Karateka Putu Yoga Raih Perak di Thailand
Try out karateka PON Bali ke Thailand berbuah tiga medali perak dan tujuh medali perunggu. Hasil ini sebagai persiapan menghadapi PON 2016.
DENPASAR, NusaBali
Karateka asal Bali Putu Yoga Yudistira mempersembahkan medali perak bagi kontingen Pulau Seribu Pura di Thailand Open yang berlangsung pada 14-16 Juli di Huamark Indoor Stadium Bangkok. Yoga Yudistira memperoleh medali perak di nomor kata perorangan putra setelah di babak final kalah dari karateka Laos. Keberhasilan karateka Pelatnas SEA Games 2013 ini membuat Bali mendapatkan tiga medali perak di kejuaraan tersebut. "Medali itu dari Yoga Yudistira di nomor kata perorangan putra, Suci Astuti di nomor kata perorangan putri dan Ni Made Nada Dwimayanti di nomor kumite +59 kg," ujar salah satu pelatih karate Bali Nyoman Sumayasa, Sabtu (16/7).
Saat di SG 2013 lalu, Yoga Yudistira tidak berhasil mendapatkan medali. Kala itu, ia ditempatkan sebagai karateka cadangan tim Merah Putih. Keberhasilan Yoga Yudistira merupakan sebuah prestasi membanggakan. Apalagi kejuaraan Thailand Open adalah kompetisi bertaraf internasional. Sayang di pelatnas SG 2017 dan Asian Games 2018 ini, Yoga Yudistira tidak masuk tim merah putih. Bali hanya meloloskan Cokorda Istri Agung Sanistya Rani atau biasa disapa Coki di bagian putri.
Di bagian putra ada I Made Budi Kertiyasa atau Budi di nomor +84 kg. Namun Budi tidak sukses membawa pulang medali di Thailand Open. Lantaran ia bertemu lawan tangguh dari Negeri Matahari Terbit. "Budi kalah dari karateka Jepang," ucap Sumayasa. Hal sama dikatakan Budi. Menurut Budi, di babak pertama ia berhadapan dengan karateka Jepang. Karateka Jepang itu pula yang menjadi juara di kelas +84 kg. "Maaf saya belum bisa berbuat banyak. Saya kalah lawan Jepang 4-8. Main di babak pertama, pertandingan menggunakan sistem gugur. Kebetulan Jepang juara 1, juara 2 dari Suriah dan juara 3 dari Filipina. Di kelas itu, hanya saya yang bisa mengimbangi dan mencuri skor dari Jepang. Karateka Jepang sempat bertemu juga dengan teman satu pelatnas, tapi dia dibuat KO oleh karateka Jepang," terang Budi.
Sementara Coki masih bisa mempersembahkan medali perunggu di nomor kumite -55 kg. Selain Coki, karateka Pulau Dewata yang mendapatkan medali perunggu adalah Yoga Natha di nomor kata perorangan putra. Kemudian kata beregu putri, Aditya Putra Tama di nomor kumite -84 kg, Reza Wirasakti di nomor kumite +68, Dwi Puspita Sari di nomor kumite -61 kg serta nomor kumite beregu putri.
Thailand Open sendiri merupakan ajang try out bagi atlet Bali sebelum berlaga di PON Bandung, Jawa Barat pada September mendatang. Oleh karena itu, Sumayasa bersyukur atas apa yang telah diraih karateka Bali. Terlebih karateka mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak. Bahkan tim manajer Arman Setiawan langsung mendampingi dan memberi support kepada mereka "Ini juga tidak terlepas dari dukungan Ketua Umum Forki Bali Ketut Rochineng sehingga kami memiliki kesempatan try out ke Thailand. Begitupula dengan Ketua KONI Bali Ketut Suwandi," imbuh Sumayasa.
Walau Bali hanya membawa tiga perak dan tujuh perunggu, kata Sumayasa, karateka Bali telah berusaha maksimal untuk mempersembahkan hasil terbaik bagi Pulau Seribu Pura. "Anak-anak sudah optimal. Kami di sini tujuannya try out. Mudah-mudahan di PON nanti, kami bisa menunjukan prestasi terbaik agar bisa mengharumkan nama Bali di kancah nasional. Kami pun akan berusaha maksimal untuk mewujudkannya," tegas Sumayasa. 7k22, dek
Karateka asal Bali Putu Yoga Yudistira mempersembahkan medali perak bagi kontingen Pulau Seribu Pura di Thailand Open yang berlangsung pada 14-16 Juli di Huamark Indoor Stadium Bangkok. Yoga Yudistira memperoleh medali perak di nomor kata perorangan putra setelah di babak final kalah dari karateka Laos. Keberhasilan karateka Pelatnas SEA Games 2013 ini membuat Bali mendapatkan tiga medali perak di kejuaraan tersebut. "Medali itu dari Yoga Yudistira di nomor kata perorangan putra, Suci Astuti di nomor kata perorangan putri dan Ni Made Nada Dwimayanti di nomor kumite +59 kg," ujar salah satu pelatih karate Bali Nyoman Sumayasa, Sabtu (16/7).
Saat di SG 2013 lalu, Yoga Yudistira tidak berhasil mendapatkan medali. Kala itu, ia ditempatkan sebagai karateka cadangan tim Merah Putih. Keberhasilan Yoga Yudistira merupakan sebuah prestasi membanggakan. Apalagi kejuaraan Thailand Open adalah kompetisi bertaraf internasional. Sayang di pelatnas SG 2017 dan Asian Games 2018 ini, Yoga Yudistira tidak masuk tim merah putih. Bali hanya meloloskan Cokorda Istri Agung Sanistya Rani atau biasa disapa Coki di bagian putri.
Di bagian putra ada I Made Budi Kertiyasa atau Budi di nomor +84 kg. Namun Budi tidak sukses membawa pulang medali di Thailand Open. Lantaran ia bertemu lawan tangguh dari Negeri Matahari Terbit. "Budi kalah dari karateka Jepang," ucap Sumayasa. Hal sama dikatakan Budi. Menurut Budi, di babak pertama ia berhadapan dengan karateka Jepang. Karateka Jepang itu pula yang menjadi juara di kelas +84 kg. "Maaf saya belum bisa berbuat banyak. Saya kalah lawan Jepang 4-8. Main di babak pertama, pertandingan menggunakan sistem gugur. Kebetulan Jepang juara 1, juara 2 dari Suriah dan juara 3 dari Filipina. Di kelas itu, hanya saya yang bisa mengimbangi dan mencuri skor dari Jepang. Karateka Jepang sempat bertemu juga dengan teman satu pelatnas, tapi dia dibuat KO oleh karateka Jepang," terang Budi.
Sementara Coki masih bisa mempersembahkan medali perunggu di nomor kumite -55 kg. Selain Coki, karateka Pulau Dewata yang mendapatkan medali perunggu adalah Yoga Natha di nomor kata perorangan putra. Kemudian kata beregu putri, Aditya Putra Tama di nomor kumite -84 kg, Reza Wirasakti di nomor kumite +68, Dwi Puspita Sari di nomor kumite -61 kg serta nomor kumite beregu putri.
Thailand Open sendiri merupakan ajang try out bagi atlet Bali sebelum berlaga di PON Bandung, Jawa Barat pada September mendatang. Oleh karena itu, Sumayasa bersyukur atas apa yang telah diraih karateka Bali. Terlebih karateka mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak. Bahkan tim manajer Arman Setiawan langsung mendampingi dan memberi support kepada mereka "Ini juga tidak terlepas dari dukungan Ketua Umum Forki Bali Ketut Rochineng sehingga kami memiliki kesempatan try out ke Thailand. Begitupula dengan Ketua KONI Bali Ketut Suwandi," imbuh Sumayasa.
Walau Bali hanya membawa tiga perak dan tujuh perunggu, kata Sumayasa, karateka Bali telah berusaha maksimal untuk mempersembahkan hasil terbaik bagi Pulau Seribu Pura. "Anak-anak sudah optimal. Kami di sini tujuannya try out. Mudah-mudahan di PON nanti, kami bisa menunjukan prestasi terbaik agar bisa mengharumkan nama Bali di kancah nasional. Kami pun akan berusaha maksimal untuk mewujudkannya," tegas Sumayasa. 7k22, dek
Komentar