Lagi, 4 Terduga Teroris Diringkus
Densus juga melakukan penangkapan di 3 lokasi di Samarinda
MEDAN, NusaBali
Densus 88 Antiteror Mabes Polri bersama Polda Sumatera Utara kembali meringkus empat orang terduga teroris di wilayah Sumut dan Aceh. Penangkapan ini terkait dengan bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, tengah pekan lalu.
Dengan demikian hingga kini sudah 30 orang terduga teroris yang diringkus dan tiga orang meninggal di antaranya. Mereka merupakan anggota JAD jaringan Medan.
"Terbaru ada tiga orang yang diringkus dan satu orang yang menyerahkan diri. Jadi totalnya hingga kini sudah 30 orang yang diamankan," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja, Selasa (19/11).
Tatan menjelaskan keempat orang itu merupakan warga Medan. Tim gabungan juga terus melakukan pengembangan untuk meringkus pelaku lainnya yang diduga terlibat bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan.
"Ini masih berkaitan dengan kejadian di Polrestabes Medan. Perannya ada perakit bom dan merekrut jemaah," paparnya.
Menurut Tatan, tim gabungan melakukan penggeledahan di lapangan. Para terduga teroris yang diringkus masih dalam satu pengajian.
"Sedangkan untuk jenazah terduga teroris, itu kan ada tiga orang termasuk RNM yang meledakkan diri di Polrestabes Medan. Saat ini, tinggal satu jenazah lagi yang belum diserahkan kepada pihak keluarga," kata dia.
Tatan juga sempat menyinggung soal latihan yang dilakukan jaringan ini di Tanah Karo, Sumut. Menurutnya para terduga teroris melakukan pelatihan sebelum penyerangan di Polrestabes Medan.
"Mereka selama ini sering berlatih di Karo, ada yang berkuda, memanah. Mereka identik dengan itu. Jadi mereka sudah persiapkan sebelum penyerangan," ujar dia.
Di tempat lain, Densus 88 juga melakukan penangkapan di 3 lokasi di Samarinda, Kalimantan Timur. Sejumlah terduga teroris diamankan.
Lokasi yang didatangi Densus adalah rumah toko (ruko) di Jalan Cendana, Kecamatan Sungai Kunjang, rumah di Jalan Lumba-Lumba, Kecamatan Samarinda Ilir, dan rumah di Jalan Sultan Alimuddin.
Penangkapan dan penggeledahan rumah para pelaku membuat warga terkejut. Pengguna jalan di Jalan Cendana juga tampak menunggu proses penggeledahan dari jarak jauh.
Seperti diketahui, Rabu (13/11) pagi pukul 08.45 WIB lalu, terjadi ledakan bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan di Jalan HM Said Medan.
Sebelum terjadi ledakan, seorang laki-laki terekam CCTV menggunakan jaket driver ojek online. Dia terlihat di halaman Mapolrestabes Medan. Tidak lama kemudian, terjadi ledakan. Terduga pelaku yang diidentifikasi seorang pria bernama Rabbial Muslim Nasution (24), tewas dengan kondisi mengenaskan.
Ledakan itu juga mengakibatkan enam korban terluka, masing-masing empat polisi, satu pegawai harian lepas (PHL), dan satu warga sipil.
Selain itu, ledakan bom bunuh diri tersebut mengakibatkan sejumlah kendaraan rusak. Tiga di antaranya kendaraan dinas dan satu kendaraan pribadi. *
Dengan demikian hingga kini sudah 30 orang terduga teroris yang diringkus dan tiga orang meninggal di antaranya. Mereka merupakan anggota JAD jaringan Medan.
"Terbaru ada tiga orang yang diringkus dan satu orang yang menyerahkan diri. Jadi totalnya hingga kini sudah 30 orang yang diamankan," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja, Selasa (19/11).
Tatan menjelaskan keempat orang itu merupakan warga Medan. Tim gabungan juga terus melakukan pengembangan untuk meringkus pelaku lainnya yang diduga terlibat bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan.
"Ini masih berkaitan dengan kejadian di Polrestabes Medan. Perannya ada perakit bom dan merekrut jemaah," paparnya.
Menurut Tatan, tim gabungan melakukan penggeledahan di lapangan. Para terduga teroris yang diringkus masih dalam satu pengajian.
"Sedangkan untuk jenazah terduga teroris, itu kan ada tiga orang termasuk RNM yang meledakkan diri di Polrestabes Medan. Saat ini, tinggal satu jenazah lagi yang belum diserahkan kepada pihak keluarga," kata dia.
Tatan juga sempat menyinggung soal latihan yang dilakukan jaringan ini di Tanah Karo, Sumut. Menurutnya para terduga teroris melakukan pelatihan sebelum penyerangan di Polrestabes Medan.
"Mereka selama ini sering berlatih di Karo, ada yang berkuda, memanah. Mereka identik dengan itu. Jadi mereka sudah persiapkan sebelum penyerangan," ujar dia.
Di tempat lain, Densus 88 juga melakukan penangkapan di 3 lokasi di Samarinda, Kalimantan Timur. Sejumlah terduga teroris diamankan.
Lokasi yang didatangi Densus adalah rumah toko (ruko) di Jalan Cendana, Kecamatan Sungai Kunjang, rumah di Jalan Lumba-Lumba, Kecamatan Samarinda Ilir, dan rumah di Jalan Sultan Alimuddin.
Penangkapan dan penggeledahan rumah para pelaku membuat warga terkejut. Pengguna jalan di Jalan Cendana juga tampak menunggu proses penggeledahan dari jarak jauh.
Seperti diketahui, Rabu (13/11) pagi pukul 08.45 WIB lalu, terjadi ledakan bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan di Jalan HM Said Medan.
Sebelum terjadi ledakan, seorang laki-laki terekam CCTV menggunakan jaket driver ojek online. Dia terlihat di halaman Mapolrestabes Medan. Tidak lama kemudian, terjadi ledakan. Terduga pelaku yang diidentifikasi seorang pria bernama Rabbial Muslim Nasution (24), tewas dengan kondisi mengenaskan.
Ledakan itu juga mengakibatkan enam korban terluka, masing-masing empat polisi, satu pegawai harian lepas (PHL), dan satu warga sipil.
Selain itu, ledakan bom bunuh diri tersebut mengakibatkan sejumlah kendaraan rusak. Tiga di antaranya kendaraan dinas dan satu kendaraan pribadi. *
Komentar