SVF Masuk 5 Besar Event Nasional
Perluas Kerja Sama 'Sister Festival'
Sanur Village Festival (SVF) masuk Top 5 Event Pariwisata Nasional 2020 dan berencana menjalin kerja sama dengan sejumlah festival berbasis komunitas di dalam maupun luar negeri.
DENPASAR, NusaBali
Ketua Umum Sanur Village Festival, Ida Bagus Gede Sidharta Putra atau akrab disapa Gusde mengatakan, festival tahunan yang telah terselenggara 14 kali itu kini menempati urutan 5 besar event nasional seperti diumumkan Menteri Pariwisata Arief Yahya belum lama ini. Urutan pertama ditempati Pesta Kesenian Bali, kemudian menyusul Jember Fashion Carnival, Banyuwangi Ethno Carnival, Art Jog, dan SVF. Sedangkan lima event di bawah SVF adalah Iron Man 70.3 Bintan, Borobudur Marathon, Java Jazz, F8 Festival, dan Tomohon International Flower Festival. “Ini tentu membanggakan warga Sanur dan komunitas yang terlibat, kami berupaya akan terus meningkatkan kualitas SVF di tahun-tahun mendatang,” kata Gusde, Senin (21/10).
Untuk meningkatkan skala festival yang lebih besar, SVF akan bekerja sama dengan festival di daerah lain dalam semangat kolaborasi dan sinergi untuk membesarkan festival dan memajukan wilayah masing-masing.
Menurut Gusde, berdasarkan pengakuan sejumlah pejabat, SVF telah menginspirasi beberapa festival yang menjadikan basis komunitas sebagai kekuatan. Beberapa daerah bahkan mengajukan diri untuk bekerja sama dengan SVF untuk menjadi ‘sister festival’.
Pada pelaksanaan Sanur Vilage Festival 21-25 Agustus 2019 lalu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Bupati Nias Yudas Sabaggalet hadir dan menyampaikan keinginan untuk mewujudkan kerja sama tersebut.
Perlu diketahui, sepanjang 5 hari pelaksanaan SFV XIV belum lama ini panitia mencatat sekitar 130 ribu orang berkunjung dan membukukan transaksi sekitar Rp15 miliar atau meningkat sekitar 15% dari tahun sebelumnya.
Gusde menjelaskan tata kelola Sanur Village Festival mulai dari penentuan tema, penyiapan lokasi, kurasi peserta, pelaksanaan, hingga evaluasi yang telah solid dilakukan selama 14 tahun menjadi modal untuk bekerja sama. Sedangkan pilihan terhadap daerah yang ingin dijadikan mitra didasarkan atas pertimbangan strategis terutama yang memberikan nilai tambah bagi penyelenggaraan SVF di masa mendatang. “SVF Ke-15 tahun 2020 merupakan momentum yang baik untuk mengukuhkan bentuk kerja sama saling menguntungkan dengan daerah lain,” katanya.
Gusde yang juga Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Denpasar berharap kerja sama ini bukan hanya untuk kepentingan Sanur semata, tetapi juga bagi kepariwisataan Denpasar dan dampak yang baik bagi Bali.
Pada 11-13 Oktober 2019 lalu, tim SVF telah melakukan penjajakan terkait pelaksanaan Festival Gandrung Sewu di Banyuwangi. Posisi geografis dan ikatan batin yang begitu dekat dengan Banyuwangi diharapkan mengawali kerja sama yang direncanakan sebelum beranjak ke daerah lain dan bahkan ke luar negeri seperti Jepang dan negara eropa lainnya yang juga sedang dalam perencanaan.
Musisi jazz Indra Lesmana yang terlibat perhelatan SVF sejak 2014 mengatakan manajerial yang dilakukan Gusde telah mengantar festival ini menjadi peringkat 5 besar Calendar of Event Wonderful Indonesia dari kementerian Pariwisata. Kata Indra, hal tersebut membuktikan kerja keras Gusde bersama masyarakat Sanur mendapat pengakuan secara nasional, bahkan beberapa kali Menteri Pariwisata mengatakan Sanur telah menjadi benchmark dalam pengembangan community based tourism. “Jika Sanur mampu mempertahankan lingkungan alam, dan sosial-budayanya akan mampu pula menjaga keberlangsungan kepariwisataannya,” kata Indra.
Gusde juga dikenal sebagai pengusaha pariwisata yang ikut membesarkan Santrian Goup dengan memiliki sejumlah usaha di Bali. Alumnus Maryville University, Saint Louis AS dengan gelar Master Bussiness Administration ini memadukan manajemen bisnis modern dan kearifan lokal untuk mengembangkan lini bisnis yang hampir seluruhnya terkait dengan kepuasan pelanggan yang bergerak di bidang pariwisata. *isu
Untuk meningkatkan skala festival yang lebih besar, SVF akan bekerja sama dengan festival di daerah lain dalam semangat kolaborasi dan sinergi untuk membesarkan festival dan memajukan wilayah masing-masing.
Menurut Gusde, berdasarkan pengakuan sejumlah pejabat, SVF telah menginspirasi beberapa festival yang menjadikan basis komunitas sebagai kekuatan. Beberapa daerah bahkan mengajukan diri untuk bekerja sama dengan SVF untuk menjadi ‘sister festival’.
Pada pelaksanaan Sanur Vilage Festival 21-25 Agustus 2019 lalu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Bupati Nias Yudas Sabaggalet hadir dan menyampaikan keinginan untuk mewujudkan kerja sama tersebut.
Perlu diketahui, sepanjang 5 hari pelaksanaan SFV XIV belum lama ini panitia mencatat sekitar 130 ribu orang berkunjung dan membukukan transaksi sekitar Rp15 miliar atau meningkat sekitar 15% dari tahun sebelumnya.
Gusde menjelaskan tata kelola Sanur Village Festival mulai dari penentuan tema, penyiapan lokasi, kurasi peserta, pelaksanaan, hingga evaluasi yang telah solid dilakukan selama 14 tahun menjadi modal untuk bekerja sama. Sedangkan pilihan terhadap daerah yang ingin dijadikan mitra didasarkan atas pertimbangan strategis terutama yang memberikan nilai tambah bagi penyelenggaraan SVF di masa mendatang. “SVF Ke-15 tahun 2020 merupakan momentum yang baik untuk mengukuhkan bentuk kerja sama saling menguntungkan dengan daerah lain,” katanya.
Gusde yang juga Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Denpasar berharap kerja sama ini bukan hanya untuk kepentingan Sanur semata, tetapi juga bagi kepariwisataan Denpasar dan dampak yang baik bagi Bali.
Pada 11-13 Oktober 2019 lalu, tim SVF telah melakukan penjajakan terkait pelaksanaan Festival Gandrung Sewu di Banyuwangi. Posisi geografis dan ikatan batin yang begitu dekat dengan Banyuwangi diharapkan mengawali kerja sama yang direncanakan sebelum beranjak ke daerah lain dan bahkan ke luar negeri seperti Jepang dan negara eropa lainnya yang juga sedang dalam perencanaan.
Musisi jazz Indra Lesmana yang terlibat perhelatan SVF sejak 2014 mengatakan manajerial yang dilakukan Gusde telah mengantar festival ini menjadi peringkat 5 besar Calendar of Event Wonderful Indonesia dari kementerian Pariwisata. Kata Indra, hal tersebut membuktikan kerja keras Gusde bersama masyarakat Sanur mendapat pengakuan secara nasional, bahkan beberapa kali Menteri Pariwisata mengatakan Sanur telah menjadi benchmark dalam pengembangan community based tourism. “Jika Sanur mampu mempertahankan lingkungan alam, dan sosial-budayanya akan mampu pula menjaga keberlangsungan kepariwisataannya,” kata Indra.
Gusde juga dikenal sebagai pengusaha pariwisata yang ikut membesarkan Santrian Goup dengan memiliki sejumlah usaha di Bali. Alumnus Maryville University, Saint Louis AS dengan gelar Master Bussiness Administration ini memadukan manajemen bisnis modern dan kearifan lokal untuk mengembangkan lini bisnis yang hampir seluruhnya terkait dengan kepuasan pelanggan yang bergerak di bidang pariwisata. *isu
Komentar