Parade Pertunjukan Puisi Bali di Festival Bali Jani
Penyair kawakan hingga penyair muda tampil membawakan puisi berbahasa Bali.
DENPASAR, NusaBali.com
Festival Seni Bali Jani yang diselenggarakan mulai dari 26 Oktober hingga 8 November 2019 menyelenggarakan kegiatan-kegiatan seni, seperti teater, puisi, film pendek, dan cabang seni lainnya. Salah satu yang diselenggarakan pada Selasa (29/10/2019) malam, yaitu, parade pertunjukkan puisi Bali yang berlokasi di Gedung Ksirarnawa, Art Centre Denpasar.
Parade puisi ini diisi oleh sejumlah penyair Bali yang beberapa di antaranya sudah tak asing, seperti Wayan Jengki Sunarta dan Warih Wisatsana. Namun, ada juga penyair muda Bali, yaitu Renes Muliani dan I Gede Agus Dharma Putra. Kedua puisi yang dibawakan pada parade puisi ini, yaitu, Ngulanting karya Ni Kadek Widiasih, dan Buin Ngumbara karya IDK Raka Kusuma yang dibawakan oleh Dharma Putra.
Puisi Ngulanting karya Ni Kadek Widiasih ini menceritakan tentang orang-orang yang kebingungan mencari kebahagiaan. Sementara itu, puisi Buin Ngumbara memiliki kisah seorang pengelana yang merasa sudah saatnya untuk melanjutkan perjalanannya. Kedua puisi ini dibawakan dalam bahasa Bali dan juga dibawakan dengan koreografi teatrikal yang diperagakan oleh sejumlah pemain teater.
“Persiapannya sudah dari lama, terutama untuk koreografinya. Kalau saya sendiri karena masih terkendala kuliah, latihannya tidak sesering mereka,” ujar Renes Muliani yang merupakan mahasiswa di Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar ini, diamini oleh Dharma Putra.
Kedua penyair muda ini juga merupakan penulis. Baik Dharma Putra maupun Renes Muliani sama-sama hobi menulis, baik itu puisi maupun prosa dalam bahasa Bali. Menurut mereka, Festival Seni Bali Jani ini merupakan wadah yang bagus untuk mengalirkan kreativitas seni. “Festival ini kan sifatnya modern, jadi Bali itu tidak hanya soal tradisi. Hal itu akan mengalir terus, karena seni tidak bisa dibendung, selalu akan menemukan jalan untuk mengalir,” ujar Dharma Putra.*yl
Komentar