BPBD Suplai 30.000 Liter Air Bersih
Meski jumlah KK penerima bantuan di tiap banjar berbeda, bantuan yang dikucurkan tetap 5.000 liter.
AMLAPURA, NusaBali
BPBD Karangasem suplai air bersih untuk memenuhi kebutuhan karma di enam banjar berbeda. Setiap banjar dibantu 5.000 liter air. Total air yang dibagikan sebanyak 30.000 liter air bersih. Musim kemarau menyebabkan banyak wilayah di Karangasem kekeringan. Perbekel telah merekomendasikan agar dapat bantuan air bersih, namun proposal menumpuk untuk antre.
Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa mengatakan selama masih musim kemarau akan terus membawakan bantuan air bersih. Apalagi daftar antre untuk dibantu air bersih masih banyak. Hampir tiap hari dua mobil tangki dioperasikan membawakan air. Meski jumlah kepala keluarga penerima bantuan di tiap banjar berbeda, namun bantuannya sama rata yakni 5.000 liter. Bantuan yang dialokasikan di Banjar Juntal Kaja Desa Kubu Kecamatan Kubu untuk 25 KK. Bantuan untuk di Banjar Juntal Kelod Desa Kubu untuk 30 KK, bantuan di Banjar Sambilaklak Desa Kubu untuk 11 KK, bantuan untuk di Banjar Bukit Lambuh, Desa Tianyar Tengah untuk 21 KK. Sedangkan bantuan untuk di Banjar Tanah Barak, Desa Seraya Timur sebanyak 150 KK.
Sejak 18 Juni 2019, BPBD telah mendistribusikan air sebanyak 520.000 liter, tersebar di Kecamatan Kubu, Kecamatan Abang, Kecamatan Bebandem, dan Kecamatan Karangasem. Khusus di Kecamatan Karangasem sasarannya hanya di Desa Seraya Timur, Desa Seraya Tengah, dan Desa Seraya Barat, yang tidak memiliki sumber air. Sedangkan di Kecamatan Kubu hampir merata di sembilan desa dibawakan air, karena secara geografis wilayah itu dikenal gersang dan tidak ada mata air. Rata-rata bantuan itu ditujukan kepada warga yang tinggal di pegunungan. Selain medannya cukup jauh, jika membeli air harganya hingga Rp 450.000 per mobil tangki, isian 5.000 liter. Itu pun jarang ada yang bersedia melayani karena jalannya terjal dan sulit mengoperasikan mobil tangki. “Kami berharap tidak ada bencana kebakaran lahan dan kebakaran hutan, sehingga lebih konsentrasi melayani bantuan air untuk masyarakat,” kata Ida Ketut Arimbawa.
Perbekel Desa Seraya Timur I Wayan Pertu mengapresiasi bantuan dari BPBD, sehingga beban sosial masyarakat bisa diringankan. “Bantuan itu sangat berharga bagi warga kami,” katanya. Selama ini warga mengandalkan stok air di cubang masing-masing. Akibat kemarau cukup panjang maka stok airnya habis. “Warga yang mengambil air di sumur dekat pantai lumayan jauh, melintasi jalan rusak sejauh sekitar 2 kilometer," katanya. *k16
Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa mengatakan selama masih musim kemarau akan terus membawakan bantuan air bersih. Apalagi daftar antre untuk dibantu air bersih masih banyak. Hampir tiap hari dua mobil tangki dioperasikan membawakan air. Meski jumlah kepala keluarga penerima bantuan di tiap banjar berbeda, namun bantuannya sama rata yakni 5.000 liter. Bantuan yang dialokasikan di Banjar Juntal Kaja Desa Kubu Kecamatan Kubu untuk 25 KK. Bantuan untuk di Banjar Juntal Kelod Desa Kubu untuk 30 KK, bantuan di Banjar Sambilaklak Desa Kubu untuk 11 KK, bantuan untuk di Banjar Bukit Lambuh, Desa Tianyar Tengah untuk 21 KK. Sedangkan bantuan untuk di Banjar Tanah Barak, Desa Seraya Timur sebanyak 150 KK.
Sejak 18 Juni 2019, BPBD telah mendistribusikan air sebanyak 520.000 liter, tersebar di Kecamatan Kubu, Kecamatan Abang, Kecamatan Bebandem, dan Kecamatan Karangasem. Khusus di Kecamatan Karangasem sasarannya hanya di Desa Seraya Timur, Desa Seraya Tengah, dan Desa Seraya Barat, yang tidak memiliki sumber air. Sedangkan di Kecamatan Kubu hampir merata di sembilan desa dibawakan air, karena secara geografis wilayah itu dikenal gersang dan tidak ada mata air. Rata-rata bantuan itu ditujukan kepada warga yang tinggal di pegunungan. Selain medannya cukup jauh, jika membeli air harganya hingga Rp 450.000 per mobil tangki, isian 5.000 liter. Itu pun jarang ada yang bersedia melayani karena jalannya terjal dan sulit mengoperasikan mobil tangki. “Kami berharap tidak ada bencana kebakaran lahan dan kebakaran hutan, sehingga lebih konsentrasi melayani bantuan air untuk masyarakat,” kata Ida Ketut Arimbawa.
Perbekel Desa Seraya Timur I Wayan Pertu mengapresiasi bantuan dari BPBD, sehingga beban sosial masyarakat bisa diringankan. “Bantuan itu sangat berharga bagi warga kami,” katanya. Selama ini warga mengandalkan stok air di cubang masing-masing. Akibat kemarau cukup panjang maka stok airnya habis. “Warga yang mengambil air di sumur dekat pantai lumayan jauh, melintasi jalan rusak sejauh sekitar 2 kilometer," katanya. *k16
Komentar