Desa Kusamba Gelar Nyepi Segara
Aktivitas penyeberangan dari Pelabuhan Tradisional di Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung menuju Nusa Penida, berhenti sehari pada Buda Pahing Wayang, Rabu (13/11) sampai Wraspati Pon Wayang, Kamis (14/11) pagi.
SEMARAPURA, NusaBali
Penghentian ini menyusul pelaksanaan Nyepi Segara serangkaian Karya Pangusaban Purnama Kalima di Pura Segara, Desa Adat Kusamba, Purnama Sasih Kalima, Anggara Umanis Wayang, Selasa (12/11).
Baik armada boat, nelayan, buruh angkut di Pelabuhan Kusamba memastikan tidak adanya penyeberangan ke Nusa Penida dan sebaliknya, Rabu (13/11). Nyepi ini sudah menjadi tradisi setiap tahun. Warga yang kerap menggunakan jasa pelabuhan Kusamba, sudah mengetahui itu.
Lokasi penyeberangan di antaranya Pelabuhan Tribuana (paling timur), Banjar Bias (tengah) dan Kampung Kusamba dan Mongalan (barat), tidak akan ada aktivitas. Petugas Dinas Perhubungan Klungkung juga sudah mengedarkan informasi ini jauh-jauh hari, baik ditempat secara langsung di Pelabuhan Kusamba maupun disampaikan lewat media sosial. Pantauan di Pelabuhan Kusamba, Rabu pagi, suasana Pelabuhan sudah tampak lengang. Sampan dan perahu terlihat sudah diparkir. Tumpukan barang berupa material bangunan, seperti pasir, batu kerikil. bata dan lainnya, tampak menumpuk.
Sementara itu pecalang setempat juga berjaga di areal pesisir Desa Kusamba, untuk memastikan tidak ada yang beraktivitas di tengah laut.
Ketua Pecalang Desa Adat Kusamba Dewa Gde Asmara mengatakan, Nyepi Segara dilaksanakan selama 24 jam, dari Rabu pukul 06.00 Wita - Kamis pukul 06.00 Wita. Sama sekali tidak boleh ada aktivitas di laut baik nelayan, penyebrangan maupun mancing. "Pemantuan dilakukan oleh 25 pecalang," ujarnya. Disebutkan, Nyepi Segara dengan filosofi untuk menjaga keharmonisan dan keseimbangan alam terutama di laut. Karena laut sebagai sumber oenghidupan manusia.
Meskipun sudah diberikan sosialisasi namun masih ada warga yang belum mengetahui Nyepi Segara di Kusamba. Seperti halnya Wayan Sudarta, warga Nusa Penida yang hendak menyeberang lewat Pelabuhan Sanur, Denpasar. "Saya tidak tahu kalau Rabu ini (kemarin,Red) Nyepi Segara. Dari Nusa Penida terpaksa mendarat ke Sanur lalu ke Kusamba naik ojek untuk ambil motor di tempat penitipan," ujarnya.*wan
Baik armada boat, nelayan, buruh angkut di Pelabuhan Kusamba memastikan tidak adanya penyeberangan ke Nusa Penida dan sebaliknya, Rabu (13/11). Nyepi ini sudah menjadi tradisi setiap tahun. Warga yang kerap menggunakan jasa pelabuhan Kusamba, sudah mengetahui itu.
Lokasi penyeberangan di antaranya Pelabuhan Tribuana (paling timur), Banjar Bias (tengah) dan Kampung Kusamba dan Mongalan (barat), tidak akan ada aktivitas. Petugas Dinas Perhubungan Klungkung juga sudah mengedarkan informasi ini jauh-jauh hari, baik ditempat secara langsung di Pelabuhan Kusamba maupun disampaikan lewat media sosial. Pantauan di Pelabuhan Kusamba, Rabu pagi, suasana Pelabuhan sudah tampak lengang. Sampan dan perahu terlihat sudah diparkir. Tumpukan barang berupa material bangunan, seperti pasir, batu kerikil. bata dan lainnya, tampak menumpuk.
Sementara itu pecalang setempat juga berjaga di areal pesisir Desa Kusamba, untuk memastikan tidak ada yang beraktivitas di tengah laut.
Ketua Pecalang Desa Adat Kusamba Dewa Gde Asmara mengatakan, Nyepi Segara dilaksanakan selama 24 jam, dari Rabu pukul 06.00 Wita - Kamis pukul 06.00 Wita. Sama sekali tidak boleh ada aktivitas di laut baik nelayan, penyebrangan maupun mancing. "Pemantuan dilakukan oleh 25 pecalang," ujarnya. Disebutkan, Nyepi Segara dengan filosofi untuk menjaga keharmonisan dan keseimbangan alam terutama di laut. Karena laut sebagai sumber oenghidupan manusia.
Meskipun sudah diberikan sosialisasi namun masih ada warga yang belum mengetahui Nyepi Segara di Kusamba. Seperti halnya Wayan Sudarta, warga Nusa Penida yang hendak menyeberang lewat Pelabuhan Sanur, Denpasar. "Saya tidak tahu kalau Rabu ini (kemarin,Red) Nyepi Segara. Dari Nusa Penida terpaksa mendarat ke Sanur lalu ke Kusamba naik ojek untuk ambil motor di tempat penitipan," ujarnya.*wan
1
Komentar