Nyogok Rp 20.000, Duktang Lolos ke Bali
Petugas gabungan razia kependudukan di Karangasem mendapati dua orang perempuan yang tidak memiliki identitas diri.
AMLAPURA, NusaBali
Keduanya mengaku bisa lolos ke Bali setelah menyogok petugas di pelabuhan sebesar Rp 20.000. Namun keduanya menolak menyebut pelabuhan mana. Atas temuan duktang di Pasar Senggol Jalan Sudirman Amlapura, Sabtu (16/7), petugas gabungan berjanji terus menggencarkan razia yang dipimpin Kadis Kependudukan dan Catatan Sipil Karangasem I Wayan Sumidia. “Setelah menemukan duktang tanpa identitas, apalagi lolos ke Bali dengan nyogok oknum petugas Rp 20.000, kami akan gencarkan razia,” kata Sumidia di Amlapura, Minggu (17/7).
Dua duktang tersbeut didapati saat membantu jualan sate di Pasar Senggol Jalan Sudirman Amlapura. Atas temuan duktang illegal itu, Sumidia telah menyarankan yang bersangkutan mengurus kartu identitas penduduk musiman (Kipem). Walau keberadaannya ada pihak keluarga yang menanggung, tetapi tetap diperlukan identitas yang jelas. “Jangan sampai banyak penduduk Karangasem ilegal, nanti terjadi apa-apa di Karangasem pemerintah sulit memberikan proteksi,” tambahnya.
Petugas yang menggelar razia saat itu dari Satpol PP, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, kepolisian, dan Kodim. Razia berikutnya menyasar rumah-rumah kontrakan, atau pedagang dari luar Karangasem, yang mempekerjakan tenaga baru. Kasat Pol PP Iwan Suparta juga berjanji lebih optimal menggelar razia duktang, dengan harapan agar penduduk yang tinggal di Karangasem memiliki identitas yang jelas. “Jangan sampai ada penduduk Karangasem ilegal, atau tanpa identitas,” kata Suparta.
Razia nanti akan rutin dilakukan, mulai dari menyasar rumah kontrakan, tempat tinggal pedagang kaki lima, pedagang di pasar senggol, hingga ke vila, dan hotel sekitar Amlapura.Pihaknya akan bekerjasama dengan kepala lingkungan kelian banjar dinas, dan petugas pecalang. Sebab pejabat di tingkat terbawah itulah yang paling tahu kondisi penduduk di wilayahnya. *k16
Keduanya mengaku bisa lolos ke Bali setelah menyogok petugas di pelabuhan sebesar Rp 20.000. Namun keduanya menolak menyebut pelabuhan mana. Atas temuan duktang di Pasar Senggol Jalan Sudirman Amlapura, Sabtu (16/7), petugas gabungan berjanji terus menggencarkan razia yang dipimpin Kadis Kependudukan dan Catatan Sipil Karangasem I Wayan Sumidia. “Setelah menemukan duktang tanpa identitas, apalagi lolos ke Bali dengan nyogok oknum petugas Rp 20.000, kami akan gencarkan razia,” kata Sumidia di Amlapura, Minggu (17/7).
Dua duktang tersbeut didapati saat membantu jualan sate di Pasar Senggol Jalan Sudirman Amlapura. Atas temuan duktang illegal itu, Sumidia telah menyarankan yang bersangkutan mengurus kartu identitas penduduk musiman (Kipem). Walau keberadaannya ada pihak keluarga yang menanggung, tetapi tetap diperlukan identitas yang jelas. “Jangan sampai banyak penduduk Karangasem ilegal, nanti terjadi apa-apa di Karangasem pemerintah sulit memberikan proteksi,” tambahnya.
Petugas yang menggelar razia saat itu dari Satpol PP, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, kepolisian, dan Kodim. Razia berikutnya menyasar rumah-rumah kontrakan, atau pedagang dari luar Karangasem, yang mempekerjakan tenaga baru. Kasat Pol PP Iwan Suparta juga berjanji lebih optimal menggelar razia duktang, dengan harapan agar penduduk yang tinggal di Karangasem memiliki identitas yang jelas. “Jangan sampai ada penduduk Karangasem ilegal, atau tanpa identitas,” kata Suparta.
Razia nanti akan rutin dilakukan, mulai dari menyasar rumah kontrakan, tempat tinggal pedagang kaki lima, pedagang di pasar senggol, hingga ke vila, dan hotel sekitar Amlapura.Pihaknya akan bekerjasama dengan kepala lingkungan kelian banjar dinas, dan petugas pecalang. Sebab pejabat di tingkat terbawah itulah yang paling tahu kondisi penduduk di wilayahnya. *k16
1
Komentar