Desa Manggissari Deklarasikan Desa Bebas BAB Sembarangan
Pemerintah Desa Manggissari, Kecamatan Pekutatan, Jembrana, mendeklarasikan desa bebas buang air besar (BAB) sembarangan atau desa open defecation free (ODF) di wantilan objek wisata Bunut Bolong, Selasa (29/10).
NEGARA, NusaBali
Deklarasi tersebut sehubungan diterimanya penghargaan dari Dinas Kesehatan Jembrana untuk Desa Manggissari yang dinilai telah sukses menjalankan gerakan stop BAB sembarangan.
Penghargaan desa ODF yang diserahkan oleh Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, terima Perbekel Manggissari I Ketut Suarjana. Wabup Kembang menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada masyarakat Desa Manggissari atas keberhasilan mewujudkan masyarakat yang tidak BAB di sembarang tempat. Apalagi Desa Manggissari yang berada di wilayah paling utara di Kecamatan Pekutatan, ini juga menjadi desa pertama di Kecamatan Pekutatan yang menyandang predikat desa ODF. “Saya ucapkan selamat,” ujarnya.
Ke depannya, sambung Wabup Kembang, diharapkan program bebas BAB sembarangan ini bisa memacu kebiasaan masyarakat untuk mewujudkan kesadaran perilaku hidup bersih. Juga diharapkan menjadi motivasi bagi desa lain di Jembrana untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat demi mewujudkan Kabupaten Jembrana sebagai kabupaten ODF dan Jembrana Sehat.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Jembrana dr Putu Suasta, menjelaskan verifikasi penghargaan desa ODF tahun 2019, ini diawali verifikasi di masing-masing desa pada 22 Mei 2019. Dari hasil verifikasi tingkat desa, Desa Manggissari yang terdiri dari 3 banjar dengan total berpenduduk 536 kepala keluarga (KK), menjadi desa pertama di Kecamatan Pekutatan yang 100 persen masyarakatnya telah menggunakan jamban sehat atau stop BAB sembarangan.
Setelah verifikasi tingkat desa, menurut dr Suasta, kembali dilakukan verifikasi tingkat kabupaten pada 14 Juni 2019, dengan memverifikasi sebanyak 30 persen masyarakat di Desa Manggissari (179 KK). Hasilnya, dipastikan 100 persen masyarakat Desa Manggissari yang diverifikasi secara acak, tidak ada sama sekali yang BAB sembarangan, dan semuanya telah menggunakan jamban sehat.
“Tahun 2019 ini, ada 4 desa/kelurahan yang sudah mencapai ODF, yakni Manggissari, Yehembang Kauh, Delodbrawah, dan Gilimanuk. Tahun sebelumnya juga suah ada 4 desa/kelurahan, dan total sampai tahun 2019 ini, ada 8 desa/kelurahan dari 51 desa/kelurahan di Jembrana yang sudah mencapai open defecation free (ODF),” ujarnya. *ode
Penghargaan desa ODF yang diserahkan oleh Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, terima Perbekel Manggissari I Ketut Suarjana. Wabup Kembang menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada masyarakat Desa Manggissari atas keberhasilan mewujudkan masyarakat yang tidak BAB di sembarang tempat. Apalagi Desa Manggissari yang berada di wilayah paling utara di Kecamatan Pekutatan, ini juga menjadi desa pertama di Kecamatan Pekutatan yang menyandang predikat desa ODF. “Saya ucapkan selamat,” ujarnya.
Ke depannya, sambung Wabup Kembang, diharapkan program bebas BAB sembarangan ini bisa memacu kebiasaan masyarakat untuk mewujudkan kesadaran perilaku hidup bersih. Juga diharapkan menjadi motivasi bagi desa lain di Jembrana untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat demi mewujudkan Kabupaten Jembrana sebagai kabupaten ODF dan Jembrana Sehat.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Jembrana dr Putu Suasta, menjelaskan verifikasi penghargaan desa ODF tahun 2019, ini diawali verifikasi di masing-masing desa pada 22 Mei 2019. Dari hasil verifikasi tingkat desa, Desa Manggissari yang terdiri dari 3 banjar dengan total berpenduduk 536 kepala keluarga (KK), menjadi desa pertama di Kecamatan Pekutatan yang 100 persen masyarakatnya telah menggunakan jamban sehat atau stop BAB sembarangan.
Setelah verifikasi tingkat desa, menurut dr Suasta, kembali dilakukan verifikasi tingkat kabupaten pada 14 Juni 2019, dengan memverifikasi sebanyak 30 persen masyarakat di Desa Manggissari (179 KK). Hasilnya, dipastikan 100 persen masyarakat Desa Manggissari yang diverifikasi secara acak, tidak ada sama sekali yang BAB sembarangan, dan semuanya telah menggunakan jamban sehat.
“Tahun 2019 ini, ada 4 desa/kelurahan yang sudah mencapai ODF, yakni Manggissari, Yehembang Kauh, Delodbrawah, dan Gilimanuk. Tahun sebelumnya juga suah ada 4 desa/kelurahan, dan total sampai tahun 2019 ini, ada 8 desa/kelurahan dari 51 desa/kelurahan di Jembrana yang sudah mencapai open defecation free (ODF),” ujarnya. *ode
Komentar