Ngobrol dengan Teman Jadi Inspirasi
Tak semua orang muda mempunyai keberuntungan seperti Ellyse Sinsilia. Menginjak usia kepala 3, Ellyse bukan hanya sukses tapi juga bos dari dua perusahaan.
Hasilnya, sejauh ini berjalan sesuai yang diharapkan. Selama tujuh tahun mengabdikan diri di perusahaan agensi Mirum Indonesia, membuat Ellyse Sinsilia ingin mencoba bidang lain. Maka, di tengah kesibukannya bekerja sebagai profesional, dia pun buka usaha pribadi, yaitu bisnis Dailyreds tahun 2013 untuk mendorong kreativitas, dan Naked Press tahun 2015 agar masyarakat memiliki pola hidup sehat.
“Inspirasi pembuatan bisnis ini saat mengobrol dengan teman-teman terdekat,” ujar wanita kelahiran 17 Januari 1986 ini menceritakan sumber ide bisnisnya. Ellyse SinsiliaEllyse tahu betul bagaimana membagi waktu antara urusan pekerjaan dan bisnis pribadi. Bagi Vice President of Operation Mirum Indonesia ini, untuk merintis bisnis yang paling sulit adalah tahap awal set up perusahaan. Jika usaha sudah berjalan, tinggal mengontrol atau memberikan konsultasi.
Apalagi di dua usahanya itu masing-masing sudah ada orang kepercayaan Ellyse yang mengendalikan perusahaan. Jadi, dia tetap banyak waktu cukup untuk menjalankan tugas di Mirum. Tugas dan tanggung jawabnya di Mirum adalah menangani seluruh kegiatan operasional kantor. “Saya membantu mengelola semua urusan mulai dari keuangan, SDM hingga rekrutmen,” kata lulusan Jurusan Desain Komunikasi Visual dari Universitas Pelita Harapan, Tangerang, Banten ini seperti dilansir swa.
Apa saja tantangan yang dihadapi? Menurutnya, di dunia digital dituntut untuk terus belajar sesuatu yang baru, setiap hari belajar tentang teknologi yang sedang tren dan berkembang di luar sana. Karena digital itu juga diikuti oleh user. Dan, pihaknya banyak sekali bergantung pada pengguna. Nah, pengguna ini juga yang akan men-drive berbagai macam inisiatif di digital. “Jadi kami tidak akan pernah bisa menebak. Jika kami suka, dunia digital ini akan sangat seru karena setiap hari belajar sesuatu yang baru. Namun, kami akui bahwa ini menjadi tantangan tersendiri,” ujarnya.
“Tantangan dari luar pun pastinya ada, seperti keadaan ekonomi global yang sedang melambat. Tapi, dari sisi tim kami, tantangannya bagaimana caranya me-maintain bisnis. Saat ini kami memiliki karyawan 150 lebih, sehingga harus dijaga keberlanjutan mereka,” dia menguraikan. Untuk menghadapi tantangan tersebut, Ellyse memperbanyak komunikasi dengan orang lain, terus belajar dan cerdik memilih skala prioritas pekerjaan. Karena pekerjaan itu sangat banyak, maka mana yang harus diutamakan secepatnya mesti didahulukan.
“Target kami ke depan, menjadikan Mirum sebagai tempat kerja dengan prestasi agensi yang the best di wilayah Asia Pasifik. Juga, ingin membuat Mirum sebagai tempat kerja yang menyenangkan. Dalam artian ketika masuk Mirum, kami bisa menjadi lebih berarti, bisa mengembangkan diri dan potensi diri, menuangkan interes atau passion karyawan,” ujar pehobi yoga ini. *
“Inspirasi pembuatan bisnis ini saat mengobrol dengan teman-teman terdekat,” ujar wanita kelahiran 17 Januari 1986 ini menceritakan sumber ide bisnisnya. Ellyse SinsiliaEllyse tahu betul bagaimana membagi waktu antara urusan pekerjaan dan bisnis pribadi. Bagi Vice President of Operation Mirum Indonesia ini, untuk merintis bisnis yang paling sulit adalah tahap awal set up perusahaan. Jika usaha sudah berjalan, tinggal mengontrol atau memberikan konsultasi.
Apalagi di dua usahanya itu masing-masing sudah ada orang kepercayaan Ellyse yang mengendalikan perusahaan. Jadi, dia tetap banyak waktu cukup untuk menjalankan tugas di Mirum. Tugas dan tanggung jawabnya di Mirum adalah menangani seluruh kegiatan operasional kantor. “Saya membantu mengelola semua urusan mulai dari keuangan, SDM hingga rekrutmen,” kata lulusan Jurusan Desain Komunikasi Visual dari Universitas Pelita Harapan, Tangerang, Banten ini seperti dilansir swa.
Apa saja tantangan yang dihadapi? Menurutnya, di dunia digital dituntut untuk terus belajar sesuatu yang baru, setiap hari belajar tentang teknologi yang sedang tren dan berkembang di luar sana. Karena digital itu juga diikuti oleh user. Dan, pihaknya banyak sekali bergantung pada pengguna. Nah, pengguna ini juga yang akan men-drive berbagai macam inisiatif di digital. “Jadi kami tidak akan pernah bisa menebak. Jika kami suka, dunia digital ini akan sangat seru karena setiap hari belajar sesuatu yang baru. Namun, kami akui bahwa ini menjadi tantangan tersendiri,” ujarnya.
“Tantangan dari luar pun pastinya ada, seperti keadaan ekonomi global yang sedang melambat. Tapi, dari sisi tim kami, tantangannya bagaimana caranya me-maintain bisnis. Saat ini kami memiliki karyawan 150 lebih, sehingga harus dijaga keberlanjutan mereka,” dia menguraikan. Untuk menghadapi tantangan tersebut, Ellyse memperbanyak komunikasi dengan orang lain, terus belajar dan cerdik memilih skala prioritas pekerjaan. Karena pekerjaan itu sangat banyak, maka mana yang harus diutamakan secepatnya mesti didahulukan.
“Target kami ke depan, menjadikan Mirum sebagai tempat kerja dengan prestasi agensi yang the best di wilayah Asia Pasifik. Juga, ingin membuat Mirum sebagai tempat kerja yang menyenangkan. Dalam artian ketika masuk Mirum, kami bisa menjadi lebih berarti, bisa mengembangkan diri dan potensi diri, menuangkan interes atau passion karyawan,” ujar pehobi yoga ini. *
1
Komentar