Selly Mantra-Rai Iswara Masuk Survei Golkar
Mariyana Wandira Satu-satunya Kader Golkar dalam Survei
Setelah NasDem, giliran Golkar yang mendekati istri Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra, Ida Ayu Selly Fajarini alias Selly Mantra, untuk diusung ke Pilkada Denpasar 2020.
DENPASAR, NusaBali
Shelly Mantra termasuk salah satu kandidat yang disurvei Golkar sebagai Calon Walikota (Cawali) Denpasar ke Pilkada 2020.
Selain Shelly Mantra, Golkar juga memasukkan Sekda Kota Denpasar, AA Ngurah Rai Iswara, dalam survei kandidat Cawali ke Pilkada Denpasar 2020. Sedangkan kader internal yang masuk survei kandidat Cawali adalah Keta DPD II Golkar Denpasar, I Wayan Mariyana Wandira. Survei kandidat untuk Pilkada Denpasar 2020 rencananya akan dilakukan Golkar, Desember 2019 nanti.
Hal ini diakui Wayan Mariyana Wandira selaku Ketua DPD II Golkar Denpasar saat ditemui NusaBali di Kantor DPRD Denpasar, Jumat (15/11). Menurut Wandira, sebelum survei kandidat dilakukan, Golkar sudah mengantongi tiga nama untuk diuji elektabilitasnya. Selain dirinya, juga muncul nama Shelly Mantra dan Rai Iswara.
"Kalau saya sudah dari lama. Sedangkan Bu Shelly Mantra dan Pak Rai Iswara muncul karena kita lihat ketokohannya dan bagaimana kinerjanya selama ini," jelas Wandira yang juga Wakil Ketua DPRD Denpasar dari Fraksi Golkar.
Wandira menyebutkan, Selly Mantra memiliki kans cukup besar dengan pengalamannya selama tiga periode mendampingi suaminya memimpin Kota Denpasar dan potensial melanjutkan kepemimpinan IB Rai Mantra. Sedangkan Rai Iswara cukup mumpuni sebagai pemimpin jajaran birokrasi Pemkot Denpasar.
“Jadi, kalau non kader seperti Bu Shelly Mantra dan Pak Rai Iswara bagus hasil surveinya, tidak menutup kemungkinan mereka diusung Golkar sebagai Cawali Denpasar di Pilkada 2020 mendatang," jelas politisi Golkar asal Sanur, Denpasar Selatan yang sudah dua kali periode menjabat Wakil Ketua DPRD Denpasar ini.
Menurut Wandira, dirinya sudah sempat berbicara dengan Shelly Mantra dan Rai Iswara terkait Pilkada Denpasar 2020. Nanti akan kembali bertemu mereka untuk membicarakan proses Pilkada. "Kalau Bu Selly, saya sempat sampaikan ke Pak Rai Mantra. Katanya, jangan bahas itu dulu. Artinya, Bu Selly belum menutup diri, masih ada pe-luang untuk diajukan. Sedangkan Pak Rai Iswara sudah sudah sepakat untuk bertemu kembali membahas ini, demi memajukan Denpasar ke depannya," jelas Wandira.
Sementara itu, Selly Mantra mengaku sampai saat ini belum ada partai yang mendatanginya untuk Pilkada Denpasar 2020. Namun, Selly Mantra kembali menegaskan bahwa dirinya tidak akan maju tarung Pilkada 2020, walaupun nanti ada partai yang akan mengusungnya.
Selly Mantra mengaku bingung, karena setiapkali turun ke masyarakat, dirinya selalu ditanya terkait pencalonan ke Pilkada 2020. Selly Mantra sendiri menegaskan tidak akan maju tarung, walaupun dukungan masyarakat mengalir. “Tiang tetap tidak akan maju tarung Pilkada, karena merasa jiwa tiang tidak di politik. Saya cukup sebagai pendamping suami," tegas Selly Mantra saat dikonfirmasi NusaBali melalui WhatsApp, Jumat kemarin.
Sebaliknya, Rai Iswara belum bisa dikonfirmasi NusaBali terkait namanya masuk bursa kandidat Cawali Denpasar di Golkar. Beberapa kali dihubungi per telepon, Jumat kemarin, ponselnya bernada mailbox.
Selly Mantra sendiri cukup laris manis dalam bursa calon jelang Pilkada Denpasar 2020. Sebelum Golkar mendekatinya, NasDem telah lebih dulu berusaha mendekati istri Walikota Denpasar ini.
Adalah Ketua Bappilu DPD NasDem Denpasar, Ida Bagus Bima Putra, yang mengungkap partainya mendekati Selly Mantra ini kepada NusaBali, Rabu (25/9) lalu. Bima Putra mengatakan, sebelum membuka pendaftaran bakal Calon Walikota (Cawali) dan Calon Wakil Walikota (Cawawali) Denpasar, NasDem sudah melobi sejumlah tokoh potensial. "Salah satunya, kita mendekati Bu Selly Mantra. Namun, sampai sekarang belum ada jawaban dari beliau," ujar Bima Putra.
Menurut Bima Putra, Selly Mantra dianggap layak memimpin Kota Denpasar. Selain merupakan tokoh perempuan yang punya pengalaman mendampingi suaminya yang jadi Wakikota Denpasar tiga periode (2008-2010, 2010-2015, 2016-2021), Selly Mantra juga mendapat dukungan dari sejumlah kader dan elemen masyarakat. "Ya, sejumlah elemen masyarakat memberikan dukungan buat Bu Selly Mantra untuk maju tarung ke Pilkada 2020. Sekarang tergantung beliau,” tandas Bima Putra.
Baik Golkar maupun NasDem harus berusaha mencari mitra koalisi untuk bisa mengusung oakjet calon ke Pilkada Denpasar 2020. Berdasarkan hasil Pileg 2019, hanya PDIP satu-satunya parpol yang berhak mengusung paket calon secara mandiri di Pilkada Denpasar 2020, tanpa harus berkoalisi dengan partai lain. Pasalnya, PDIP mendominasi 22 kursi dari total 45 kursi DPRD Denpasar hasi Pileg 2019 atau kuasai 48,89 persen suara parlemen.
Sedangkan Golkar berada di posisi kedua dengan 8 kursi DPRD Denpasar atau kuasai 17,78 persen suara parlemen. Golkar masih kekurangan 1 kursi untuk memenuhi syarat minimal kantongi 20,00 persen suara parlemen agar bisa usung paket calon. Selanjutnya, Demo-krat berada di peringkat ketiga dengan 4 kursi DPRD Denpasar (atau 8,89 persen suara parlemen), disusul Gerindra (4 kursi DPRD Den-pasar/8,89 persen suara parlemen), NasDem (3 kursi DPRD Denpa-sar/6,67 persen suara parlemen), Hanura (2 kursi DPRD Denpasar/4,44 persen suara parlemen), dan PSI (2 kursi DPRD Denpasar/4,44 persen suara parlemen).
PDIP sudah pasti akan usung IGN Jaya Negara sebagai Cawali Denpasar ke Pilkada 2020. IGN Jaya Negara adalah politisi asal Kelurahan Penatih, Kecamatan Denpasar Timur yang kini menjabat Sekretaris DPD PDIP Bali dan sekaligus Wakil Walikota Denpasar. Calon pendampingnya di posisi Cawali Denpasar nanti antara I Gusti Ngurah Gede (Ketua DPC PDIP Denpasar) dan Kadek Arya Wibawa (Sekretaris DPC PDIP Denpasar). *mis
Selain Shelly Mantra, Golkar juga memasukkan Sekda Kota Denpasar, AA Ngurah Rai Iswara, dalam survei kandidat Cawali ke Pilkada Denpasar 2020. Sedangkan kader internal yang masuk survei kandidat Cawali adalah Keta DPD II Golkar Denpasar, I Wayan Mariyana Wandira. Survei kandidat untuk Pilkada Denpasar 2020 rencananya akan dilakukan Golkar, Desember 2019 nanti.
Hal ini diakui Wayan Mariyana Wandira selaku Ketua DPD II Golkar Denpasar saat ditemui NusaBali di Kantor DPRD Denpasar, Jumat (15/11). Menurut Wandira, sebelum survei kandidat dilakukan, Golkar sudah mengantongi tiga nama untuk diuji elektabilitasnya. Selain dirinya, juga muncul nama Shelly Mantra dan Rai Iswara.
"Kalau saya sudah dari lama. Sedangkan Bu Shelly Mantra dan Pak Rai Iswara muncul karena kita lihat ketokohannya dan bagaimana kinerjanya selama ini," jelas Wandira yang juga Wakil Ketua DPRD Denpasar dari Fraksi Golkar.
Wandira menyebutkan, Selly Mantra memiliki kans cukup besar dengan pengalamannya selama tiga periode mendampingi suaminya memimpin Kota Denpasar dan potensial melanjutkan kepemimpinan IB Rai Mantra. Sedangkan Rai Iswara cukup mumpuni sebagai pemimpin jajaran birokrasi Pemkot Denpasar.
“Jadi, kalau non kader seperti Bu Shelly Mantra dan Pak Rai Iswara bagus hasil surveinya, tidak menutup kemungkinan mereka diusung Golkar sebagai Cawali Denpasar di Pilkada 2020 mendatang," jelas politisi Golkar asal Sanur, Denpasar Selatan yang sudah dua kali periode menjabat Wakil Ketua DPRD Denpasar ini.
Menurut Wandira, dirinya sudah sempat berbicara dengan Shelly Mantra dan Rai Iswara terkait Pilkada Denpasar 2020. Nanti akan kembali bertemu mereka untuk membicarakan proses Pilkada. "Kalau Bu Selly, saya sempat sampaikan ke Pak Rai Mantra. Katanya, jangan bahas itu dulu. Artinya, Bu Selly belum menutup diri, masih ada pe-luang untuk diajukan. Sedangkan Pak Rai Iswara sudah sudah sepakat untuk bertemu kembali membahas ini, demi memajukan Denpasar ke depannya," jelas Wandira.
Sementara itu, Selly Mantra mengaku sampai saat ini belum ada partai yang mendatanginya untuk Pilkada Denpasar 2020. Namun, Selly Mantra kembali menegaskan bahwa dirinya tidak akan maju tarung Pilkada 2020, walaupun nanti ada partai yang akan mengusungnya.
Selly Mantra mengaku bingung, karena setiapkali turun ke masyarakat, dirinya selalu ditanya terkait pencalonan ke Pilkada 2020. Selly Mantra sendiri menegaskan tidak akan maju tarung, walaupun dukungan masyarakat mengalir. “Tiang tetap tidak akan maju tarung Pilkada, karena merasa jiwa tiang tidak di politik. Saya cukup sebagai pendamping suami," tegas Selly Mantra saat dikonfirmasi NusaBali melalui WhatsApp, Jumat kemarin.
Sebaliknya, Rai Iswara belum bisa dikonfirmasi NusaBali terkait namanya masuk bursa kandidat Cawali Denpasar di Golkar. Beberapa kali dihubungi per telepon, Jumat kemarin, ponselnya bernada mailbox.
Selly Mantra sendiri cukup laris manis dalam bursa calon jelang Pilkada Denpasar 2020. Sebelum Golkar mendekatinya, NasDem telah lebih dulu berusaha mendekati istri Walikota Denpasar ini.
Adalah Ketua Bappilu DPD NasDem Denpasar, Ida Bagus Bima Putra, yang mengungkap partainya mendekati Selly Mantra ini kepada NusaBali, Rabu (25/9) lalu. Bima Putra mengatakan, sebelum membuka pendaftaran bakal Calon Walikota (Cawali) dan Calon Wakil Walikota (Cawawali) Denpasar, NasDem sudah melobi sejumlah tokoh potensial. "Salah satunya, kita mendekati Bu Selly Mantra. Namun, sampai sekarang belum ada jawaban dari beliau," ujar Bima Putra.
Menurut Bima Putra, Selly Mantra dianggap layak memimpin Kota Denpasar. Selain merupakan tokoh perempuan yang punya pengalaman mendampingi suaminya yang jadi Wakikota Denpasar tiga periode (2008-2010, 2010-2015, 2016-2021), Selly Mantra juga mendapat dukungan dari sejumlah kader dan elemen masyarakat. "Ya, sejumlah elemen masyarakat memberikan dukungan buat Bu Selly Mantra untuk maju tarung ke Pilkada 2020. Sekarang tergantung beliau,” tandas Bima Putra.
Baik Golkar maupun NasDem harus berusaha mencari mitra koalisi untuk bisa mengusung oakjet calon ke Pilkada Denpasar 2020. Berdasarkan hasil Pileg 2019, hanya PDIP satu-satunya parpol yang berhak mengusung paket calon secara mandiri di Pilkada Denpasar 2020, tanpa harus berkoalisi dengan partai lain. Pasalnya, PDIP mendominasi 22 kursi dari total 45 kursi DPRD Denpasar hasi Pileg 2019 atau kuasai 48,89 persen suara parlemen.
Sedangkan Golkar berada di posisi kedua dengan 8 kursi DPRD Denpasar atau kuasai 17,78 persen suara parlemen. Golkar masih kekurangan 1 kursi untuk memenuhi syarat minimal kantongi 20,00 persen suara parlemen agar bisa usung paket calon. Selanjutnya, Demo-krat berada di peringkat ketiga dengan 4 kursi DPRD Denpasar (atau 8,89 persen suara parlemen), disusul Gerindra (4 kursi DPRD Den-pasar/8,89 persen suara parlemen), NasDem (3 kursi DPRD Denpa-sar/6,67 persen suara parlemen), Hanura (2 kursi DPRD Denpasar/4,44 persen suara parlemen), dan PSI (2 kursi DPRD Denpasar/4,44 persen suara parlemen).
PDIP sudah pasti akan usung IGN Jaya Negara sebagai Cawali Denpasar ke Pilkada 2020. IGN Jaya Negara adalah politisi asal Kelurahan Penatih, Kecamatan Denpasar Timur yang kini menjabat Sekretaris DPD PDIP Bali dan sekaligus Wakil Walikota Denpasar. Calon pendampingnya di posisi Cawali Denpasar nanti antara I Gusti Ngurah Gede (Ketua DPC PDIP Denpasar) dan Kadek Arya Wibawa (Sekretaris DPC PDIP Denpasar). *mis
Komentar