TOSS Center Terkendala Tender Mesin
Pengadaan mesin pengolah sampah untuk pengoperasian Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Center di Dusun Karangdadi, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, mengalami kendala proses tender.
SEMARAPURA, NusaBali
Karena penyedia mesin pelet dan pencacah sampah belum siap mengikuti uji kemampuan mesin sebagai syarat mengikuti tender. Selain itu, penyedia juga belum punya mesin ber-SNI dan belum e-Katalog. Padahal Pemkab Klungkung sudah menganggarkan penyediaan mesin pencacah dan pelet sebesar Rp 278 juta lebih dari APBD Klungkung 2019.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Klungkung Anak Agung Ngurah Kirana mengatakan, pengadaan mesin pencacah sampah dan pelet tidak mungkin dilakukan dengan mekanisme tender dalam waktu dekat ini. "Maka untuk bisa mengoperasikan TOSS Center, dengan memanfaatkan program CSR untuk pengadaan mesin pencacah dan pelet," ujarnya, Rabu (13/11).
Kata Agung Kirana, untuk saat ini Pemkab sudah punya 5 mesin pencacah dan 3 mesin pelet. Idealnya ada 8 mesin pencacah dan 6 mesin pelet untuk TOSS Center.
TOSS Center saat ini masih dalam proses pembangunan, dengan anggaran Rp 1,2 miliar, di Dusun Karangdadi Kusamba, Kecamatan Dawan. Lokasi pembangunan TOSS Center memanfaatkan tanah milik Pemprov Bali seluas 4,5 hektar. Untuk tahap awal seluas 20 are, bangunan TOSS akan dipusatkan sebagai tempat pengolahan sampah, dan untuk bangunan pendukung lainnya akan dibangun pada tahun berikutnya. “TOSS Center ini hanya akan melakukan pengolahan sampah menjadi energi yang terbarukan," ujarnya.
Bangunan TOSS Center akan dilengkapi dengan pusat pembelajaran. TOSS di Klungkung sudah diakui Nasional dengan masuk TOP 40. “Pemkab akan mengawal penuh teknologi TOSS ini, kami akan buktikan bahwa teknologi TOSS merupakan teknologi yang paling ampuh dalam mengatasi masalah sampah,” ujar Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, belum lama ini. *wan
Karena penyedia mesin pelet dan pencacah sampah belum siap mengikuti uji kemampuan mesin sebagai syarat mengikuti tender. Selain itu, penyedia juga belum punya mesin ber-SNI dan belum e-Katalog. Padahal Pemkab Klungkung sudah menganggarkan penyediaan mesin pencacah dan pelet sebesar Rp 278 juta lebih dari APBD Klungkung 2019.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Klungkung Anak Agung Ngurah Kirana mengatakan, pengadaan mesin pencacah sampah dan pelet tidak mungkin dilakukan dengan mekanisme tender dalam waktu dekat ini. "Maka untuk bisa mengoperasikan TOSS Center, dengan memanfaatkan program CSR untuk pengadaan mesin pencacah dan pelet," ujarnya, Rabu (13/11).
Kata Agung Kirana, untuk saat ini Pemkab sudah punya 5 mesin pencacah dan 3 mesin pelet. Idealnya ada 8 mesin pencacah dan 6 mesin pelet untuk TOSS Center.
TOSS Center saat ini masih dalam proses pembangunan, dengan anggaran Rp 1,2 miliar, di Dusun Karangdadi Kusamba, Kecamatan Dawan. Lokasi pembangunan TOSS Center memanfaatkan tanah milik Pemprov Bali seluas 4,5 hektar. Untuk tahap awal seluas 20 are, bangunan TOSS akan dipusatkan sebagai tempat pengolahan sampah, dan untuk bangunan pendukung lainnya akan dibangun pada tahun berikutnya. “TOSS Center ini hanya akan melakukan pengolahan sampah menjadi energi yang terbarukan," ujarnya.
Bangunan TOSS Center akan dilengkapi dengan pusat pembelajaran. TOSS di Klungkung sudah diakui Nasional dengan masuk TOP 40. “Pemkab akan mengawal penuh teknologi TOSS ini, kami akan buktikan bahwa teknologi TOSS merupakan teknologi yang paling ampuh dalam mengatasi masalah sampah,” ujar Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, belum lama ini. *wan
Komentar