SMKN 1 Bangli Terhenti di Semifinal LCC Empat Pilar MPR
Impian SMKN 1 Bangli untuk melebihi prestasi di tahun 2013 lalu yang masuk lima besar tidak terwujud.
JAKARTA, NusaBali
Langkah mereka terhenti di semifinal Lomba Cerdas Cermat (LCC) Empat Pilar MPR RI tingkat nasional pada 28 Oktober-5 November di Gedung Nusantara IV, Kompeks Parlemen, Senayan, Jakarta. Mereka kalah dari dua sekolah lainnya di babak semifinal tersebut.
"Saat bertemu MAN 2 Kota Bima, NTB dan SMAN 3 Unggulan Kayu Agung, Sumatera Selatan (Sumsel), nilai kami di bawah mereka. Mohon maaf, kami terhenti di sini," ujar Guru Pembina Tim LCC SMKN 1 Bangli, Ni Wayan Sunarti, kepada NusaBali, Sabtu (2/11). Nilai tim SMKN 1 Bangli 142. Sementara sekolah dari NTB mencapai 235 dan sekolah asal Sumsel 158.
Menurut Sunarti, sekolah dari NTB merupakan lawan berat. Sebab, dari 34 sekolah di Indonesia yang mengikuti LCC tingkat pusat, nilai mereka paling tinggi. Namun tak membuat tim SMKN 1 Bangli pesimis saat berhadapan dengan mereka di semifinal.
Perwakilan sekolah dari Bali tersebut mampu memberi perlawanan, khususnya di babak kedua. Di mana babak itu, peserta hanya memberi jawaban benar atau salah. Sayang SMKN 1 Bangli tidak berhasil menyusul perolehan nilai lawannya.
Mereka harus mengakui ketangguhan lawan-lawannya. Perjuangan mereka, mendapat apresiasi dari Kepala Sekolah (Kasek) SMKN 1 Bangli, I Nyoman Susila. Menurut Nyoman Susila, para pelajar yang mewakili sekolahnya di LCC sudah berjuang maksimal.
"Tadi saya komunikasi dengan Pak Kasek melalui telepon. Beliau menyatakan, anak-anak sudah berusaha maksimal dan mungkin rezekinya hanya sampai semifinal. Tapi, beliau tetap bangga dengan hasil yang diperoleh anak-anak," kata Sunari mengutip pernyataan Kasek SMKN 1 Bangli.
Kasek SMKN 1 Bangli sendiri sempat hadir ke Kompleks Parlemen. Dia datang memberikan support langsung kepada anak didiknya di pensi (pentas seni) pada, Rabu (30/10). Kemudian saat babak penyisihan, Kamis (31/10). Kini SMKN 1 Bangli tinggal menunggu pengumuman juara pensi.
Pasalnya, penampilan mereka mendapat sambutan hangat dari penonton. Bahkan, para penonton sangat antusias menyaksikannya. "Mudah-mudahan di pensi kami dapat," ucap guru yang mengajar PPKN ini. Saat pensi, mereka menampilkan tarian kolaborasi Bali, Papua, Betawi dan daerah lain. *k22
"Saat bertemu MAN 2 Kota Bima, NTB dan SMAN 3 Unggulan Kayu Agung, Sumatera Selatan (Sumsel), nilai kami di bawah mereka. Mohon maaf, kami terhenti di sini," ujar Guru Pembina Tim LCC SMKN 1 Bangli, Ni Wayan Sunarti, kepada NusaBali, Sabtu (2/11). Nilai tim SMKN 1 Bangli 142. Sementara sekolah dari NTB mencapai 235 dan sekolah asal Sumsel 158.
Menurut Sunarti, sekolah dari NTB merupakan lawan berat. Sebab, dari 34 sekolah di Indonesia yang mengikuti LCC tingkat pusat, nilai mereka paling tinggi. Namun tak membuat tim SMKN 1 Bangli pesimis saat berhadapan dengan mereka di semifinal.
Perwakilan sekolah dari Bali tersebut mampu memberi perlawanan, khususnya di babak kedua. Di mana babak itu, peserta hanya memberi jawaban benar atau salah. Sayang SMKN 1 Bangli tidak berhasil menyusul perolehan nilai lawannya.
Mereka harus mengakui ketangguhan lawan-lawannya. Perjuangan mereka, mendapat apresiasi dari Kepala Sekolah (Kasek) SMKN 1 Bangli, I Nyoman Susila. Menurut Nyoman Susila, para pelajar yang mewakili sekolahnya di LCC sudah berjuang maksimal.
"Tadi saya komunikasi dengan Pak Kasek melalui telepon. Beliau menyatakan, anak-anak sudah berusaha maksimal dan mungkin rezekinya hanya sampai semifinal. Tapi, beliau tetap bangga dengan hasil yang diperoleh anak-anak," kata Sunari mengutip pernyataan Kasek SMKN 1 Bangli.
Kasek SMKN 1 Bangli sendiri sempat hadir ke Kompleks Parlemen. Dia datang memberikan support langsung kepada anak didiknya di pensi (pentas seni) pada, Rabu (30/10). Kemudian saat babak penyisihan, Kamis (31/10). Kini SMKN 1 Bangli tinggal menunggu pengumuman juara pensi.
Pasalnya, penampilan mereka mendapat sambutan hangat dari penonton. Bahkan, para penonton sangat antusias menyaksikannya. "Mudah-mudahan di pensi kami dapat," ucap guru yang mengajar PPKN ini. Saat pensi, mereka menampilkan tarian kolaborasi Bali, Papua, Betawi dan daerah lain. *k22
1
Komentar