Diarahkan Digelar di Jakarta
Soal Cabor Dicoret di PON Papua 2020
Soal penyelenggaraan multi event olahraga kemungkinan diadakan di Jakarta. Secara umum dominan mengarahkan untuk digelar di Jakarta untuk sepuluh cabor yang dicoret di PON Papua 2020
DENPASAR, NusaBali
KONI Pusat berupaya memfasilitasi agar 10 cabang olahraga (cabor) yang dicoret di PON Papua, kembali dapat dipertandingkan secara resmi. Keinginan itu terungkap berdasarkan hasil rapat Pengurus Pusat ke-10 cabor dan KONI Pusat, di Jakarta, Kamis (24/10).
Bahkan pelaksanaan untuk ke10 cabor itu diarahkan secara terpusat di Jakarta. Namun sampai saat ini keinginan tersebut masih terganjal Peraturan Pemerintah (PP) nomor 17 tahun 2017 tentang penyelenggaraan PON yang hanya digelar di satu provinsi.
"Saat Papua terpilih sebagai tuan rumah PON, acuannya memang PP Nomor 17 tahun 2017, yakni menjadi tuan rumah di satu provinsi. Terus sekarang akan menggelar PON Papua XX/2020 agar perolehan medalinya diakui kontingen, maka landasan PP tersebut harus diubah," ujar Sekjen PP IODI, Ni Made Suparmi, Jumat (25/10).
“Selain di Papua untuk menggelar 37 cabor, dan ke 10 cabor Jakarta agar bisa diakui secara resmi. Ini harus ada landasan payung hukumnya,”kata Suparmi.
Suparmi hadir langsung dalam rapat dengan pihak KONI Pusat. Bahkan KONI Pusat diakui berupaya mencarikan solusi agar 10 cabor dapat benar-benar dipertandingkan. Yakni, Balap Sepeda, Bridge, Kriket, Dansa, Gatebal Petanque, Ski Air, Soft Tenis, Tenis Meja dan Woodball.
Mantan atlet Timnas Pencak Silat itu mengatakan, saat ini memang sedang diproses perubahan PP Nomor 17 tahun 2027, tentang penyelenggaraan PON hanya di satu propinsi, diharapkan dapat selesai secepatnya semoga dalam tahun 2019 ini.
Bahkan kepada pengurus pusat yang sudah mengadakan Pra PON, akan dibuatkan surat, yang menyangkut pertanggunganjawaban keuangan. Opsi lainnya, kata Suparmi, dibuat multi event yang waktunya berbarengan dengan PON dan medali di perhitungkan sebagiab bagian dari PON Papua.
"Soal penyelenggaraan multi event kemungkinan diadakan di Jakarta. Secara umum dominan mengarahkan untuk digelar di Jakarta untuk sepuluh cabor yang dicoret di PON Papua 2020," tegas Suparmi.
Menurut Suparmi, beberapa alternatif yang dikemukakan KONI Pusat kepada 10 cabor (3 cabor olimpiade, dan 7 cabor non olimpiade. Dia berharap, hasil dari pertemuan 10 cabor dengan KONI Pusat, dan revisi PP 17 tahun 2017 itu dapat cepat selesai.
Suparmi sangat optimistis, ke-10 cabor itu dapat digelar di Jakarta. Sebab Jakarta baru saja selaku tuan rumah penyelenggaraan Asian Games. Jadi menggelar event PON, dinilai aman-aman saja. Tinggal yang perlu diperjuangkan memang perubahan PP tersebut. *dek
Bahkan pelaksanaan untuk ke10 cabor itu diarahkan secara terpusat di Jakarta. Namun sampai saat ini keinginan tersebut masih terganjal Peraturan Pemerintah (PP) nomor 17 tahun 2017 tentang penyelenggaraan PON yang hanya digelar di satu provinsi.
"Saat Papua terpilih sebagai tuan rumah PON, acuannya memang PP Nomor 17 tahun 2017, yakni menjadi tuan rumah di satu provinsi. Terus sekarang akan menggelar PON Papua XX/2020 agar perolehan medalinya diakui kontingen, maka landasan PP tersebut harus diubah," ujar Sekjen PP IODI, Ni Made Suparmi, Jumat (25/10).
“Selain di Papua untuk menggelar 37 cabor, dan ke 10 cabor Jakarta agar bisa diakui secara resmi. Ini harus ada landasan payung hukumnya,”kata Suparmi.
Suparmi hadir langsung dalam rapat dengan pihak KONI Pusat. Bahkan KONI Pusat diakui berupaya mencarikan solusi agar 10 cabor dapat benar-benar dipertandingkan. Yakni, Balap Sepeda, Bridge, Kriket, Dansa, Gatebal Petanque, Ski Air, Soft Tenis, Tenis Meja dan Woodball.
Mantan atlet Timnas Pencak Silat itu mengatakan, saat ini memang sedang diproses perubahan PP Nomor 17 tahun 2027, tentang penyelenggaraan PON hanya di satu propinsi, diharapkan dapat selesai secepatnya semoga dalam tahun 2019 ini.
Bahkan kepada pengurus pusat yang sudah mengadakan Pra PON, akan dibuatkan surat, yang menyangkut pertanggunganjawaban keuangan. Opsi lainnya, kata Suparmi, dibuat multi event yang waktunya berbarengan dengan PON dan medali di perhitungkan sebagiab bagian dari PON Papua.
"Soal penyelenggaraan multi event kemungkinan diadakan di Jakarta. Secara umum dominan mengarahkan untuk digelar di Jakarta untuk sepuluh cabor yang dicoret di PON Papua 2020," tegas Suparmi.
Menurut Suparmi, beberapa alternatif yang dikemukakan KONI Pusat kepada 10 cabor (3 cabor olimpiade, dan 7 cabor non olimpiade. Dia berharap, hasil dari pertemuan 10 cabor dengan KONI Pusat, dan revisi PP 17 tahun 2017 itu dapat cepat selesai.
Suparmi sangat optimistis, ke-10 cabor itu dapat digelar di Jakarta. Sebab Jakarta baru saja selaku tuan rumah penyelenggaraan Asian Games. Jadi menggelar event PON, dinilai aman-aman saja. Tinggal yang perlu diperjuangkan memang perubahan PP tersebut. *dek
Komentar