Sampah Bertebaran di Lahan Mangrove, Dinas LHK Badung Akan Turun Tangan
Sampah plastik berceceran di lahan mangrove di sisi Jalan Bypass Ngurah Rai, Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung.
MANGUPURA, NusaBali
Akibat ulah oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut, kawasan itu tampak kumuh dan sampahnya merusak tanaman mangrove. Guna menangani persoalan itu, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Badung akan turun tangan dan melakukan penanganan di sekitar lokasi.
Pantauan di lapangan pada Rabu (23/10), sampah yang berserakan di kawasan hutan mangrove itu didominasi sampah plastik seperti botol bekas air mineral dan sejenisnya, juga sampah rumah tangga lainnya seperti spon bekas. Lokasi tumpukan sampah itu berada tepat setelah jembatan —di sisi kiri jalan dari arah Kuta menuju Nusa Dua— atau sebelum memasuki lampu merah McDonald Jimbaran. Kondisi sekitar lokasi yang tidak berpenghuni dan sepi membuat para pelaku/oknum dengan leluasa membuang sampah. Sementara, seorang warga yang sering berjalan kaki di sekitar lokasi bernama Rusidin, 47, mengaku sudah lama melihat tumpukan sampah itu. Setiap melintas di kawasan tersebut, tumpukan sampah tetap ada dan belum dilakukan penanganan. Menariknya, sekitar sebulan lalu, dia melihat tumpukan itu pernah dibakar oleh seseorang yang tidak dikenalinya. Namun sampah itu kembali muncul. “Dulu pernah ada yang bakar. Tapi, sekarang sudah ada lagi sampahnya. Saya memang sering lewat di sini kalau berangkat kerja di Jimbaran,” kata pria asal Banyuwangi yang mengaku sebagai buruh bangunan, Rabu kemarin.
Lurah Jimbaran I Ketut Rimbawan yang dikonfirmasi terpisah terkait temuan sampah itu mengaku baru mengetahuinya. Dia juga tidak menampik di sekitar lokasi dijadikan sasaran lokasi pembuangan sampah, karena sepi dan jauh dari pemukiman. Untuk itu pihaknya akan melakukan bersih-bersih di kawasan tersebut. Meskipun hutan mangrove tersebut berada di ranah kewenangan tahura, namun menjaga kebersihan sudah selayaknya dilakukan oleh semua pihak. “Kita harap semua pihak dengan sadar menjaga lingkungan, jangan membuang sampah sembarangan. Terkait temuan ini, kita akan cek dan rencananya akan kita lakukan pembersihan besok (hari ini, Red),” ungkap Rimbawan.
Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kabupaten Badung I Putu Eka Merthawan. Menurut dia, temuan sampah tersebut akan ditindaklanjuti pada Kamis (24/10) siang. Hal ini guna memastikan kondisi di kawasan pariwisata Kuta Selatan benar-benar bersih dari sampah. Apalagi, belakang ini pihaknya sudah meresmikan bank sampah yang menangani sampah mulai dari tingkat bawah setingkat banjar. “Kalau masih ada yang membuang sampah sembarangan, tentu sangat kita sayangkan. Karena, aksi tersebut sangat merusak lingkungan. Untuk itu kami akan periksa dan bersihkan secepatnya,” tegas Merthawan. *dar
Pantauan di lapangan pada Rabu (23/10), sampah yang berserakan di kawasan hutan mangrove itu didominasi sampah plastik seperti botol bekas air mineral dan sejenisnya, juga sampah rumah tangga lainnya seperti spon bekas. Lokasi tumpukan sampah itu berada tepat setelah jembatan —di sisi kiri jalan dari arah Kuta menuju Nusa Dua— atau sebelum memasuki lampu merah McDonald Jimbaran. Kondisi sekitar lokasi yang tidak berpenghuni dan sepi membuat para pelaku/oknum dengan leluasa membuang sampah. Sementara, seorang warga yang sering berjalan kaki di sekitar lokasi bernama Rusidin, 47, mengaku sudah lama melihat tumpukan sampah itu. Setiap melintas di kawasan tersebut, tumpukan sampah tetap ada dan belum dilakukan penanganan. Menariknya, sekitar sebulan lalu, dia melihat tumpukan itu pernah dibakar oleh seseorang yang tidak dikenalinya. Namun sampah itu kembali muncul. “Dulu pernah ada yang bakar. Tapi, sekarang sudah ada lagi sampahnya. Saya memang sering lewat di sini kalau berangkat kerja di Jimbaran,” kata pria asal Banyuwangi yang mengaku sebagai buruh bangunan, Rabu kemarin.
Lurah Jimbaran I Ketut Rimbawan yang dikonfirmasi terpisah terkait temuan sampah itu mengaku baru mengetahuinya. Dia juga tidak menampik di sekitar lokasi dijadikan sasaran lokasi pembuangan sampah, karena sepi dan jauh dari pemukiman. Untuk itu pihaknya akan melakukan bersih-bersih di kawasan tersebut. Meskipun hutan mangrove tersebut berada di ranah kewenangan tahura, namun menjaga kebersihan sudah selayaknya dilakukan oleh semua pihak. “Kita harap semua pihak dengan sadar menjaga lingkungan, jangan membuang sampah sembarangan. Terkait temuan ini, kita akan cek dan rencananya akan kita lakukan pembersihan besok (hari ini, Red),” ungkap Rimbawan.
Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kabupaten Badung I Putu Eka Merthawan. Menurut dia, temuan sampah tersebut akan ditindaklanjuti pada Kamis (24/10) siang. Hal ini guna memastikan kondisi di kawasan pariwisata Kuta Selatan benar-benar bersih dari sampah. Apalagi, belakang ini pihaknya sudah meresmikan bank sampah yang menangani sampah mulai dari tingkat bawah setingkat banjar. “Kalau masih ada yang membuang sampah sembarangan, tentu sangat kita sayangkan. Karena, aksi tersebut sangat merusak lingkungan. Untuk itu kami akan periksa dan bersihkan secepatnya,” tegas Merthawan. *dar
1
Komentar