Boat Terbalik, 32 Turis Selamat
Speed Boat Marina Srikandi terbalik di Pantai Wisata Amed, Desa Purwekerti, Kecamatan Abang, Karangasem, Jumat (15/7) pagi.
Musibah di Pantai Wisata Amed, Desa Purwekerti
AMLAPURA, NusaBali
Meski tidak ada korban jiwa maupun terluka dalam musibah tersebut, namun 32 wisatawan asing yang berada dalam speed boat sempat mengalami teror mental, setelah mereka tumpah tercebur ke laut.
Musibah terbaliknya Speed Boat Marina Srikandi di Pantai Wisata Amed, Desa Purwekerta terjadi Jumat pagi sekitar pukul 10.30 Wita. Kala itu, speed boat yang dinakhodai Yusuf Toding, didampingi 3 anak buah kapal (ABK): Randi Andriansyah, Sanufi, dan Haryono hendak berangkat ke objek wisata Gili Trawangan, Lombok, NTB, untuk mengantar 32 wisatawan asing yang didominasi bule perempuan.
Saat speed boat terbalik, 32 wisatawan yang hendak diberangkatkan ke Gili Trawangan baru saja naik ke dalam Speed Boat Marina Srikandi, yang lego jangkar di tengah laut pada jarak sekitar 50 meter dari tepi Pantai Wisata Amed. ke-32 wisatawan asing itu didominasi turis asal Prancis sebanyak 17 orang, disusul asal Spanyol (6 orang), asal Denmark (4 orang), asal Inggris (2 orang), asal Jerman (2 orang), dan asal Kanada (1 orang).
Informasi yang dihimpun NusaBali, musibah berawal Jumat pagi pukul 08.00 Wita, ketika Speed Boat Marina Srikandi sudah menambatkan tali moring di pantai Wisata Amed, karena hendak menaikkan penumpang menuju Objek Wisata Gili Trawangan. Setiap wisatawan yang hendak berwisata ke Gili Trawangan lebih dulu wajib menulis nama di daftar calon penumpang.
Setelah proses adminitrasi selesai, wisatawan asing yang didopminasi warga negara Prancis ini satu per satu ke Speed Boat Marina Srikandi. Mereka naik ke dalam speed boat, dengan lebih dulu melintasi air laut sejauh 50 meter dari bibir pantai. Sekitar pukul 10.30 Wita, nakhoda Yusuf Toding telah bersiap melayarkan speed boat dengan empat mesin yang masing-masing berkekuatan 200 PK. Sedangkan 3 ABK masih melepaskan tali moring dari bibir pantai.
Begitu tali moring dilepas dari bibir pantai, speed boat justru langsung bergerak miring ke kanan. Diduga kuat, speed boat miring karena lubang pembuangan air bocor dihantam ombak. Karena miringnya speed boat semakin tidak terkendali, 32 wisatawan yang tidak mengenakan jaket pengaman langsung panik. Apalagi, mereka berhamburan nyemplung ke laut hingga basah kuyup.
Beruntung, tidak ada penumpang yang terluka dalam musibah ini. Nahkoda Speed Boat Marina Srikandi, Yusuf Toding, mengaku tidak mampu mengendalikan speed boat yang mendadak miring tersebut. “Saya panik, karena sebelum berangkat, speed boat berkali-kali dihantam ombak hingga bocor. Saya baru tahu terjadi kebocoran sesaat setelah speed boat bergerak,” ungkap nakhoda Yusuf Toding.
Menurut Yusuf Toding, para penumpang yang semuanya wisatawan asing berhasil menyelamatkan diri tanpa ada yang menolong, dengan cara menceburkan diri ke laut. “Syukurlah, mereka semua bisa selamat,’ katanya.
Gara-gara musibah ini, Camat Abang AA Made Agung Surya Jaya kemarin pagi sempat terjun ke lokasi TKP di Pantai Amed, desa Purwekerti. Camat Agung Surya terjun bersama Kasat Pol Air Polres Karangasem, AKP I Made Wartama. Petugas Syahbandar Karangasem, Haeruman, juga terjun ke lokasi musibah.
Sementara itu, 32 wisatawan asing yang sempat tenggelam di Pantai Wisata Amed, desa Purwekerti, Jumat kemarin, akhirnya batal berangkat ke Objek Wista Gili Trawangan, Lombok. Berselang 2 jam pasca musibah, mereka kembali ke hotel penginapannya masing-masing. Belum jelas, kapan mereka akan melanjutkan wisata ke Gili Trawangan.
Mereka masing-masing Gia Corini, Rajual Louise, Roy Jones, Martines Olivier, Roxane, Col Thomas, Thiriet Valentine, Denengfon Enginie, Durat Julie, Loubeyne Sulie, Luobeyre Audrey, Roy Thomas Brown, Roy, Fontane, Font, dan Duvat (semuanya asal Prancis), Ahmed Saddali, Hectco Galan, Alexander Sage Roiz, Sesus Cuesta Munos, Ruben Lojo, dan Manon Rubernet (asal Spanyol), Bjarne Wildgong, Lovise, Julie, dan Emilie (asal Denmark), Henrich Claudin dan Hentuh Nele (asal Jerman), Shaan Bain dan Megan Jones (asal Inggris), serta Nanor (asal Kanada). 7 k16
AMLAPURA, NusaBali
Meski tidak ada korban jiwa maupun terluka dalam musibah tersebut, namun 32 wisatawan asing yang berada dalam speed boat sempat mengalami teror mental, setelah mereka tumpah tercebur ke laut.
Musibah terbaliknya Speed Boat Marina Srikandi di Pantai Wisata Amed, Desa Purwekerta terjadi Jumat pagi sekitar pukul 10.30 Wita. Kala itu, speed boat yang dinakhodai Yusuf Toding, didampingi 3 anak buah kapal (ABK): Randi Andriansyah, Sanufi, dan Haryono hendak berangkat ke objek wisata Gili Trawangan, Lombok, NTB, untuk mengantar 32 wisatawan asing yang didominasi bule perempuan.
Saat speed boat terbalik, 32 wisatawan yang hendak diberangkatkan ke Gili Trawangan baru saja naik ke dalam Speed Boat Marina Srikandi, yang lego jangkar di tengah laut pada jarak sekitar 50 meter dari tepi Pantai Wisata Amed. ke-32 wisatawan asing itu didominasi turis asal Prancis sebanyak 17 orang, disusul asal Spanyol (6 orang), asal Denmark (4 orang), asal Inggris (2 orang), asal Jerman (2 orang), dan asal Kanada (1 orang).
Informasi yang dihimpun NusaBali, musibah berawal Jumat pagi pukul 08.00 Wita, ketika Speed Boat Marina Srikandi sudah menambatkan tali moring di pantai Wisata Amed, karena hendak menaikkan penumpang menuju Objek Wisata Gili Trawangan. Setiap wisatawan yang hendak berwisata ke Gili Trawangan lebih dulu wajib menulis nama di daftar calon penumpang.
Setelah proses adminitrasi selesai, wisatawan asing yang didopminasi warga negara Prancis ini satu per satu ke Speed Boat Marina Srikandi. Mereka naik ke dalam speed boat, dengan lebih dulu melintasi air laut sejauh 50 meter dari bibir pantai. Sekitar pukul 10.30 Wita, nakhoda Yusuf Toding telah bersiap melayarkan speed boat dengan empat mesin yang masing-masing berkekuatan 200 PK. Sedangkan 3 ABK masih melepaskan tali moring dari bibir pantai.
Begitu tali moring dilepas dari bibir pantai, speed boat justru langsung bergerak miring ke kanan. Diduga kuat, speed boat miring karena lubang pembuangan air bocor dihantam ombak. Karena miringnya speed boat semakin tidak terkendali, 32 wisatawan yang tidak mengenakan jaket pengaman langsung panik. Apalagi, mereka berhamburan nyemplung ke laut hingga basah kuyup.
Beruntung, tidak ada penumpang yang terluka dalam musibah ini. Nahkoda Speed Boat Marina Srikandi, Yusuf Toding, mengaku tidak mampu mengendalikan speed boat yang mendadak miring tersebut. “Saya panik, karena sebelum berangkat, speed boat berkali-kali dihantam ombak hingga bocor. Saya baru tahu terjadi kebocoran sesaat setelah speed boat bergerak,” ungkap nakhoda Yusuf Toding.
Menurut Yusuf Toding, para penumpang yang semuanya wisatawan asing berhasil menyelamatkan diri tanpa ada yang menolong, dengan cara menceburkan diri ke laut. “Syukurlah, mereka semua bisa selamat,’ katanya.
Gara-gara musibah ini, Camat Abang AA Made Agung Surya Jaya kemarin pagi sempat terjun ke lokasi TKP di Pantai Amed, desa Purwekerti. Camat Agung Surya terjun bersama Kasat Pol Air Polres Karangasem, AKP I Made Wartama. Petugas Syahbandar Karangasem, Haeruman, juga terjun ke lokasi musibah.
Sementara itu, 32 wisatawan asing yang sempat tenggelam di Pantai Wisata Amed, desa Purwekerti, Jumat kemarin, akhirnya batal berangkat ke Objek Wista Gili Trawangan, Lombok. Berselang 2 jam pasca musibah, mereka kembali ke hotel penginapannya masing-masing. Belum jelas, kapan mereka akan melanjutkan wisata ke Gili Trawangan.
Mereka masing-masing Gia Corini, Rajual Louise, Roy Jones, Martines Olivier, Roxane, Col Thomas, Thiriet Valentine, Denengfon Enginie, Durat Julie, Loubeyne Sulie, Luobeyre Audrey, Roy Thomas Brown, Roy, Fontane, Font, dan Duvat (semuanya asal Prancis), Ahmed Saddali, Hectco Galan, Alexander Sage Roiz, Sesus Cuesta Munos, Ruben Lojo, dan Manon Rubernet (asal Spanyol), Bjarne Wildgong, Lovise, Julie, dan Emilie (asal Denmark), Henrich Claudin dan Hentuh Nele (asal Jerman), Shaan Bain dan Megan Jones (asal Inggris), serta Nanor (asal Kanada). 7 k16
1
Komentar