‘Tangan Ajaib’ Penny Moehadji Ciptakan Berbagai Karakter Teater
Sebelum merias, dilakukan interprestasi naskah dengan membaca, lalu berbicara dengan sutradara, setelah itu barulah dipraktekkan pada make up artist.
DENPASAR, NusaBali.com
Festival Bali Jani 2019 tak hanya menampilkan sisi hiburan melalui pertunjukan seni kontemporer, namun juga memberi edukasi melalui kegiatan workshop. Workshop Tata Rias Karakter yang berlangsung pada Senin (4/11/2019) di Gedung Ksirarnawa menghadirkan Penny Moehadji, anggota Teater Mandiri Putu Wijaya yang juga merupakan make-up artist yang bertugas merias para pemain teater.
Dalam workshop ini, Penny menjelaskan tahapan-tahapan dalam melakukan rias wajah untuk karakter dalam sebuah pementasan teater, antara lain, yaitu bagaimana menciptakan karakter pada wajah yang menampilkan kesan sesuai dengan perwatakan tokoh dalam teater tersebut. Tak hanya menjelaskan, Penny juga mempraktekannya langsung di hadapan puluhan siswa-siswi dan guru sekolah yang hadir dalam workshop ini.
Adapun aktor Teater Mandiri Bambang Ismantoro atau yang biasa dengan sapaan Pak BI menjadi model Penny dalam melakukan praktek ini. Penny menghadirkan kembali tokoh Pak BI yang berperan sebagai anggota DPR yang angkuh dalam pementasan Teater Putu Wijaya yang berjudul ‘Peace 2’ pada Sabtu (2/11/2019) lalu.
Penny menjelaskan, bahwa ada beberapa hal yang penting dilakukan sebelum mengaplikasikan riasan pada seorang karakter. Di antaranya, melakukan interprestasi naskah. “Yang pasti sebelumnya saya ikut membaca naskah dulu, agar saya paham karakternya. Saya juga bicara dengan sutradara, menentukan karakternya, usianya, barulah saya praktekkan ke aktor,” ujar wanita asal Jakarta ini.
Selain itu, hal lain yang penting dilakukan juga adalah mencoba riasan yang telah diaplikasikan di depan lampu sorot. Hal ini penting dilakukan, agar melihat efek yang ditimbulkan oleh pencahayaan panggung terhadap riasan. Selain itu, hal ini juga sebagai uji coba ketahanan riasan saat di atas panggung. “Inilah pentingnya saat GR (grand rehearsal –red), kita harus lihat dulu. Karena perubahan warna dari cahaya lampu itu akan merubah wajah, tadinya riasannya sudah bagus tanpa lampu panggung. Tapi ketika ada lampu, itu akan berubah menjadi lebih pucat, atau lebih tajam. Jadi sebelum kita make-up yang sesungguhnya, kita harus GR dulu,” lanjut Penny.
Tak lupa, satu hal lagi yang menjadi poin penting adalah kecocokan make-up dengan kondisi kulit para aktor. Penny selalu berusaha untuk memastikan produk-produk yang digunakan agar tidak menimbulkan reaksi alergi karena tentunya rasa gatal yang ditimbulkan, selain merusak kulit, juga akan mengganggu performa para aktor. Produk make-up ini, juga diusahakan agar yang tahan lama di wajah. “Bukan hanya nyaman, awet juga. Seperti di panggung itu berkeringat, apalagi Teater Mandiri kan banyak bergerak,” jelasnya.
Hebatnya, Penny tak hanya bertugas sebagai make-up artist saja. Wanita berusia 52 tahun ini juga piawai dalam bermain peran di teater. “Di Teater Mandiri kita tidak hanya menguasai satu hal saja, harus banyak bidang yang dikuasai. Jika Mas Putu (Putu Wijaya-red) bilang saya untuk ikut main, ya saya harus terlibat main. Main juga, make up juga, terus buat property juga,” tuntasnya.*yl
1
Komentar