SMKN 1 Bangli Masuk Semifinal LCC
Di semifinal, bertemu dengan MAN 2 Kota Bima, NTB dan SMAN 3 Unggulan Kayu Agung, Sumatera Selatan.
JAKARTA, NusaBali
SMKN 1 Bangli masuk semifinal Lomba Cerdas Cermat (LCC) Empat Pilar MPR RI tingkat nasional yang berlangsung di Gedung Nusantara IV, Kompeks Parlemen. Duta Bali ini maju ke babak semifinal setelah mengalahkan dua sekolah lainnya di babak penyisihan. SMAN 1 Bangli menang dari SMAN 5 Jayapura, Papua dan SMA PGRI 1 Ambon, Maluku.
Guru Pembina tim LCC SMKN 1 Bangli, Ni Wayan Sunarti mengatakan, LCC Empat Pilar MPR RI ada tiga babak. Babak pertama adalah studi kasus, babak kedua pertanyaan benar atau salah, dan babak ketiga rebutan. Saat babak pertama, anak didiknya tertinggal lebih dahulu dari lawan-lawan mereka. SMKN 1 Bangli mendapat skor 65. SMA asal Papua memperoleh nilai 75 dan SMA asal Ambon juga mendapat 75. “Babak pertama tentang studi kasus. Antara lain terkait pro dan kontra hukuman mati,” papar Sunarti.
Di babak kedua, SMKN 1 Bangli berusaha mengejar ketertinggalannya. Mereka pun berhasil, meski tidak memimpin perolehan nilai. Baru dibabak ketiga mereka langsung menggebrak. Di pertanyaan rebutan itu, SMAN 1 Bangli mendulang banyak point. Walhasil total keseluruhan nilai mereka 182 sementara SMA asal Papua 149 dan SMA asal Ambon 132. “Kami menang karena kuncinya di babak ketiga. Anak-anak menguasai pertanyaan rebutan yang berkaitan dengan pasal-pasal, TAP MPR, dan wawasan nusantara,” jelas Sunarti. Di semifinal, SMKN 1 Bangli bertemu dengan MAN 2 Kota Bima, NTB dan SMAN 3 Unggulan Kayu Agung, Sumatera Selatan.
Lawan yang mereka hadapi memang berat, tapi Sunarti optimis anak didiknya dapat mengalahkan dua sekolah tersebut agar melaju ke final dan selanjutnya ke grand final. “Mudah-mudahan kami menang di semifinal. Tinggal dua tahapan lagi untuk bisa menjadi juara. Yakni masuk final dan grand final,” imbuh guru PPKN ini. SMKN 1 Bangli juga mengikuti ajang serupa pada tahun 2013, namun belum sebagai juara. SMKN 1 Bangli harus puas di posisi lima besar. Kini persiapannya lebih matang. Tim berkekuatan 10 siswa harus hafap pasal-pasal UUD 1945 dan TAP MPR RI. Tiga bulan sebelum maju ke tingkat nasional, mereka mendapat pembekalan. Pembekalan dilakukan di sekolah setiap satu atau dua kali setiap minggu. Mereka melakukannya pada pukul 08.00-16.00 Wita di bawah pengawasan Sunarti dan Wayan Diana yang merupakan guru PPKN. Satu bulan menjelang maju ke tingkat nasional, mereka berlatih setiap hari. *k22
SMKN 1 Bangli masuk semifinal Lomba Cerdas Cermat (LCC) Empat Pilar MPR RI tingkat nasional yang berlangsung di Gedung Nusantara IV, Kompeks Parlemen. Duta Bali ini maju ke babak semifinal setelah mengalahkan dua sekolah lainnya di babak penyisihan. SMAN 1 Bangli menang dari SMAN 5 Jayapura, Papua dan SMA PGRI 1 Ambon, Maluku.
Guru Pembina tim LCC SMKN 1 Bangli, Ni Wayan Sunarti mengatakan, LCC Empat Pilar MPR RI ada tiga babak. Babak pertama adalah studi kasus, babak kedua pertanyaan benar atau salah, dan babak ketiga rebutan. Saat babak pertama, anak didiknya tertinggal lebih dahulu dari lawan-lawan mereka. SMKN 1 Bangli mendapat skor 65. SMA asal Papua memperoleh nilai 75 dan SMA asal Ambon juga mendapat 75. “Babak pertama tentang studi kasus. Antara lain terkait pro dan kontra hukuman mati,” papar Sunarti.
Di babak kedua, SMKN 1 Bangli berusaha mengejar ketertinggalannya. Mereka pun berhasil, meski tidak memimpin perolehan nilai. Baru dibabak ketiga mereka langsung menggebrak. Di pertanyaan rebutan itu, SMAN 1 Bangli mendulang banyak point. Walhasil total keseluruhan nilai mereka 182 sementara SMA asal Papua 149 dan SMA asal Ambon 132. “Kami menang karena kuncinya di babak ketiga. Anak-anak menguasai pertanyaan rebutan yang berkaitan dengan pasal-pasal, TAP MPR, dan wawasan nusantara,” jelas Sunarti. Di semifinal, SMKN 1 Bangli bertemu dengan MAN 2 Kota Bima, NTB dan SMAN 3 Unggulan Kayu Agung, Sumatera Selatan.
Lawan yang mereka hadapi memang berat, tapi Sunarti optimis anak didiknya dapat mengalahkan dua sekolah tersebut agar melaju ke final dan selanjutnya ke grand final. “Mudah-mudahan kami menang di semifinal. Tinggal dua tahapan lagi untuk bisa menjadi juara. Yakni masuk final dan grand final,” imbuh guru PPKN ini. SMKN 1 Bangli juga mengikuti ajang serupa pada tahun 2013, namun belum sebagai juara. SMKN 1 Bangli harus puas di posisi lima besar. Kini persiapannya lebih matang. Tim berkekuatan 10 siswa harus hafap pasal-pasal UUD 1945 dan TAP MPR RI. Tiga bulan sebelum maju ke tingkat nasional, mereka mendapat pembekalan. Pembekalan dilakukan di sekolah setiap satu atau dua kali setiap minggu. Mereka melakukannya pada pukul 08.00-16.00 Wita di bawah pengawasan Sunarti dan Wayan Diana yang merupakan guru PPKN. Satu bulan menjelang maju ke tingkat nasional, mereka berlatih setiap hari. *k22
1
Komentar