26 Penyelam Bersihkan Plastik di Laut
Selama dua jam menyelam, mengumpulkan 5 kampil sampah plastik.
Perbekel Desa Purwakerthi, Kecamatan Abang, Karangasem, I Nengah Karyawan memimpin aksi kebersihan di dasar laut peraian Objek Wisata Amed, Minggu (27/10).
AMLAPURA, NusaBali
Bersihkan sampah plastik di dasar laut melibatkan 26 penyelam dan 30 jukung. Selama ini belum pernah membersihkan sampah plastik yang menempel di terumbu karang. Padahal terumbu karang merupakan andalan menarik wisatawan.
Sebanyak 13 pengusaha dive menyumbangkan dua penyelam untuk menjelajahi dasar laut memungut sampah plastik. Sedangkan nelayan yang terbagi 15 kelompok, setiap kelompok membantu dua jukung untuk menjemput dan mengangkut sampah yang dikumpulkan para penyelam. Ini merupakan langkah awal melakukan bersih-bersih sampah plastik di dasar laut. Bersih-bersih sampah plastik di dasar laut dirangkaikan dengan Amed Culture Festival 2019.
Para penyelam menyebar di perairan Objek Wisata Amed, mulai dari Pantai Banjar Lebah, Banjar Amed, Banjar Biaslantang Kaler, dan sekitarnya. Selama dua jam menyelam, sesuai batas maksimal oksigen yang dibawa, hanya mampu mengumpulkan 5 kampil sampah plastik. Setiap 2 penyelam, dibuntuti satu hingga dua jukung. Begitu penyelam muncul di permukaan laut membawa sampah, maka sampah plastik langsung dituangkan ke jukung. “Ternyata banyak ada sampah plastik nempel di terumbu karang, selama ini mengganggu keindahan terumbu karang di saat wisatawan menikmati panorama alam bawah laut,” kata Nengah Karyawan.
Kegiatan memungut sampah plastik di dasar laut karena banyak pengaduan dari para penyelam yang menemukan banyak sampah plastik di dasar laut, sehingga laut tercemar, terlihat kotor, dan keindahan terumbu karang berkurang. Turut membantu dalam acara memungut sampah plastik yakni Ketua Panitia Amed Culture Festival I Wayan Suartana, I Ketut Kalih, I Nengah Suanda, dan I Wayan Mangku. Selama ini sampah plastik yang bermunculan di areal Objek Wisata Amed merupakan sampah kiriman.
Sebab ada sungai bermuara ke laut, di musim hujan sampah terbuang ke laut, sebagian sampah mengambang dan sebagian sampah plastik tenggelam hingga ke dasar laut. “Saya telah mengedukasi masyarakat agar tidak sembarangan buang sampah ke sungai, nantinya hanyut ke laut sehingga laut tercemar,” katanya. Dikatakan, pariwisata di Objek Wisata Amed mengandalkan panorama bawah laut, hendaknya keindahan laut dijaga. *k16
Sebanyak 13 pengusaha dive menyumbangkan dua penyelam untuk menjelajahi dasar laut memungut sampah plastik. Sedangkan nelayan yang terbagi 15 kelompok, setiap kelompok membantu dua jukung untuk menjemput dan mengangkut sampah yang dikumpulkan para penyelam. Ini merupakan langkah awal melakukan bersih-bersih sampah plastik di dasar laut. Bersih-bersih sampah plastik di dasar laut dirangkaikan dengan Amed Culture Festival 2019.
Para penyelam menyebar di perairan Objek Wisata Amed, mulai dari Pantai Banjar Lebah, Banjar Amed, Banjar Biaslantang Kaler, dan sekitarnya. Selama dua jam menyelam, sesuai batas maksimal oksigen yang dibawa, hanya mampu mengumpulkan 5 kampil sampah plastik. Setiap 2 penyelam, dibuntuti satu hingga dua jukung. Begitu penyelam muncul di permukaan laut membawa sampah, maka sampah plastik langsung dituangkan ke jukung. “Ternyata banyak ada sampah plastik nempel di terumbu karang, selama ini mengganggu keindahan terumbu karang di saat wisatawan menikmati panorama alam bawah laut,” kata Nengah Karyawan.
Kegiatan memungut sampah plastik di dasar laut karena banyak pengaduan dari para penyelam yang menemukan banyak sampah plastik di dasar laut, sehingga laut tercemar, terlihat kotor, dan keindahan terumbu karang berkurang. Turut membantu dalam acara memungut sampah plastik yakni Ketua Panitia Amed Culture Festival I Wayan Suartana, I Ketut Kalih, I Nengah Suanda, dan I Wayan Mangku. Selama ini sampah plastik yang bermunculan di areal Objek Wisata Amed merupakan sampah kiriman.
Sebab ada sungai bermuara ke laut, di musim hujan sampah terbuang ke laut, sebagian sampah mengambang dan sebagian sampah plastik tenggelam hingga ke dasar laut. “Saya telah mengedukasi masyarakat agar tidak sembarangan buang sampah ke sungai, nantinya hanyut ke laut sehingga laut tercemar,” katanya. Dikatakan, pariwisata di Objek Wisata Amed mengandalkan panorama bawah laut, hendaknya keindahan laut dijaga. *k16
Komentar