Wishnutama Jadi Menteri, Pelaku Pariwisata Bali Siap Beri Masukkan
Kalangan pelaku pariwisata di Pulau Dewata tidak kecewa, meskipun bukan putra Bali yang diangkat menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam Kabinet Jokoi-Ma’ruf Amin 2019-2024.
DENPASAR, NusaBali
Mereka mendukung dan siap memberi masukan kepada Wishnutama, tokoh muda pendiri Net.TV yang dilantik Presiden Jokowi menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Rabu (23/10).
Kalangan pelaku indutri pariwisata siap memberi masukan kepada Wishnutama, untuk mengakselerasi pertumbuhan pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan pertumbuhan ekonomi. “Harapannya, apa yang sudah berjalan dengan baik sebelumnya (di era Menteri Pariwisata Arief Yahya, Red) bisa dilanjutkan,” ujar Ketua BPC PHRI Kota Denpasar, Ida Bagus Gede Sidharta Putra, kepada NusaBali, Rabu kemarin.
Menurut Gus De Sidharta, salah satu yang disarankan untuk dilakukan Menpar yang baru adalah soal branding dan promosi pariwisata. Alasannya, branding dan promosi itu sangatlah penting. “Pada perode sebelumnya, branding dan promosi tersebut selalu dikomunikasikan oleh Kemenpar dengan pihak industri pariwisata. Model itu pantas dilanjutkan,” katanya.
Masukan penting lainnya untuk Menpar Wishnutama, kata Gus De Sidharta, patut digenjot percepatan pembangunan infrastruktur dan aksesibilitas. Hal ini berhubungan dengan keamanan dan kenyamanan, yang merupakan salah satu tuntutan pariwisata.
Gus De Sidharta mencontohkan kondisi kemacetan dan krodit lalulintas pada jam-jam tertentu di beberapa lokasi strategis yang kerap terjadi, sehingga mengganggu kenyamanan wisatawan. “Jadi, masalah infrastruktur dan akses diharapkan bisa dicarikan solusinya, demi kenyamanan pariwisata. Tentunya melalui koordinasi antara kementerian terkait di pusat dengan Pemprov Bali dan Pemkab/Pemkot se-Bali, sehingga tidak saling berseberangan,” tandas Gus De Sidarta.
Dikonfirmasi NusaBali terpisah, Rabu kemarin, Ketua DPP Nawa Cita Pariwisata Indonesia (NCPI), I Gusti Kade Sutawa, juga menyatakan hal senada. Menurut Kade Sutawa, yang paling penting menteri itu mau belajar dan mendengar.
“Kita siap memberi masukan kepada menteri yang baru. Jangankan soal pariwisata, beberapa waktu lalu ketika terjadi ribut-ribut soal RUU KUHP, NCPI juga memberi masukkan kepada Presiden,” papar Kade Sutawa. Dia megaskan, siapa pun yang jadi Menteri Pariwisata, pihaknya mendukung keputusan Presiden Jokowi untuk mewujudkan Nawa Cita-nya.
Sedangkan Ketua Bali Vila Assosiation (BVA), I Gede Ricky Sukarta, menyatakan selaku praktisi dan orang pariwisata, dirinya berharap siapa pun yang jadi Menteri Pariwisata, bisa sukses. Untuk mencapai kesuksesan, tidaklah gampang. Namun, kata dia, dalam setiap tantangan pastinya ada peluang. Misalnya, bagaimana mencari peluang di tengah menurunnya kunjungan wisatawan China dan Eropa.
“Kenapa, misalnya, tidak menggarap pasar wisatawan kawasan Asia atau wisatawan domestik yang sesungguhnya tidak sedikit? Mereka juga turis berkelas,” ujar Ricky Sukarta.
Ricky berharap jangan sampai ada kebijakan Menteri Pariwisata yang sifatnya eksklusif dan kontradiktif. Dalam hal ini, program-program kepariwisataan harus menyesuaikan dengan karakteristik masing-masing daerah wisata di Indonesia, seperti Bali dengan pariwisata budayanya.
Sementara itu, Ketua DPD Asita Bali, I Ketut Ardana, enggat banyak komentar terkait naiknya Wishnutama sebagai Menteri Pariwisata. Menurut Ardana, dirinya positif thinking dan dukung menteri yang baru. “Beri masukkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, soal mana program yang sudah jalan dan belum jalan,” kata Ardana, Rabu kemarin. “Salah satu yang harus digenjot adalah percepatan pembangu-nan infrastruktur, untuk mewujudkan kenyamanan pariwisata,” tandas Ardana.
Di sisi lain, Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, Ida Bagus Agung Partha Adnyana, mengapresiasi penunjukkan Wishnutama menjadi Menteri Pariwisata. “Orangnya bekerja profesional, out the box minded, memiliki kapabilitas untuk memadukan pariwisata dengan industri kreatif,” kata Gus Agung.
Gus Agung menilai Wishnutama memiliki kemampuan bekerja cepat, memangkas regulasi dan birokrasi terkait pengembangan dan kemudahan investasi di bidang pariwisata. “Salah satu tantangan penting adalah membangun SDM bidang pariwisata yang lebih unggul dan berdaya saing,” katanya. *k17
Kalangan pelaku indutri pariwisata siap memberi masukan kepada Wishnutama, untuk mengakselerasi pertumbuhan pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan pertumbuhan ekonomi. “Harapannya, apa yang sudah berjalan dengan baik sebelumnya (di era Menteri Pariwisata Arief Yahya, Red) bisa dilanjutkan,” ujar Ketua BPC PHRI Kota Denpasar, Ida Bagus Gede Sidharta Putra, kepada NusaBali, Rabu kemarin.
Menurut Gus De Sidharta, salah satu yang disarankan untuk dilakukan Menpar yang baru adalah soal branding dan promosi pariwisata. Alasannya, branding dan promosi itu sangatlah penting. “Pada perode sebelumnya, branding dan promosi tersebut selalu dikomunikasikan oleh Kemenpar dengan pihak industri pariwisata. Model itu pantas dilanjutkan,” katanya.
Masukan penting lainnya untuk Menpar Wishnutama, kata Gus De Sidharta, patut digenjot percepatan pembangunan infrastruktur dan aksesibilitas. Hal ini berhubungan dengan keamanan dan kenyamanan, yang merupakan salah satu tuntutan pariwisata.
Gus De Sidharta mencontohkan kondisi kemacetan dan krodit lalulintas pada jam-jam tertentu di beberapa lokasi strategis yang kerap terjadi, sehingga mengganggu kenyamanan wisatawan. “Jadi, masalah infrastruktur dan akses diharapkan bisa dicarikan solusinya, demi kenyamanan pariwisata. Tentunya melalui koordinasi antara kementerian terkait di pusat dengan Pemprov Bali dan Pemkab/Pemkot se-Bali, sehingga tidak saling berseberangan,” tandas Gus De Sidarta.
Dikonfirmasi NusaBali terpisah, Rabu kemarin, Ketua DPP Nawa Cita Pariwisata Indonesia (NCPI), I Gusti Kade Sutawa, juga menyatakan hal senada. Menurut Kade Sutawa, yang paling penting menteri itu mau belajar dan mendengar.
“Kita siap memberi masukan kepada menteri yang baru. Jangankan soal pariwisata, beberapa waktu lalu ketika terjadi ribut-ribut soal RUU KUHP, NCPI juga memberi masukkan kepada Presiden,” papar Kade Sutawa. Dia megaskan, siapa pun yang jadi Menteri Pariwisata, pihaknya mendukung keputusan Presiden Jokowi untuk mewujudkan Nawa Cita-nya.
Sedangkan Ketua Bali Vila Assosiation (BVA), I Gede Ricky Sukarta, menyatakan selaku praktisi dan orang pariwisata, dirinya berharap siapa pun yang jadi Menteri Pariwisata, bisa sukses. Untuk mencapai kesuksesan, tidaklah gampang. Namun, kata dia, dalam setiap tantangan pastinya ada peluang. Misalnya, bagaimana mencari peluang di tengah menurunnya kunjungan wisatawan China dan Eropa.
“Kenapa, misalnya, tidak menggarap pasar wisatawan kawasan Asia atau wisatawan domestik yang sesungguhnya tidak sedikit? Mereka juga turis berkelas,” ujar Ricky Sukarta.
Ricky berharap jangan sampai ada kebijakan Menteri Pariwisata yang sifatnya eksklusif dan kontradiktif. Dalam hal ini, program-program kepariwisataan harus menyesuaikan dengan karakteristik masing-masing daerah wisata di Indonesia, seperti Bali dengan pariwisata budayanya.
Sementara itu, Ketua DPD Asita Bali, I Ketut Ardana, enggat banyak komentar terkait naiknya Wishnutama sebagai Menteri Pariwisata. Menurut Ardana, dirinya positif thinking dan dukung menteri yang baru. “Beri masukkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, soal mana program yang sudah jalan dan belum jalan,” kata Ardana, Rabu kemarin. “Salah satu yang harus digenjot adalah percepatan pembangu-nan infrastruktur, untuk mewujudkan kenyamanan pariwisata,” tandas Ardana.
Di sisi lain, Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, Ida Bagus Agung Partha Adnyana, mengapresiasi penunjukkan Wishnutama menjadi Menteri Pariwisata. “Orangnya bekerja profesional, out the box minded, memiliki kapabilitas untuk memadukan pariwisata dengan industri kreatif,” kata Gus Agung.
Gus Agung menilai Wishnutama memiliki kemampuan bekerja cepat, memangkas regulasi dan birokrasi terkait pengembangan dan kemudahan investasi di bidang pariwisata. “Salah satu tantangan penting adalah membangun SDM bidang pariwisata yang lebih unggul dan berdaya saing,” katanya. *k17
Komentar