Hindari Kesurupan, Siswa SMPN 4 Banjarangkan Belajar di Rumah
Sejumlah siswi SMPN 4 Banjarangkan, di Desa Timuhun, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, berturut-turut selama tiga minggu, sejak 30 September 2019.
SEMARAPURA, NusaBali
Guna mencegah kesurupan terulang, pihak sekolah memutuskan agar siswa belajar di rumah. Hal itu diyakini untuk menghindari gangguan makhluk halus. Kejadian ini terjadi pasca penebangan pohon Tingkih (Kemiri) di belakang sekolah yang diyakini sebagai rumah makhluk halus tersebut.
Siswa dirumahkan hingga Kamis (31/10) nanti, atau sehari sehari sebelum proses upacara Pacaruan Amanca dan Abrumbun di areal sekolah, Kajeng Kliwon, Sukra Kliwon Bala, Rabu (1/11). Meskipun tidak belajar dalam ruangan kelas, siswa tetap diajak melakukan hal-hal positif oleh sekolah sehingga siswa tidak vakum. Kamis (24/10) pagi, semua siswa diajak mareresik (bersih-bersih) di Pura Pucak Jati, Desa Timuhun, sekaligus sembahyang dan diberikan siraman rohani, serta berwisata di objek wisata panorama alam di areal Pura Pucak Jati.
Waka Kurikulum SMPN 4 Banjarangkan I Made Agus Suardina, saat ditemui di Pura Jati, Desa Timuhun mengatakan, sesuai arahan dari Dinas Pendidikan (Disdik) Klungkung, untuk menghindari siswa kesurupan sebelum Pacaruan, maka siswa tidak belajar di sekolah sejak Rabu (23/10). Namun para guru tetap masuk seperti biasa, begitu pula siswa yang mendapat tugas piket tetap ke sekolah untuk melaksanakan tugas kebersihan, kecuali siswa yang pernah kesurupan.
Dia mengharapkan, aktivitas di luar sekolah itu bisa menghilangkan trauma para siswa karena sering terjadi kersurupan. Setelah mareresik di Pura Jati, Jumat (24/10), siswa akan diajak menjelajah alam di wilayah Desa Selisihan, Kecamatan Klungkung. “Kami berharap setelah Pacaruan nanti, tidak ada siswa yang kesurupan,” katanya. Di samping itu, atas petunjuk orang pintar, akan dibangun dua buah Palinggih Rong Siki dan Rong Kalih di areal sekolah.
Sebelumnya, 4 orang siswa SMPN 4 Banjarangkan, di Desa Timuhun, kesurupan saat melantunkan Puja Tri Sandya, serangkaian prosesi Guru Piduka, di Padmasana sekolah, Selasa (22/10) pagi. Untuk menyadarkan siswa yang kesurupan, Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta yang juga seorang penekun spiritual turun untuk membantu para siswa.
Empat orang siswa yang kerauhan tersebut yakni Dewa Ayu Nadiya Cahyani, 14, kelas IX, Nengah Devi Ariani, 14, kelas IX, Ni Kadek Ginanti, 13, kelas VII dan Ni Ketut Martini Asih, 13, kelas VII.*wan
Siswa dirumahkan hingga Kamis (31/10) nanti, atau sehari sehari sebelum proses upacara Pacaruan Amanca dan Abrumbun di areal sekolah, Kajeng Kliwon, Sukra Kliwon Bala, Rabu (1/11). Meskipun tidak belajar dalam ruangan kelas, siswa tetap diajak melakukan hal-hal positif oleh sekolah sehingga siswa tidak vakum. Kamis (24/10) pagi, semua siswa diajak mareresik (bersih-bersih) di Pura Pucak Jati, Desa Timuhun, sekaligus sembahyang dan diberikan siraman rohani, serta berwisata di objek wisata panorama alam di areal Pura Pucak Jati.
Waka Kurikulum SMPN 4 Banjarangkan I Made Agus Suardina, saat ditemui di Pura Jati, Desa Timuhun mengatakan, sesuai arahan dari Dinas Pendidikan (Disdik) Klungkung, untuk menghindari siswa kesurupan sebelum Pacaruan, maka siswa tidak belajar di sekolah sejak Rabu (23/10). Namun para guru tetap masuk seperti biasa, begitu pula siswa yang mendapat tugas piket tetap ke sekolah untuk melaksanakan tugas kebersihan, kecuali siswa yang pernah kesurupan.
Dia mengharapkan, aktivitas di luar sekolah itu bisa menghilangkan trauma para siswa karena sering terjadi kersurupan. Setelah mareresik di Pura Jati, Jumat (24/10), siswa akan diajak menjelajah alam di wilayah Desa Selisihan, Kecamatan Klungkung. “Kami berharap setelah Pacaruan nanti, tidak ada siswa yang kesurupan,” katanya. Di samping itu, atas petunjuk orang pintar, akan dibangun dua buah Palinggih Rong Siki dan Rong Kalih di areal sekolah.
Sebelumnya, 4 orang siswa SMPN 4 Banjarangkan, di Desa Timuhun, kesurupan saat melantunkan Puja Tri Sandya, serangkaian prosesi Guru Piduka, di Padmasana sekolah, Selasa (22/10) pagi. Untuk menyadarkan siswa yang kesurupan, Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta yang juga seorang penekun spiritual turun untuk membantu para siswa.
Empat orang siswa yang kerauhan tersebut yakni Dewa Ayu Nadiya Cahyani, 14, kelas IX, Nengah Devi Ariani, 14, kelas IX, Ni Kadek Ginanti, 13, kelas VII dan Ni Ketut Martini Asih, 13, kelas VII.*wan
Komentar