Polisi Sita 726 Butir Ekstasi Dolphin
Dengan tertangkapnya pengedar dengan 726 butir ekstasi, sudah menyelamatkan ribuan warga Bali, sebab Bali sekarang ini kondisi darurat narkoba.
Pemiliknya Ngaku Dikendalikan Napi Lapas Kerobokan
DENPASAR, NusaBali
Jajaran Resnarkorba Polda Bali berhasil mengamankan 726 butir ekstasi pasokan dari Surabaya, Jawa Timur. Direktur Resnarkoba Polda Bali, Kombes Pol Franky Hariyanto Prapat mengatakan, ratusan butir ineks berbentuk permen boneka dolphin (lumba-lumba) ini disita dari rumah kos tersangka Budi Laksana,38, di Jalan Pura Demak V, Denpasar Barat.
Kombes Franky menerangkan, Selasa (19/7) ini kali ketiga tersangka Budi Laksana menerima kiriman narkoba jenis ineks yang dikendalikan seorang napi Lapas Kerobokan berinisial FN. Terbongkarnya kepemilikan 726 butir ekstasi ini adalah pengembangan tersangka Dahlan yang ditangkap di seputaran Seminyak, belum lama ini.
Petugas mengamankan Dahlan dengan barang bukti dua paket shabu. Tersangka kabur dari Sumatera Utara ke Bali karena disuruh menikah oleh orangtuanya. Selama di Bali, pemuda ini sering mengkonsumsi narkoba. “Dari pemeriksaan terhadap Dahlan terungkap keberadaan 726 butir ekstasi. Pemasoknya FN yang masih ditahan di Lapas Kerobokan,” jelasnya.
Petugas kemudian mengembangkan penyelidikan dan menangkap tersangka Budi Laksana di Jalan Pura Demak V, Denpasar Barat, Jumat (15/7). Dari keterangan Budi Laksana dia sering berkomunikasi dengan FN. “Pengakuannya sudah tiga kali dapat kiriman dari FN," kata mantan Dir Resnarkoba Polda Papua ini. Kombes Franky mengatakan, pihaknya belum memeriksa FN tanpa menyebut alasannya. Meski demikian, ia mengatakan pihaknya belum menyentuh FN karena nanti bakal banyak masalah. “Kami belum menyentuhnya tapi akan terus mengungkap jaringannya,” jelasnya.
Dia mengatakan dengan tertangkapnya pengedar dengan 726 butir ekstasi, sudah menyelamatkan ribuan warga Bali. Pasalnya, Bali sekarang ini kondisi darurat narkoba dan kami akan terus meminimalisir peredarannya,” terangnya. Dijelaskanya, kebutuhan narkoba di Bali sangat tinggi dan peredarannya begitu cepat.
Oleh karena itu, ia bersama Kasubditnya berusaha mengimbanginya dengan berupaya mengungkap jaringan pengedar berskala besar. Jajaran Dit Narkoba akan terus berlomba-lomba melakukan penangkapan. Apalagi Kapolri punya program Promoter (profesional, modern dan terpercaya). "Itu program 100 hari Bapak Kapolri dan harus kita wujudkan," pungkasnya. * rez
DENPASAR, NusaBali
Jajaran Resnarkorba Polda Bali berhasil mengamankan 726 butir ekstasi pasokan dari Surabaya, Jawa Timur. Direktur Resnarkoba Polda Bali, Kombes Pol Franky Hariyanto Prapat mengatakan, ratusan butir ineks berbentuk permen boneka dolphin (lumba-lumba) ini disita dari rumah kos tersangka Budi Laksana,38, di Jalan Pura Demak V, Denpasar Barat.
Kombes Franky menerangkan, Selasa (19/7) ini kali ketiga tersangka Budi Laksana menerima kiriman narkoba jenis ineks yang dikendalikan seorang napi Lapas Kerobokan berinisial FN. Terbongkarnya kepemilikan 726 butir ekstasi ini adalah pengembangan tersangka Dahlan yang ditangkap di seputaran Seminyak, belum lama ini.
Petugas mengamankan Dahlan dengan barang bukti dua paket shabu. Tersangka kabur dari Sumatera Utara ke Bali karena disuruh menikah oleh orangtuanya. Selama di Bali, pemuda ini sering mengkonsumsi narkoba. “Dari pemeriksaan terhadap Dahlan terungkap keberadaan 726 butir ekstasi. Pemasoknya FN yang masih ditahan di Lapas Kerobokan,” jelasnya.
Petugas kemudian mengembangkan penyelidikan dan menangkap tersangka Budi Laksana di Jalan Pura Demak V, Denpasar Barat, Jumat (15/7). Dari keterangan Budi Laksana dia sering berkomunikasi dengan FN. “Pengakuannya sudah tiga kali dapat kiriman dari FN," kata mantan Dir Resnarkoba Polda Papua ini. Kombes Franky mengatakan, pihaknya belum memeriksa FN tanpa menyebut alasannya. Meski demikian, ia mengatakan pihaknya belum menyentuh FN karena nanti bakal banyak masalah. “Kami belum menyentuhnya tapi akan terus mengungkap jaringannya,” jelasnya.
Dia mengatakan dengan tertangkapnya pengedar dengan 726 butir ekstasi, sudah menyelamatkan ribuan warga Bali. Pasalnya, Bali sekarang ini kondisi darurat narkoba dan kami akan terus meminimalisir peredarannya,” terangnya. Dijelaskanya, kebutuhan narkoba di Bali sangat tinggi dan peredarannya begitu cepat.
Oleh karena itu, ia bersama Kasubditnya berusaha mengimbanginya dengan berupaya mengungkap jaringan pengedar berskala besar. Jajaran Dit Narkoba akan terus berlomba-lomba melakukan penangkapan. Apalagi Kapolri punya program Promoter (profesional, modern dan terpercaya). "Itu program 100 hari Bapak Kapolri dan harus kita wujudkan," pungkasnya. * rez
Komentar