Kader Golkar Bangli Desak Rekomendasi Cepat Turun
Sejumlah kader Golkar Bangli mendesak agar proses penjaringan dan pengusulan nama-nama kandidat calon bupati dan wakil bupati dikebut sehingga rekomendasi bisa segera turun.
BANGLI, NusaBali
Para kader pun bisa bergerak untuk melakukan sosialisasi. Hal ini mengemukan dalam rapat pleno yang digelar di Sekretariat DPD II Golkar Bangli, Rabu (6/11). Menurut sumber internal Golkar, rapat pleno dipimpin oleh Plt Ketua DPD Golkar Bangli, Gusti Made Winuntara. Rapat tersebut awalnya membahas masalah persiapan menyambut HUT ke-55 Partai Golkar, namun pembahasan berkembang yakni soal Pilkada Bangli 2020.
Sumber yang enggan disebutkan namanya ini menyebutkan rapat pleno berlangsung tidak kuorum karena hanya dihadiri oleh anggota Fraksi Golkar dan segelintir pengurus. Meski demikian, kader yang hadir dalam kesempatan tersebut mendesak agar proses penjaraingan dipercepat sehingga rekomendasi secepatnya bisa turun.
Lanjutnya, akan banyak keuntungan bila proses penjaringan yang dipercepat, salah satunya bisa lebih awal untuk memperkenalkan paket yang diusung dalam Pilkada yang digelar pada September 2020. “Ini akan berimbas pada semakin cepat turunnya rekomendasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Banyak keuntungan yang diraih Golkar jika turunnya rekomendasi bisa dipercepat, diantaranya kandidat yang diusung akan memiliki waktu yang lebih panjang untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat, selain itu ada kepastian kandidat telah mendapat kendaraan dalam Pilkada,” sebutnya.
Lebih lanjut dikatakan, jika sekarang diantara para calon yang mendaftar belum ada kejelasan, apakah nantinya akan mendapat rekomendasi atau tidak, sudah barang tentu belum bisa sosialisasi. Tidak hanya itu, kader asal Bangli ini menilai jika turunnya rekomendasi molor tentu calon yang diusung akan kalah start dengan lawan, apalagi bakal calon dari luar Golkar sudah mulai gencar turun ke masyarakat. “Kami selaku kader siap untuk mengamankan dan memenangkan calon yang diusung,” tegasnya sembari mengatakan kader Golkar akan bekerja serius.
Disisi lain, Plt Ketua DPD Golkar Bangli, Gusti Made Winuntara tidak menampik dalam rapat pleno awalnya membahas terkait menyambut HUT Golkar, namun rapat berkembang membahas Pilkada. Soal adanya desakan percepat proses penjaringan, Winuntara menegaskan untuk Pilkada, Golkar memiliki aturan atau juklak juknisnya. “Ada proses yang harus dilalui namun demikian sekarang ini sudah mulai dilakukan survei terhadap kandidat. Dalam survei tidak harus kami sampaikan pada kandidat, jika yang bersangkutan bakal disurvei,” jelasnya.
Lanjut Gusti Winuntara menambahkan, rekomendasi kemungkinan turun setelah selesainya perhelatan Musyawarah Nasional (Munas) Golkar. Disisi lain, Plt yang menjabat beberapa bulan ini menyinggung soal mahar. Dia menegaskan untuk ranah Pilkada, Partai Golkar tidak mengenal namanya uang mahar. “Kami tegasakan Golkar steril dari yang namanya uang mahar, Golkar ingin mengusung calon yang memang memiliki komitmen untuk membangun Bangli, memiliki kredibilitas serta mendapat dukungan masyarakat,” tegasnya seraya mengambahkan calonn juga memiliki komitmen membesarkan Golkar di Bangli. *esa
Sumber yang enggan disebutkan namanya ini menyebutkan rapat pleno berlangsung tidak kuorum karena hanya dihadiri oleh anggota Fraksi Golkar dan segelintir pengurus. Meski demikian, kader yang hadir dalam kesempatan tersebut mendesak agar proses penjaraingan dipercepat sehingga rekomendasi secepatnya bisa turun.
Lanjutnya, akan banyak keuntungan bila proses penjaringan yang dipercepat, salah satunya bisa lebih awal untuk memperkenalkan paket yang diusung dalam Pilkada yang digelar pada September 2020. “Ini akan berimbas pada semakin cepat turunnya rekomendasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Banyak keuntungan yang diraih Golkar jika turunnya rekomendasi bisa dipercepat, diantaranya kandidat yang diusung akan memiliki waktu yang lebih panjang untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat, selain itu ada kepastian kandidat telah mendapat kendaraan dalam Pilkada,” sebutnya.
Lebih lanjut dikatakan, jika sekarang diantara para calon yang mendaftar belum ada kejelasan, apakah nantinya akan mendapat rekomendasi atau tidak, sudah barang tentu belum bisa sosialisasi. Tidak hanya itu, kader asal Bangli ini menilai jika turunnya rekomendasi molor tentu calon yang diusung akan kalah start dengan lawan, apalagi bakal calon dari luar Golkar sudah mulai gencar turun ke masyarakat. “Kami selaku kader siap untuk mengamankan dan memenangkan calon yang diusung,” tegasnya sembari mengatakan kader Golkar akan bekerja serius.
Disisi lain, Plt Ketua DPD Golkar Bangli, Gusti Made Winuntara tidak menampik dalam rapat pleno awalnya membahas terkait menyambut HUT Golkar, namun rapat berkembang membahas Pilkada. Soal adanya desakan percepat proses penjaringan, Winuntara menegaskan untuk Pilkada, Golkar memiliki aturan atau juklak juknisnya. “Ada proses yang harus dilalui namun demikian sekarang ini sudah mulai dilakukan survei terhadap kandidat. Dalam survei tidak harus kami sampaikan pada kandidat, jika yang bersangkutan bakal disurvei,” jelasnya.
Lanjut Gusti Winuntara menambahkan, rekomendasi kemungkinan turun setelah selesainya perhelatan Musyawarah Nasional (Munas) Golkar. Disisi lain, Plt yang menjabat beberapa bulan ini menyinggung soal mahar. Dia menegaskan untuk ranah Pilkada, Partai Golkar tidak mengenal namanya uang mahar. “Kami tegasakan Golkar steril dari yang namanya uang mahar, Golkar ingin mengusung calon yang memang memiliki komitmen untuk membangun Bangli, memiliki kredibilitas serta mendapat dukungan masyarakat,” tegasnya seraya mengambahkan calonn juga memiliki komitmen membesarkan Golkar di Bangli. *esa
Komentar