Ida Bagus Putu Dunia Pimpin Dharmopadesa Pusat
Mahasabha (Paruman Agung) Dharmopadesa digelar di Taman Prakerthi Buana, Kelurahan Beng, Gianyar, Sabtu (9/11).
GIANYAR, NusaBali
Paruman memilih dan menetapkan Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (KSAU) ke-19 Marsekal TNI (Purn) Ida Bagus Putu Dunia sebagai Ketua Dharmopadesa Pusat. Perwira tinggi kelahiran Tabanan 20 Februari 1957 ini menggantikan posisi ketua lama, Ida Bagus Sidharta Putra. Mahasabha menghadirkan 500 Pedanda serta seribuan walaka se Nusantara, dengan biaya Rp 600 juta lebih.
Panitia Mahasabha 2019 Ida Bagus Adi Supartha mengatakan, Paruman Agung Dharma Ghosana (Mahasabha ) untuk menyatukan persepsi terhadap aspek-aspek agama Hindu yang menjadi warisan Ida Bathara Lelangit. Terkait pembiayaan, dia menggali dana punia para sameton Dharmopadesa seluruh Nusantara. Dana yang terkumpul dipakai sebagai dana abadi untuk Dharmopadesa dalam penguatan SDM. "Biaya yang habis mungkin sampai Rp 600 juta lebih," ungkapnya. Biaya tersebut, jelas dia, di samping disiapkan sendiri juga berasal dari sumbangsih dari pengurus serta Pemkot Denpasar dan Pemkab Gianyar.
Mahasabha IV dibuka oleh pejabat Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI dihadiri oleh Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), Staf Khusus Kepresidenan, Panglingsir Puri se Bali, Bupati/Walikota se Bali, lembaga keagamaan dan para tokoh masyarakat.
Yajamana Karya Dang Kerta Upadesa Dharmopadesa Pusat, Ida Pedanda Gede Rai Gunung Ketewel Griya Babakan Gianyar menjelaskan, penyelenggaran Mahasabha IV ini untuk menyempurnakan AD/ART, pertanggungjawaban pengurus, memilih pengurus pusat, menetapkan keputusan dan kebijakan yang dianggap perlu.
“Kami juga bahas program kerja yang mungkin belum terealisasi, lebih ditajamkan lagi. Misalnya bidang pendidikan dan SDM,” jelasnya. Kandidat Ketua Dharmopadesa pusat, dikatakan, dipilih secara musyawarah mufakat dengan mempedomani ajaran luluhur. *nvi
Panitia Mahasabha 2019 Ida Bagus Adi Supartha mengatakan, Paruman Agung Dharma Ghosana (Mahasabha ) untuk menyatukan persepsi terhadap aspek-aspek agama Hindu yang menjadi warisan Ida Bathara Lelangit. Terkait pembiayaan, dia menggali dana punia para sameton Dharmopadesa seluruh Nusantara. Dana yang terkumpul dipakai sebagai dana abadi untuk Dharmopadesa dalam penguatan SDM. "Biaya yang habis mungkin sampai Rp 600 juta lebih," ungkapnya. Biaya tersebut, jelas dia, di samping disiapkan sendiri juga berasal dari sumbangsih dari pengurus serta Pemkot Denpasar dan Pemkab Gianyar.
Mahasabha IV dibuka oleh pejabat Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI dihadiri oleh Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), Staf Khusus Kepresidenan, Panglingsir Puri se Bali, Bupati/Walikota se Bali, lembaga keagamaan dan para tokoh masyarakat.
Yajamana Karya Dang Kerta Upadesa Dharmopadesa Pusat, Ida Pedanda Gede Rai Gunung Ketewel Griya Babakan Gianyar menjelaskan, penyelenggaran Mahasabha IV ini untuk menyempurnakan AD/ART, pertanggungjawaban pengurus, memilih pengurus pusat, menetapkan keputusan dan kebijakan yang dianggap perlu.
“Kami juga bahas program kerja yang mungkin belum terealisasi, lebih ditajamkan lagi. Misalnya bidang pendidikan dan SDM,” jelasnya. Kandidat Ketua Dharmopadesa pusat, dikatakan, dipilih secara musyawarah mufakat dengan mempedomani ajaran luluhur. *nvi
Komentar