Bandara Ngurah Rai Kembali Ditutup
Penutupan bandara dilakukan Minggu (8/11) pukul 21.45 hingga Senin (9/11) pukul 08.45 Wita. Ada enam maskapai domestik yang batal terbang.
Penutupan Bandara Ngurah Rai hingga pukul 08.45 Wita, Senin (9/11). Keputusan untuk kembali mengoperasikan kegiatan di bandara bersifat kondisional, dengan melihat sebaran abu vulkanik dan kondisi di sekitar bandara.
Management Crisis Center Bandara Ngurah Rai sebelumnya memperhatikan sebaran abu vulkanik melalui data citra satelit Himawari, data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan data Volcanic Ash Advisory Center (VAAC).
Sebelumnya, pada Minggu siang, Ardita menyatakan bahwa Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai masih mewaspadai kemungkinan terkena dampak letusan Gunung Barujari di Lombok, NTB. “Kalau arah angin mengarah ke barat, berarti Bandara Ngurah Rai akan kena dampaknya,” kata Ardita. “Walau sementara ini penerbangan normal, tetapi ada beberapa penerbangan masih terganggu. Seperti seluruh penerbangan dari dan menuju Lombok masih tidak ada yang terbang,” imbuhnya.
Secara umum, jelas Ardita, walau penerbangan ke kota-kota besar di Indonesia sudah kembali terlayani, tetapi penumpang yang akan meninggalkan Bali menuju Lombok tampaknya harus bersabar. Sebab bandara di Lombok dinyatakan closed. Kabarnya, sejak Sabtu (7/11) hingga Minggu (8/11) lebih dari 12 penerbangan dari Bandara Ngurah Rai yang tertunda penerbangannya.
Masih menurut pria asal Kelurahan Kapal, Mengwi, itu selain penerbangan domestik, ada beberapa penerbangan internasional yang masih melakukan penundaan penerbangan. Menurut Ardita, masing-masing maskapai memiliki pertimbangan sendiri apakah akan terbang atau tidak.
“Pihak airlines punya pertimbangan lain, sehingga walaupun bandara (Ngurah Rai) sudah dibuka sejak Kamis (5/11), ada beberapa penerbangan internasional yang canceled,” ungkapnya. Untuk jumlah, dari catatan pihak Bandara Ngurah Rai ada belasan. “Salah satunya Virgin Australia,” kata Ardita.
Sementara itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyatakan bahwa erupsi Gunung Barujari di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), mempengaruhi kegiatan ekonomi di daerah itu, di antaranya terganggunya sektor pariwisata dan kegiatan pemerintah.
Selanjutya...
Komentar