Transaksi di Minimarket, Pengedar Shabu Diringkus
Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Klungkung meringkus dua pengedar narkoba di tempat parkir sebuah minimarket, di Jalan Flamboyan, Kelurahan Semarapura Kauh, Klungkung, Kamis (24/10) malam.
SEMARAPURA, NusaBali
Dalam kasus ini petugas berhasil mengamankan 4 paket shabu seberat 1,84 gram. Kedua pelaku masing-masing Nyoman Somedana, 33, beralamat di Banjar Dinas Tabang, Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Buleleng dan Ni Nyoman P Dewi Widyaharix, 40, alamat Dusun Kawan, Desa Jumpai, Kecamatan Klungkung. “Kedua tersangka sudah kita amankan bersamaan saat membawa shabu di sebuah parkir minimarket di Jalan Flamboyan, Semarapura,” ujar Kepala BNN Kabupaten Klungkung, AKBP Dewa Made Alit Arta, didampingi Kasi Berantas BNK Klungkung, AKP Wiastu Andre Prajitno, saat menggelar press rilis, di Kantor BNNK Klungkung, Kamis (7/11).
Setelah diamankan keduanya dibawa ke BNNP Bali, kemudian mereka dipindah ke Rutan Kelas II B Klungkung, Kamis (7/11) ini. Somedana yang diketahui sebagai seorang buruh ini, merupakan residivis kasus penganiayaan yang baru bebas awal Oktober 2019 lalu, dan langsung mencoba pekerjaan baru sebagai pengedar narkoba. Sementara itu Dewi mendapatkan narkoba dari Somedana. Selain memakai mereka bersama-sama turut mengedarkan di wilayah Klungkung. Hingga keduanya diringkus petugas BNNK Klungkung dengan barang bukti 4 paket shabu seberat 1,84 gram bruto disita dari Somedana. “Pengungkapan kasus ini berawal dari informasi di masyarakat tentang peredaran narkoba di Klungkung, yang dilakukan oleh tersangka,” katanya.
Mereka dijerat dengan pasal 114 ayat (1) tentang narkotika dengan ancaman hukuman penjara paling singkat 5 tahun dan maksimal 20 tahun pejara.
Sementara itu Dewi mengaku baru beberapa bulan memakai narkoba setelah kenal dengan Somedana lewat media sosial (Medsos). “Saya memakai narkoba karena merasa depresi karena suami saya meninggal, beberapa bulan kemudian anak saya meninggal, saya menyesal atas perbuatan saya ini, saya tidak akan mengulanginya lagi,” ujarnya sembari menitikkan air mata. *wan
Setelah diamankan keduanya dibawa ke BNNP Bali, kemudian mereka dipindah ke Rutan Kelas II B Klungkung, Kamis (7/11) ini. Somedana yang diketahui sebagai seorang buruh ini, merupakan residivis kasus penganiayaan yang baru bebas awal Oktober 2019 lalu, dan langsung mencoba pekerjaan baru sebagai pengedar narkoba. Sementara itu Dewi mendapatkan narkoba dari Somedana. Selain memakai mereka bersama-sama turut mengedarkan di wilayah Klungkung. Hingga keduanya diringkus petugas BNNK Klungkung dengan barang bukti 4 paket shabu seberat 1,84 gram bruto disita dari Somedana. “Pengungkapan kasus ini berawal dari informasi di masyarakat tentang peredaran narkoba di Klungkung, yang dilakukan oleh tersangka,” katanya.
Mereka dijerat dengan pasal 114 ayat (1) tentang narkotika dengan ancaman hukuman penjara paling singkat 5 tahun dan maksimal 20 tahun pejara.
Sementara itu Dewi mengaku baru beberapa bulan memakai narkoba setelah kenal dengan Somedana lewat media sosial (Medsos). “Saya memakai narkoba karena merasa depresi karena suami saya meninggal, beberapa bulan kemudian anak saya meninggal, saya menyesal atas perbuatan saya ini, saya tidak akan mengulanginya lagi,” ujarnya sembari menitikkan air mata. *wan
Komentar