Bupati Giri Prasta Tegaskan Siap Bantu Kebutuhan Komunal Masyarakat
Hadiri Karya Melaspas Wantilan Mandala Giri Desa Pakraman Peneng Baturiti
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menghadiri dan meresmikan wantilan Mandala Giri Desa Pakraman Peneng, Kecamatan Baturiti, Tabanan, yang merupakan bantuan dari Pemkab Badung senilai Rp 2,2 miliar, Minggu (20/10), ditandai dengan pemukulan gong.
MANGUPURA, NusaBali
Bupati sekaligus menyerahkan dana motivasi Rp 10 juta kepada Sekaa Teruna Banjar Adat Peneng. Bupati Giri Prasta dalam sambutannya menyampaikan, bantuan ini merupakan komitmen Pemkab Badung untuk meringankan beban masyarakat karena pada dasarnya semua krama di Bali ini adalah ‘masameton’. Komitmen ini diwujudkan salah satunya dengan membantu kebutuhan komunal masyarakat seperti pembangunan wantilan. Maka masyarakat tidak perlu mengeluarkan dana atau peson-peson untuk pembangunan, sehingga dana yang mesti dikeluarkan bisa dikelola di rumah tangga. “Semoga wantilan Ini dapat bermanfaat bagi masyarakat Desa Pakraman Peneng dan menjadi simbol adat, agama, tradisi, seni, dan budaya,” ujarnya.
Bupati Giri Prasta juga mengharapkan masyarakat Peneng tetap bersatu membangun desa. Di desa ada 3 pilar yaitu wimuda (anak-anak), winata (sekaa teruna), dan wiwerda (orang tua). “Ketiga pilar ini harus bersatu karena dengan bersatu berarti setengah perjuangan sudah berhasil. Dengan bersatu apapun pembangunan yang dilaksanakan akan berhasil,” tegas Bupati Giri Prasta.
Ketua panitia sekaligus penanggung jawab pembangunan Wantilan Mandala Giri, I Ketut Lanus mewakili masyarakat Desa Pakraman Peneng mengucapkan terimakasih kepada Pemkab Badung terutama kepada Bupati yang telah banyak membantu meringankan beban masyarakat di Peneng. “Kami atas nama masyarakat Desa Pakraman Peneng mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Bapak Bupati Badung atas bantuan dan dukungan dana sebesar Rp 2,2 miliar. Masyarakat kami kini memiliki bangunan wantilan yang sangat megah dan bangunan ‘Pawaregan’ yang dimanfaatkan oleh krama pangempon tiga ‘palinggih’ yakni Palinggih Desa Bale Agung, Palinggih Ratu Petapakan, dan Palinggih Banjar, sehingga dengan selesainya pembangunan wantilan ini dapat dipergunakan oleh masyarakat baik untuk kegiatan kemasyarakatan maupun adat,” ucapnya.
Dijelaskannya, Mandala Giri berasal dari kata mandala yang berarti tempat dan giri yang berarti gunung tempat bernaungnya berbagai macam makhluk hidup. “Nama tersebut menyiratkan makna agar ke depannya masyarakat Banjar Adat Peneng tetap dapat bernaung di bawah naungan Bapak Giri Prasta,” harapnya.
Hadir pula anggota DPRD Tabanan I Wayan Wiryadana, Camat Baturiti I Wayan Adi Astawan, Perbekel Desa Mekar Sari I Made Darsana, Bendesa Adat Peneng I Wayan Reda, Babinsa serta Bhabinkamtibmas Desa Mekarsari serta tokoh dan masyarakat Desa Pakraman Peneng. Bupati didampingi Kepala Bagian Humas Setda Badung I Made Suardita beserta jajaran. *
Bupati Giri Prasta juga mengharapkan masyarakat Peneng tetap bersatu membangun desa. Di desa ada 3 pilar yaitu wimuda (anak-anak), winata (sekaa teruna), dan wiwerda (orang tua). “Ketiga pilar ini harus bersatu karena dengan bersatu berarti setengah perjuangan sudah berhasil. Dengan bersatu apapun pembangunan yang dilaksanakan akan berhasil,” tegas Bupati Giri Prasta.
Ketua panitia sekaligus penanggung jawab pembangunan Wantilan Mandala Giri, I Ketut Lanus mewakili masyarakat Desa Pakraman Peneng mengucapkan terimakasih kepada Pemkab Badung terutama kepada Bupati yang telah banyak membantu meringankan beban masyarakat di Peneng. “Kami atas nama masyarakat Desa Pakraman Peneng mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Bapak Bupati Badung atas bantuan dan dukungan dana sebesar Rp 2,2 miliar. Masyarakat kami kini memiliki bangunan wantilan yang sangat megah dan bangunan ‘Pawaregan’ yang dimanfaatkan oleh krama pangempon tiga ‘palinggih’ yakni Palinggih Desa Bale Agung, Palinggih Ratu Petapakan, dan Palinggih Banjar, sehingga dengan selesainya pembangunan wantilan ini dapat dipergunakan oleh masyarakat baik untuk kegiatan kemasyarakatan maupun adat,” ucapnya.
Dijelaskannya, Mandala Giri berasal dari kata mandala yang berarti tempat dan giri yang berarti gunung tempat bernaungnya berbagai macam makhluk hidup. “Nama tersebut menyiratkan makna agar ke depannya masyarakat Banjar Adat Peneng tetap dapat bernaung di bawah naungan Bapak Giri Prasta,” harapnya.
Hadir pula anggota DPRD Tabanan I Wayan Wiryadana, Camat Baturiti I Wayan Adi Astawan, Perbekel Desa Mekar Sari I Made Darsana, Bendesa Adat Peneng I Wayan Reda, Babinsa serta Bhabinkamtibmas Desa Mekarsari serta tokoh dan masyarakat Desa Pakraman Peneng. Bupati didampingi Kepala Bagian Humas Setda Badung I Made Suardita beserta jajaran. *
Komentar