Petarung Wajib Menang 4 Kali
PraPON Tarung Derajat
Para atlet Tarung Derajat Bali diwajibkan menang empat kali agar mengantongi tiket PON Papua XX/2020.
DENPASAR, NusaBali
Sebab ajang Pra-PON menggunakan sistem gugur, sehingga para petarung minimal berlaga empat kali. "Sebab yang berhak lolos ke PON hanya lima besar. Soal bagaimana pemetaan kekuatan pada Pra-PON, kami rasa semua provinsi berpeluang. Sekarang kekuatannya merata. Siapapun lawannya nanti, petarung Bali sangat siap meladeni," ucap manajer tim AA Bagus Tri Candra Arka, Rabu (13/11).
Menurut AA Bagus Tri Candra Arka, tim Bali berkuatan 20 petarung, yang terdiri terdiri dari 9 petarung putra, 5 petarung putri dan 3 pasang seni gerak putra-putri. Di Pra-PON 2015, Bali meloloskan sembilan dari 10 petarung yang dikirim, yang semuanya petarung putra.
"Meraih tiket PON memang berat, makanya petarung diwajibkan tampil konsisten," tegas Gung Cok, panggilan akrab
Menurut Gung Cok, kini para petarung Pra-PON Bali memasuki masa sentralisasi di Hotel Batukaru, Denpasar. Di fase ini, pihak pelatih memberikan porsi pengembangan mental. Sentralisasi dimulai sejak 10 November hingga 18 November.
"Mental sangat penting, karena sehebat apapun tekniknya, kalau mentalnya tidak bagus akan berpengaruh ke penampilan saat bertanding. Makanya kita gembleng mental petarung selama 9 hari penuh," kata Gung Cok.
Menurutnya, hampir semuanya petarung Bali pertama kali tampil dalam ajang Pra-PON. Hanya satu petarung yang pernah tampil di Pra-PON maupun PON yaitu Nyoman Mardiana.
Menurut Gung Cok, pada sentralisasi ini kontak fisik atau latihan bersama sedikit dikurangi porsinya. Hal ini untuk menjaga agar petarung tidak cedera, karena pertandingan tinggal beberapa hari. Disamping itu, teknik juga terus diasah agar terus berkembang.
Menurutnya, para petarung Bali beberapa hari lalu mendapat lawan latih tanding melawan Pengkot Kodrat Batu, yang datang ke Bali dalam sport tourism.
"Dari segi penampilan, petarung Bali jauh lebih unggul. Kami berterimakasih kepada Pengkot Kodrat Batu yang try out ke Bali," tandas Gung Cok. *dek
Menurut AA Bagus Tri Candra Arka, tim Bali berkuatan 20 petarung, yang terdiri terdiri dari 9 petarung putra, 5 petarung putri dan 3 pasang seni gerak putra-putri. Di Pra-PON 2015, Bali meloloskan sembilan dari 10 petarung yang dikirim, yang semuanya petarung putra.
"Meraih tiket PON memang berat, makanya petarung diwajibkan tampil konsisten," tegas Gung Cok, panggilan akrab
Menurut Gung Cok, kini para petarung Pra-PON Bali memasuki masa sentralisasi di Hotel Batukaru, Denpasar. Di fase ini, pihak pelatih memberikan porsi pengembangan mental. Sentralisasi dimulai sejak 10 November hingga 18 November.
"Mental sangat penting, karena sehebat apapun tekniknya, kalau mentalnya tidak bagus akan berpengaruh ke penampilan saat bertanding. Makanya kita gembleng mental petarung selama 9 hari penuh," kata Gung Cok.
Menurutnya, hampir semuanya petarung Bali pertama kali tampil dalam ajang Pra-PON. Hanya satu petarung yang pernah tampil di Pra-PON maupun PON yaitu Nyoman Mardiana.
Menurut Gung Cok, pada sentralisasi ini kontak fisik atau latihan bersama sedikit dikurangi porsinya. Hal ini untuk menjaga agar petarung tidak cedera, karena pertandingan tinggal beberapa hari. Disamping itu, teknik juga terus diasah agar terus berkembang.
Menurutnya, para petarung Bali beberapa hari lalu mendapat lawan latih tanding melawan Pengkot Kodrat Batu, yang datang ke Bali dalam sport tourism.
"Dari segi penampilan, petarung Bali jauh lebih unggul. Kami berterimakasih kepada Pengkot Kodrat Batu yang try out ke Bali," tandas Gung Cok. *dek
Komentar