Disparbud Rencanakan Pelatihan Bagi Pemandu Wisata
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Bangli berencana menggelar pelatihan bagi pemandu wisata.
BANGLI, NusaBali
Tujuannya meningkatkan kemampuan dan menambah wawasan para pramuwisata. Diharapkan dengan pelatihan ini, Pemkab Bangli tidak sampai kecolongan apalagi ada kasus pelecehan tempat suci.
Kasi Promosi Disparbud Bangli, Anak Agung Ngurah Teja Kusuma mengatakan pemandu wisata sebagai ujung tombak pemberi informasi kepada wisatawan. Menurutnya, terjadinya kasus pelecehan tempat suci lebih pada ketidaktahuan wisatawan tentang tempat suci. Maka pelatihan bagi pemandu sangat penting. “Pemandu nantinya akan memberikan informasi yang tepat bagi wisatawan, jangan sampai ada salah persepsi. Syukur di Bangli tidak sampai ada kejadian seperti di beberapa tempat suci di kabupaten lainnya di Bali,” ungkap Anak Agung Ngurah Teja Kusuma, Selasa (22/10).
Selain infomasi tentang objek wisata, pramuwisata juga diberikan pemahanan tata cara memandu wisatawan yang benar. “Pelatihan menyasar pemandu lokal karena mereka yang lebih mengenal objek yang ada di wilayahnya,” jelasnya. Menurut Anak Agung Ngurah Teja Kusuma, pelatihan pemandu wisata dan tata kelola homestay akan dilaksanakan pada Oktober ini dengan jumlah peserta 40 orang. “Dua kegiatan ini anggarannya dari DAK non fisik. Satu kegiatan dengan anggaran Rp 130.434.000,” ujarnya.
Dikatakan, Disparbud sebelumnya telah melaksanakan pelatihan untuk pemandu wisata alam dan buatan dengan peserta 40 orang. Peserta pelatihan dari seluruh kecamatan di Bangli. Meski wisatawan sudah mengajak guide, wajib didampingi pemandu lokal agar tidak ada pemahaman yang berbeda. “Kami rasa pemandu lokal lebih menguasai wilayahnya,” ungkapnya. *esa
Kasi Promosi Disparbud Bangli, Anak Agung Ngurah Teja Kusuma mengatakan pemandu wisata sebagai ujung tombak pemberi informasi kepada wisatawan. Menurutnya, terjadinya kasus pelecehan tempat suci lebih pada ketidaktahuan wisatawan tentang tempat suci. Maka pelatihan bagi pemandu sangat penting. “Pemandu nantinya akan memberikan informasi yang tepat bagi wisatawan, jangan sampai ada salah persepsi. Syukur di Bangli tidak sampai ada kejadian seperti di beberapa tempat suci di kabupaten lainnya di Bali,” ungkap Anak Agung Ngurah Teja Kusuma, Selasa (22/10).
Selain infomasi tentang objek wisata, pramuwisata juga diberikan pemahanan tata cara memandu wisatawan yang benar. “Pelatihan menyasar pemandu lokal karena mereka yang lebih mengenal objek yang ada di wilayahnya,” jelasnya. Menurut Anak Agung Ngurah Teja Kusuma, pelatihan pemandu wisata dan tata kelola homestay akan dilaksanakan pada Oktober ini dengan jumlah peserta 40 orang. “Dua kegiatan ini anggarannya dari DAK non fisik. Satu kegiatan dengan anggaran Rp 130.434.000,” ujarnya.
Dikatakan, Disparbud sebelumnya telah melaksanakan pelatihan untuk pemandu wisata alam dan buatan dengan peserta 40 orang. Peserta pelatihan dari seluruh kecamatan di Bangli. Meski wisatawan sudah mengajak guide, wajib didampingi pemandu lokal agar tidak ada pemahaman yang berbeda. “Kami rasa pemandu lokal lebih menguasai wilayahnya,” ungkapnya. *esa
Komentar