Bamsoet Klaim Didukung 367 DPD Golkar
Wakil Koordinator Bidang Pratama DPP Partai Golkar, Bambang Soesatyo, mengklaim telah didukung 367 DPD Golkar agar dirinya maju sebagai calon ketua umum dalam Musyawarah Nasional (Munas) Golkar, Desember 2019.
JAKARTA, NusaBali
"Alhamdulillah dukungan DPD sudah lebih dari 367 yang memiliki suara. Ya nanti lihat perkembangan selanjutnya," kata Bambang Soesatyo (Bamsoet) di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (18/11). Dia meyakini desakan agar ada perubahan di Partai Golkar semakin kuat karena para kader berharap ada kemajuan di partai tersebut pada Pemilu 2024.
Namun, dia enggan menyebutkan apakah dirinya jadi maju atau tidak dalam kontestasi ketua umum karena pelaksanaan Munas Golkar masih jauh, yaitu awal Desember 2019. "Soal maju atau tidak, ya tunggu saja, sabar saja kenapa sih. Belanda masih jauh," ujarnya.
Selain itu Bamsoet enggan berkomentar terkait apakah pihaknya akan melawan kalau pemilihan ketua umum Golkar dipaksakan akan berlangsung secara aklamasi. Menurut dia, para pemilik suara yang nanti akan berbicara kalau mekanisme pemilihan ketua umum Golkar dilakukan secara aklamasi. "Saya tidak dalam posisi menerima atau menolak (apabila pemilihan dilakukan secara aklamasi), karena yang punya suara yang nanti akan bersuara," katanya.
Terpisah, Politisi Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, mempertanyakan klaim Bamsoet yang telah didukung 367 pemilik suara agar dirinya maju sebagai calon Ketua Umum Golkar dalam Munas, Desember 2019.
"Ya kalau klaim bisa saja, yang menentukan kan di forum-forum formal seperti Musyawarah Nasional (Munas) dan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas)," kata Doli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin kemarin. Dia mengatakan, faktanya di forum Rapimnas pekan lalu, hampir mayoritas DPD I Golkar memberikan dukungan kepada Airlangga Hartarto kembali menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Doli mencontohkan dirinya sebagai Plt Ketua DPD I Golkar Sumatera Utara, memberikan dukungan kepada Airlangga mewakili 33 DPD II Partai Golkar yang ada di Sumut. "Saya menyampaikan dukungan kepada Airlangga bukan atas nama Ketua DPD I Golkar Sumatera Utara, namun 33 DPD II Golkar di kabupaten/kota. Rapat-rapat (penentuan dukungan) sudah melalui mekanisme rapat formal, rapat pleno, itu ukurannya," ujarnya.
Menurut Doli yang merupakan Ketua Komisi II DPR RI itu, dukungan calon Ketua Umum Golkar di Munas harus melihat realitas dan komunikasi yang selama ini dibangun dengan DPD II Partai Golkar. *ant
Namun, dia enggan menyebutkan apakah dirinya jadi maju atau tidak dalam kontestasi ketua umum karena pelaksanaan Munas Golkar masih jauh, yaitu awal Desember 2019. "Soal maju atau tidak, ya tunggu saja, sabar saja kenapa sih. Belanda masih jauh," ujarnya.
Selain itu Bamsoet enggan berkomentar terkait apakah pihaknya akan melawan kalau pemilihan ketua umum Golkar dipaksakan akan berlangsung secara aklamasi. Menurut dia, para pemilik suara yang nanti akan berbicara kalau mekanisme pemilihan ketua umum Golkar dilakukan secara aklamasi. "Saya tidak dalam posisi menerima atau menolak (apabila pemilihan dilakukan secara aklamasi), karena yang punya suara yang nanti akan bersuara," katanya.
Terpisah, Politisi Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, mempertanyakan klaim Bamsoet yang telah didukung 367 pemilik suara agar dirinya maju sebagai calon Ketua Umum Golkar dalam Munas, Desember 2019.
"Ya kalau klaim bisa saja, yang menentukan kan di forum-forum formal seperti Musyawarah Nasional (Munas) dan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas)," kata Doli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin kemarin. Dia mengatakan, faktanya di forum Rapimnas pekan lalu, hampir mayoritas DPD I Golkar memberikan dukungan kepada Airlangga Hartarto kembali menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Doli mencontohkan dirinya sebagai Plt Ketua DPD I Golkar Sumatera Utara, memberikan dukungan kepada Airlangga mewakili 33 DPD II Partai Golkar yang ada di Sumut. "Saya menyampaikan dukungan kepada Airlangga bukan atas nama Ketua DPD I Golkar Sumatera Utara, namun 33 DPD II Golkar di kabupaten/kota. Rapat-rapat (penentuan dukungan) sudah melalui mekanisme rapat formal, rapat pleno, itu ukurannya," ujarnya.
Menurut Doli yang merupakan Ketua Komisi II DPR RI itu, dukungan calon Ketua Umum Golkar di Munas harus melihat realitas dan komunikasi yang selama ini dibangun dengan DPD II Partai Golkar. *ant
Komentar