuransi setelah masuk rumah sakit. Padahal prinsipnya adalah sedia payung sebelum hujan. Jangan setelah terjadi risiko baru masuk asuransi,” pesan Irsan.
Di sisi lain, Irsan menegaskan bahwa kehadiran berbagai asuransi kesehatan di Indonesia bukan untuk menyaingi BPJS. “BPJS adalah salah satu asuransi. Kami juga punya (asuransi) kesehatan, tapi bukan menyaingi BPJS, melainkan melengkapi. Intinya asuransi kesehatan membantu memberi proteksi,” kata Irsan.
Diakui pula bahwa kepiawaian para agen sangat penting dalam memberikan edukasi tentang manfaat asuransi bagi masyarakat. “Kami memiliki lebih dari 3.200 agen di 25 kantor pemasaran yang tersebar di 23 kota di Indonesia. Untuk mendukung target pertumbuhan premium di tahun 2019, kami terus merekrut tenaga muda aktif, terutama kaum millennials, karena generasi ini merupakan kunci dalam menjangkau nasabah lebih muda,” tambah Irsan.
Head of Corporate Marketiung PT Avrist Assurance, Ernest Febrianto, menambahkan selain gencar merekrut tenaga muda, generasi milenial sebagai agen, juga berharap tenaga-tenaga muda ini bisa menyebar hingga ke pelosok-pelosok desa memberi edukasi tentang manfaat asuransi. “Memang selama ini kegiatan sosialisasi sebagian besar digelar di kota-kota. Dengan merekrut tenaga muda ini ke depannya mereka bisa melakukan literasi hingga pelosok,” kata Ernest.*mao
1
Komentar