Pangempon Pura Agung Pasek Gelgel Pegatepan Gelar Karya Ngenteg Linggih
Karya Ngenteg Linggih Tawur Balik Sumpah Agung, Pedudusan Menawa Ratna digelar di Pura Agung Pasek Gelgel, Banjar Pegatepan, Desa Adat Gelgel, Kecamatan Klungkung, puncaknya pada Rahina Saniscara Kliwon Wayang (Tumpek Wayang), Sabtu (16/11).
SEMARAPURA, NusaBali
Serangakaian karya dilaksanakan Melasti ke Segara Watu Klotok, Desa Tojan, Kecamatan Klungkung, Purnama Kelima, Anggara Umanis Wayang, Selasa (12/11) pagi.
Selain Melasti juga dilaksanakan Pacaruan Mancasata Penangkeb Bebek Belang Kalung, Pakelem Kambing, Bebek Selem, Namkit Serandu lan Bangkit Selem, dipuput 17 Ida Pandita Mpu. Pantauan NusaBali, Melasti dilaksanakan sekitar pukul 07.30 Wita, dengan berjalan kaki menuju Segara Watu Klotok, Desa Tojan, Kecamatan Klungkung, sejauh 5 km.
Upacara ini diikuti sekitar 15.000 pamedek dari krama pengempon, Dadia Songan, Kecamatan Kintamani, Bangli, dan Akah, Kecamatan Klungkung. Prosesi Nuur Tirta Kamandalu di tengah laut oleh karma dengan menaiki jukung. Tirta diambil dengan menjatuhkan botol tertutup rapat, dan terikat tali. Nuur ini disertai pelbagai sarana upacara. Prosesi ini berhasil karena botol berisi tirta (air suci). "Sweca Hyang Widhi, prosesi Nuur Tirta Kamandalu berjalan lancar dan akan digunakan untuk serangkaian prosesi hingga puncak Karya," ujar Panitia Karya I Wayan Ardana.
Dengan prosesi ini, kata dia, diharapkan tujuan utamanya kerahayuan jagat (kedamaian semesta). Ardana pun mengajak seluruh krama terutama pasemetonan Pasek Gelgel di manapun berada, untuk tangkil melakukan persembahyangan di Pura Dadia Agung Pasek Gelgel ring Pegatepan, Desa Adat Gelgel. Puncak karya akan dilaksanakan bertepatan dengan Tumpek Wayang, Sabtu (16/11) akan disineb, Sabtu (23/11) mendatang.
"Seluruh warih Pasek Gelgel, diharapkan untuk tangkil melakukan persembahyangan di Pura Dadia Agung Pasek Gelgel ring Pegatepan. Kita harus ingat dengan trilogi warih Pasek, yakni memperekat persaudaraan, ingat kepada leluhur, dan selalu ingat pesan leluhur," ungkap Ardana.
Kata dia, karya ini termasuk tingkatan utama, yang selama berabad-abad belum pernah dilaksanakan. Sesuai informasi dari panglingsir, sudah berabad-abad tidak pernah dilaksankan upacara dengan tinggkatan utama seperti saat ini. "Upacara serupa pernah dilaksanakan tahun 1989 silam, namun tingkatan upacaranya tidak sebesar saat ini," ujarnya.
Pengrajeg Karya Ida Pandita Mpu Jaya Sandika Yoga dari Griya Sunia Amerta Tengah, Padangsambian, Denpasar, mengatakan, karya pemelastian diawali Pangresik Pakelem, lanjut nuur Tirta Amerta Kamandalu. "Mogi-mogi prasida Ida Bhatara Yama, Baruna prasida muputan pekaryan pengenteg linggih Saniscara Wuku Wayang," ujarnya. *wan
Selain Melasti juga dilaksanakan Pacaruan Mancasata Penangkeb Bebek Belang Kalung, Pakelem Kambing, Bebek Selem, Namkit Serandu lan Bangkit Selem, dipuput 17 Ida Pandita Mpu. Pantauan NusaBali, Melasti dilaksanakan sekitar pukul 07.30 Wita, dengan berjalan kaki menuju Segara Watu Klotok, Desa Tojan, Kecamatan Klungkung, sejauh 5 km.
Upacara ini diikuti sekitar 15.000 pamedek dari krama pengempon, Dadia Songan, Kecamatan Kintamani, Bangli, dan Akah, Kecamatan Klungkung. Prosesi Nuur Tirta Kamandalu di tengah laut oleh karma dengan menaiki jukung. Tirta diambil dengan menjatuhkan botol tertutup rapat, dan terikat tali. Nuur ini disertai pelbagai sarana upacara. Prosesi ini berhasil karena botol berisi tirta (air suci). "Sweca Hyang Widhi, prosesi Nuur Tirta Kamandalu berjalan lancar dan akan digunakan untuk serangkaian prosesi hingga puncak Karya," ujar Panitia Karya I Wayan Ardana.
Dengan prosesi ini, kata dia, diharapkan tujuan utamanya kerahayuan jagat (kedamaian semesta). Ardana pun mengajak seluruh krama terutama pasemetonan Pasek Gelgel di manapun berada, untuk tangkil melakukan persembahyangan di Pura Dadia Agung Pasek Gelgel ring Pegatepan, Desa Adat Gelgel. Puncak karya akan dilaksanakan bertepatan dengan Tumpek Wayang, Sabtu (16/11) akan disineb, Sabtu (23/11) mendatang.
"Seluruh warih Pasek Gelgel, diharapkan untuk tangkil melakukan persembahyangan di Pura Dadia Agung Pasek Gelgel ring Pegatepan. Kita harus ingat dengan trilogi warih Pasek, yakni memperekat persaudaraan, ingat kepada leluhur, dan selalu ingat pesan leluhur," ungkap Ardana.
Kata dia, karya ini termasuk tingkatan utama, yang selama berabad-abad belum pernah dilaksanakan. Sesuai informasi dari panglingsir, sudah berabad-abad tidak pernah dilaksankan upacara dengan tinggkatan utama seperti saat ini. "Upacara serupa pernah dilaksanakan tahun 1989 silam, namun tingkatan upacaranya tidak sebesar saat ini," ujarnya.
Pengrajeg Karya Ida Pandita Mpu Jaya Sandika Yoga dari Griya Sunia Amerta Tengah, Padangsambian, Denpasar, mengatakan, karya pemelastian diawali Pangresik Pakelem, lanjut nuur Tirta Amerta Kamandalu. "Mogi-mogi prasida Ida Bhatara Yama, Baruna prasida muputan pekaryan pengenteg linggih Saniscara Wuku Wayang," ujarnya. *wan
Komentar