Jambanisasi di Desa Beloksidan Ditarget Tuntas Tahun 2020
Dalam upaya mewujudkan Kecamatan Petang Open Defecation Free (ODF) atau bebas dari buang air besar di tempat terbuka (sembarangan), aparat Kecamatan Petang gencar menyosialisasikan pentingnya warga memiliki jamban.
MANGUPURA, NusaBali
Tidak hanya turun melakukan sosialisasi, tim yang terdiri dari pegawai kecamatan dan unsur pegawai Puskemas Petang I dan II juga turun melakukan pendataan. “Saat ini tim masih pendataan ke desa-desa untuk mengetahui berapa warga yang belum memiliki jamban,” kata Camat Petang I Gede Eka Sudarwitha, Minggu (20/10).
Sejauh ini, kata dia, pendataan yang sudah dilakukan adalah di Desa Beloksidan. “Di Desa Beloksidan terdapat 88 kepala keluarga (total ada lebih dari 1.530 kepala keluarga, Red) yang belum memiliki jamban. Pada tahun 2019 ini melalui dana APBDes akan dibangun sebanyak 58 jamban, dan 7 jamban akan dibangun dari dana CSR BPD Bali. Sisanya, akan dituntaskan tahun 2020 mendatang,” ungkapnya. Menurut dia, jumlah warga Desa Beloksidan saat ini sekitar 5.612 jiwa.
Eka Sudarwitha menambahkan, pembangunan jamban atau jambanisasi yang digalakkan merupakan bagian dari upaya mewujudkan Kecamatan Petang Open Defecation Free (ODF) atau bebas dari buang air besar di tempat terbuka (sembarangan). “Program ini juga merupakan bagian dari upaya pengentasan kemiskinan sesuai arahan Bapak Bupati,” tegasnya.
Disamping itu, Kecamatan Petang juga berinovasi dengan melaksanakan Gerakan Serentak (Gertak) Badung Bersih 2019 dua kali dalam satu bulan. Kegiatan untuk mewujudkan lingkungan yang sehat, bersih, dan bahagia ini dilaksanakan pada Jumat pertama setiap bulan. Namun, khusus pada bulan Oktober 2019, Eka Sudarwitha menambah durasi Gertak Badung Bersih menjadi dua kali sebulan. Yakni dilaksanakan di Banjar Sidan dan di Banjar Selantang, Desa Beloksidan.
Tambahan durasi kegiatan Gertak Badung Bersih karena pihaknya melihat respons masyarakat sangat tinggi untuk menciptakan Badung yang bersih. “Masyarakat sangat mendukung Gertak Badung Bersih. Masyarakat menilai program ini sebagai program keberpihakan pemerintah terhadap lingkungan,” katanya. *asa
Sejauh ini, kata dia, pendataan yang sudah dilakukan adalah di Desa Beloksidan. “Di Desa Beloksidan terdapat 88 kepala keluarga (total ada lebih dari 1.530 kepala keluarga, Red) yang belum memiliki jamban. Pada tahun 2019 ini melalui dana APBDes akan dibangun sebanyak 58 jamban, dan 7 jamban akan dibangun dari dana CSR BPD Bali. Sisanya, akan dituntaskan tahun 2020 mendatang,” ungkapnya. Menurut dia, jumlah warga Desa Beloksidan saat ini sekitar 5.612 jiwa.
Eka Sudarwitha menambahkan, pembangunan jamban atau jambanisasi yang digalakkan merupakan bagian dari upaya mewujudkan Kecamatan Petang Open Defecation Free (ODF) atau bebas dari buang air besar di tempat terbuka (sembarangan). “Program ini juga merupakan bagian dari upaya pengentasan kemiskinan sesuai arahan Bapak Bupati,” tegasnya.
Disamping itu, Kecamatan Petang juga berinovasi dengan melaksanakan Gerakan Serentak (Gertak) Badung Bersih 2019 dua kali dalam satu bulan. Kegiatan untuk mewujudkan lingkungan yang sehat, bersih, dan bahagia ini dilaksanakan pada Jumat pertama setiap bulan. Namun, khusus pada bulan Oktober 2019, Eka Sudarwitha menambah durasi Gertak Badung Bersih menjadi dua kali sebulan. Yakni dilaksanakan di Banjar Sidan dan di Banjar Selantang, Desa Beloksidan.
Tambahan durasi kegiatan Gertak Badung Bersih karena pihaknya melihat respons masyarakat sangat tinggi untuk menciptakan Badung yang bersih. “Masyarakat sangat mendukung Gertak Badung Bersih. Masyarakat menilai program ini sebagai program keberpihakan pemerintah terhadap lingkungan,” katanya. *asa
1
Komentar