Seniman ART • BALI 2019 Ajak Pengunjung Berinteraksi
Exhibition Tour dan Meet the Artists pameran ART • BALI menghadirkan sejumlah seniman yang berinteraksi langsung dengan pengunjung.
MANGUPURA, NusaBali.com
ART • BALI, pameran seni rupa yang berlangsung selama tiga bulan, dari 13 Oktober 2019 hingga 13 Januari 2020, tak hanya menampilkan karya-karya seni rupa, namun juga mengajak pengunjung untuk bertemu dan berdiskusi langsung dengan para senimannya melalui program Exhibition Tour dan Meet the Artists pada Minggu (10/11/2019).
Diselenggarakan di AB•BC Building, Bali Collection, Kawasan ITDC, Nusa Dua, program ini menghadirkan sejumlah seniman Bali antara lain Marmar Herayukti, I Wayan Sujana ‘Suklu’, I Made Palguna, dan I Gusti Ngurah Udianata ‘Rahman’. Para seniman ini mengajak pengunjung pameran untuk mengenal lebih dekat karya-karya mereka yang dipamerkan selama tiga bulan di ART • BALI 2019 dan dipandu oleh kurator pameran, Ignatia Nilu.
“Program edukasi ini ditujukan untuk memperkenalkan karya seni secara lebih luas sesuai dengan misi ART • BALI yakni bridging people and art. Harapannya apresiasi terhadap karya seni dapat semakin bertumbuh di Bali, ” ujar Program Manager, Dwi S Wibowo.
Pada pameran ini, Marmar Herayukti menampilkan karya instalasi patung berjudul ‘Pejuang Adat’ (2019) yang terbuat dari kayu dan kertas. Marmar mengangkat perihal adat sebagai pedoman hidup masyarakat Bali yang disimbolkan sebagai kapal yang sedang menaklukkan gelombang. Sementara itu, Suklu ditunjuk sebagai commission artist yang menerjemahkan tema ‘Speculative Memories’ untuk perwajahan ART • BALI 2019. Instalasinya yang terbuat dari bambu bertajuk ‘Alfabet Moles,’ (2019) menjadi karya fasad yang dibangun di muka gedung AB•BC Building.
Sementara itu, instalasi I Made Palguna berjudul, ‘God is Above,’ (2019) mengangkat tentang iman dan praktik beragama. Melalui karya patungnya, ‘Melihat Diri,’ (2019), Rahman mengajak pengunjung untuk memaknai diri sendiri bukan sebatas lewat citra di sosial media, tetapi juga melakukan refleksi sebagai diri manusia seutuhnya. Kedua karya seni ini juga merupakan beberapa dari instalasi seni yang mendominasi pameran kali ini dengan wacana religi dan toleransi.
Acara Exhibition Tour & Meet the Artists ini, selain diikuti oleh para pengunjung ART • BALI 2019, juga diikuti oleh puluhan siswa dan mahasiswa dari berbagai sekolah dan universitas. Sebelumnya, program telah diadakan pada 13 Oktober dan 27 Oktober 2019 lalu dengan menghadirkan beberapa seniman Indonesia dan negara lainnya. Khusus bulan November dan Desember, sesi ini hanya diadakan satu kali dalam sebulan. Program berikutnya baru akan berlangsung tanggal 22 Desember 2019 mendatang.
“Salah satu patron seni di Bali yakni Henny Scott membantu menghadirkan para siswa dan mahasiswa untuk mengikuti sesi yang akan digelar untuk ketiga kalinya ini. Harapannya apresiasi terhadap karya seni dapat semakin bertumbuh di Bali, ” lanjut Dwi S Wibowo.*yl
Komentar