Warga Pertanyakan Kualitas Proyek Toilet
Bendesa Desa Pakraman Guwang I Wayan Hartawan mempertanyakan kualitas proyek pembangunan toilet umum di Pura Dalem, Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar.
GIANYAR,NusaBali
Minggu (17/7), Bendesa Desa Pakraman Guwang I Wayan Hartawan merasakan konstruksi bangunan 6 m x 6 m itu terlihat agak miring.
‘’Pemasangan pipa juga agak aneh karena dilakukan setelah pengurukan tanah," jelas Hartawan. Kata dia, pengerjaan proyek ini sudah sekitar satu bulan dengan anggaran Rp 199.850.000 oleh pelaksana CV Seligi Raya Utama dan konsultan pengawas CV Adi Ratna. Hartawan mengaku, pihaknya menerima bantuan bangunan fisik ini sudah jadi, tanpa diperlihatkan desain bangunan terlebih dahulu. "Kami tidak tau desain seperti apa, kami hanya menerima bangunan fisik," ungkapnya sembari mengecek bangunan toilet itu.
Ia mengaku tahu pengerjaan proyek ini sempat tiga kali pergantian pekerja. Alasan pemecatan buruh bangunan ini oleh rekanannya karena produktivitas kerjanya tidak sesuai harapan. Bangunan yang berdiri di sekitar areal obyek wisata hidden canyon Beji Guwang ini, nanti juga diharapkan bisa menunjang fasilitas pengunjung obyek wisata.
Proyek ini juga menjadi perhatian warga Desa Guwang yang anggota DPRD Bali, Nyoman Parta. "Teknis proyek saya tidak tahu, tapi dari pengamatan mata saya, kualitas proyek ini rendah," jelas Parta. Kata Parta, mestinya proyek ini sudah tahap finishing, namun baru 60 persen. ‘’Saya harap instansi berwenang melakukan pengawasan," jelasnya.
Kepala Dinas PU Gianyar Nyoman Nuadi mengatakan, dirinya sempat ditelepon oleh Nyoman Parta, terkait proyek itu, Minggu kemarin. ‘’Saya sudah langsung perintahkan staf dan pengawas ke proyek itu. Hasilnya, memang ada sedikit beton yang besinya keliatan, tapi ini kan belum diplester,’’katanya. Nuadi menilai proyek ini masih tahap pengerjaan, belum finishing. ‘’Saya percaya dengan staf. Bangunan miring itu, nggak ada. Proyek ini masih pengerjaan dan masih menjadi tanggungjawab rekanan,’’ jelasnya. 7 cr62
Minggu (17/7), Bendesa Desa Pakraman Guwang I Wayan Hartawan merasakan konstruksi bangunan 6 m x 6 m itu terlihat agak miring.
‘’Pemasangan pipa juga agak aneh karena dilakukan setelah pengurukan tanah," jelas Hartawan. Kata dia, pengerjaan proyek ini sudah sekitar satu bulan dengan anggaran Rp 199.850.000 oleh pelaksana CV Seligi Raya Utama dan konsultan pengawas CV Adi Ratna. Hartawan mengaku, pihaknya menerima bantuan bangunan fisik ini sudah jadi, tanpa diperlihatkan desain bangunan terlebih dahulu. "Kami tidak tau desain seperti apa, kami hanya menerima bangunan fisik," ungkapnya sembari mengecek bangunan toilet itu.
Ia mengaku tahu pengerjaan proyek ini sempat tiga kali pergantian pekerja. Alasan pemecatan buruh bangunan ini oleh rekanannya karena produktivitas kerjanya tidak sesuai harapan. Bangunan yang berdiri di sekitar areal obyek wisata hidden canyon Beji Guwang ini, nanti juga diharapkan bisa menunjang fasilitas pengunjung obyek wisata.
Proyek ini juga menjadi perhatian warga Desa Guwang yang anggota DPRD Bali, Nyoman Parta. "Teknis proyek saya tidak tahu, tapi dari pengamatan mata saya, kualitas proyek ini rendah," jelas Parta. Kata Parta, mestinya proyek ini sudah tahap finishing, namun baru 60 persen. ‘’Saya harap instansi berwenang melakukan pengawasan," jelasnya.
Kepala Dinas PU Gianyar Nyoman Nuadi mengatakan, dirinya sempat ditelepon oleh Nyoman Parta, terkait proyek itu, Minggu kemarin. ‘’Saya sudah langsung perintahkan staf dan pengawas ke proyek itu. Hasilnya, memang ada sedikit beton yang besinya keliatan, tapi ini kan belum diplester,’’katanya. Nuadi menilai proyek ini masih tahap pengerjaan, belum finishing. ‘’Saya percaya dengan staf. Bangunan miring itu, nggak ada. Proyek ini masih pengerjaan dan masih menjadi tanggungjawab rekanan,’’ jelasnya. 7 cr62
Komentar