Polri Waspada Aksi Balasan di Indonesia
Pemimpin ISIS Tewas
Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra mengatakan pihaknya waspada dengan pergerakan kelompok teroris di Indonesia yang terafiliasi dengan ISIS usai Abu Bakr Al-Baghdadi dinyatakan tewas.
JAKARTA, NusaBali
Densus 88 akan terus memantau demi menghindari aksi balasan di Indonesia. Amerika Serikat menyatakan pemimpin ISIS Abu Bakr Al-Baghdadi tewas usai meledakkan diri akibat terdesak oleh serangan pasukan khusus di barat laut Suriah pada akhir pekan lalu.
"Kematian al-Baghdadi sudah diumumkan dunia internasional dan itu menjadi kewaspadaan kami," kata Kombes Pol Asep Adi Saputra mengutip Antara, Senin (28/10).
Menurut dia, kematian Baghdadi belum tentu membuat kelompok ISIS di Suriah, melemah. Karenanya, Densus 88 tidak lantas menurunkan tingkat pengawasan terhadap pergerakan sel-sel teroris di Tanah Air.
Densus 88, lanjut Asep, secara konsisten tetap memantau dan menangkap mereka yang diduga anggota kelompok teroris. Upaya tersebut dilakukan untuk menghindari terjadinya aksi balasan kelompok pengikut ISIS di Indonesia.
"Densus 88 tetap konsisten melakukan upaya penegakan hukum. Semua jaringan yang berada di Indonesia dalam pantauan Densus," sebutnya.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut pemimpin ISIS Abu Bakr Al-Baghdadi tewas pada akhir pekan lalu. Dia menyebut dedengkot ISIS itu terdesak saat berusaha kabur dari serangan pasukan khusus di barat laut Suriah.
"Dia (Baghdadi) tewas setelah berlari di bawah terowongan jalan buntu, merintih, menangis, dan menjerit sepanjang jalan," kata Trump dalam pidatonya pada Minggu (27/10).
Trump mengklaim serangan pasukan khusus juga menewaskan sebagian besar anggota ISIS. Termasuk tiga anak Baghdadi.
Misi khusus itu sendiri melibatkan delapan helikopter. Serangan turut ditunjang oleh pasukan dari Rusia, Suriah, Turki dan Irak.
"Pasukan khusus mengeksekusi serangan malam yang berbahaya dan berani di barat laut Suriah dan menyelesaikan misi mereka dengan gaya megah," kata Trump seperti dikutip AFP. *
"Kematian al-Baghdadi sudah diumumkan dunia internasional dan itu menjadi kewaspadaan kami," kata Kombes Pol Asep Adi Saputra mengutip Antara, Senin (28/10).
Menurut dia, kematian Baghdadi belum tentu membuat kelompok ISIS di Suriah, melemah. Karenanya, Densus 88 tidak lantas menurunkan tingkat pengawasan terhadap pergerakan sel-sel teroris di Tanah Air.
Densus 88, lanjut Asep, secara konsisten tetap memantau dan menangkap mereka yang diduga anggota kelompok teroris. Upaya tersebut dilakukan untuk menghindari terjadinya aksi balasan kelompok pengikut ISIS di Indonesia.
"Densus 88 tetap konsisten melakukan upaya penegakan hukum. Semua jaringan yang berada di Indonesia dalam pantauan Densus," sebutnya.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut pemimpin ISIS Abu Bakr Al-Baghdadi tewas pada akhir pekan lalu. Dia menyebut dedengkot ISIS itu terdesak saat berusaha kabur dari serangan pasukan khusus di barat laut Suriah.
"Dia (Baghdadi) tewas setelah berlari di bawah terowongan jalan buntu, merintih, menangis, dan menjerit sepanjang jalan," kata Trump dalam pidatonya pada Minggu (27/10).
Trump mengklaim serangan pasukan khusus juga menewaskan sebagian besar anggota ISIS. Termasuk tiga anak Baghdadi.
Misi khusus itu sendiri melibatkan delapan helikopter. Serangan turut ditunjang oleh pasukan dari Rusia, Suriah, Turki dan Irak.
"Pasukan khusus mengeksekusi serangan malam yang berbahaya dan berani di barat laut Suriah dan menyelesaikan misi mereka dengan gaya megah," kata Trump seperti dikutip AFP. *
Komentar