Parkir Liar Masih Marak di Penelokan
Rambu lalu lintas larangan parkir di kawasan wisata Penelokan, Kintamani, Kabupaten Bangli, kerap dilanggar pengunjung maupun warga.
BANGLI, NusaBali
Parkir ‘liar’ bmasih banyak dijumpai di kawasan tersebut, persisnya di ruas jalan depan Goa Jepang, di lokasi pemantauan paling favorit kawasan Penelokan.
“Padahal sudah dipasang tanda larangan parkir, tetapi masih saja ada yang parkir di sini,” ujar seorang warga , Minggu (17/7). Dikatakan, jika memang warga dan pengunjung tak mau tertib, akan mubazir segala tanda larangan dan rambu-rambu lalu lintas di jalur tersebut. “Jika memang tertib, walau tidak ada petugas tetap tertib, tak parkir di tempat yang dilarang,” ucapnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bangli I Gede Arta, tidak menampik gejala munculnya parkir liar di kawasan Penelokan. “Ya itulah, kadang mereka (warga atau pengunjung) masih suka kucing-kucingan,” ujar Gede Arta. Dikatakan, parkir liar terjadi, saat petugas tidak ada di lokasi. “Memang, akhirnya kembali pada kesadaran masing-masing warga,” imbuh Gede Arta. Meski demikian, sejauh ini petugas dari Dinshub, kepolisian, dan Satpol PP, tetap tegas. “Sudah sering ditindak. Bukan sekali, dua kali,” tandas Gede Arta tentang penertiban parkir liar.
Khusus di sekitar lokasi Penelokan, ada empat hingga lima orang dari Dishub Bangli yang bertugas di Penelokan, dari pagi hingga pukul 16.00 Wita. Belum terhitung saat sore hingga malam, yang gabung dengan kepolisian dan Pol PP. “Memang masih ada yang kucing-kucingan,” ulang Gede Arta.
Namun demikian, kawasan Penelokan jauh lebih tertib dari sebelumnya. Tindakan tegas penertiban dilakukan setelah Pemkab Bangli bertekad menata kawasa wisata Penelokan, Kintamani dan sekitarnya lebih tertib dan tertata. Hal itu dilaksanakan, karena sebelumnya kawasan sekitar sempat kumuh dan semrawut. Keadaan tersebut mengakibatkan kawasan wisata Penelokan Kintamani dan sekitarnya sempat jadi sorotan. Padahal kawasan Kintamani merupakan salah satu ikon kepariwisataan Kabupaten Bangli. 7 k17
Parkir ‘liar’ bmasih banyak dijumpai di kawasan tersebut, persisnya di ruas jalan depan Goa Jepang, di lokasi pemantauan paling favorit kawasan Penelokan.
“Padahal sudah dipasang tanda larangan parkir, tetapi masih saja ada yang parkir di sini,” ujar seorang warga , Minggu (17/7). Dikatakan, jika memang warga dan pengunjung tak mau tertib, akan mubazir segala tanda larangan dan rambu-rambu lalu lintas di jalur tersebut. “Jika memang tertib, walau tidak ada petugas tetap tertib, tak parkir di tempat yang dilarang,” ucapnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bangli I Gede Arta, tidak menampik gejala munculnya parkir liar di kawasan Penelokan. “Ya itulah, kadang mereka (warga atau pengunjung) masih suka kucing-kucingan,” ujar Gede Arta. Dikatakan, parkir liar terjadi, saat petugas tidak ada di lokasi. “Memang, akhirnya kembali pada kesadaran masing-masing warga,” imbuh Gede Arta. Meski demikian, sejauh ini petugas dari Dinshub, kepolisian, dan Satpol PP, tetap tegas. “Sudah sering ditindak. Bukan sekali, dua kali,” tandas Gede Arta tentang penertiban parkir liar.
Khusus di sekitar lokasi Penelokan, ada empat hingga lima orang dari Dishub Bangli yang bertugas di Penelokan, dari pagi hingga pukul 16.00 Wita. Belum terhitung saat sore hingga malam, yang gabung dengan kepolisian dan Pol PP. “Memang masih ada yang kucing-kucingan,” ulang Gede Arta.
Namun demikian, kawasan Penelokan jauh lebih tertib dari sebelumnya. Tindakan tegas penertiban dilakukan setelah Pemkab Bangli bertekad menata kawasa wisata Penelokan, Kintamani dan sekitarnya lebih tertib dan tertata. Hal itu dilaksanakan, karena sebelumnya kawasan sekitar sempat kumuh dan semrawut. Keadaan tersebut mengakibatkan kawasan wisata Penelokan Kintamani dan sekitarnya sempat jadi sorotan. Padahal kawasan Kintamani merupakan salah satu ikon kepariwisataan Kabupaten Bangli. 7 k17
1
Komentar