Gianyar Tetapkan Kemiskinan 7.554 KK
Pemkab Gianyar menetapkan angka kemiskinan jelang akhir tahun 2019 hanya 7.554 KK.
GIANYAR, NusaBali
Angka ini sesuai hasil pendataan kemiskinan oleh petugas OPD (organisasi perangkat daerah) dan BUMD milik Pemkab Gianyar, beberapa waktu lalu.
Angka itu terungkap pada acara Penandatanganan Pakta Integritas Data Kemiskinan di Kabupaten Gianyar, di Gedung PLUT UMKM, Desa Bedulu Gianyar, Rabu (20/11). Jumlah ini jauh menurun dibandingkan Basis Data Terpadu (BDT) Kabupaten Gianyar Tahun 2019 yang dikeluarkan Pemerintah Pusat yakni sekitar 33.000 KK atau 126.000 jiwa. Meski jauh berbeda, Bupati Gianyar Made Mahayastra mengklaim data 7.554 KK miskin ini sudah valid dan nyata. Segala program pengentasan kemiskinan ke depannya akan mengacu pada data terbaru ini. "Data ini sangat penting, saya kerahkan seluruh OPD dan staf. Saya kasi waktu dua minggu agar selesai kunjungi semua sesuai data verifikasi," jelasnya di hadapan para camat, Perbekel se Kabupaten Gianyar di Gedung PLUT UMKM, Rabu (20/11).
Bupati Mahayastra mengaku memantau lewat medsos dan group-group WA terkait kemiskinan hingga akhirnya data nyata tentang kemikinan didapatkan. "Dari data ini, kami siapkan empat aksi yakni pendataan, bedah dan rehab rumah, jambanisasi, dan bantuan permodalan," ujarnya. Pada kesempatan itu, Bupati Mahayastra juga menyerahkan Rp 3,5 miliar dana BKK (bantuan keuangan khusus) pada 14 desa yang berprestasi. Prestasi dimaksud antara lain, katagori desa jumlah penduduk miskinnya terkecil dan desa yang mampu menurunkan angka kemiskinan terbanyak, masing-masing Rp 250 juta. "Nanti uang berupa BKK ini, akan ada juknisnya akan dipakai apa. Yang jelas untuk menopang memerangi kemiskinan itu sendiri. Boleh sesuai 4 aksi, boleh sesuai program di desa," ujarnya. Penghargaan itu diserahkan langsung Bupati Mahayastra didampingi Ketua K3S Kabupaten Gianyar Ny. Surya Adnyani Mahayastra dan Asisten 3 Setdakab Gianyar I Wayan Sudamia, Kadis Sosial Gianyar AA Putri Ari, kepada kepala desa terkait.
14 desa dimaksud di Kec Sukawati, desa dengan KK miskin terkecil yaitu Desa Sukawati (64 KK), penurunan KK miskin tertinggi Desa Batuan (52,53%). Kecamatan Blahbatuh, desa terkecil Desa Bona dengan (13KK), penurunan tertinggi Desa Belega (61,07%). Kecamatan Gianyar desa terkecil KK miskinnya Kelurahan Beng (28KK) dan penurunan tertinggi Desa Temesi (51,92%). Kecamatan Tampaksiring, desa KK miskin terkecil Desa Pejeng (46KK), penurunan tertingi Desa Pejeng Kangin (57,97%). Kecamatan Ubud, desa KK miskin terkecil Desa Peliatan (32 KK) penurunan tertinggi Desa Petulu (71,21%). Kecamatan Tegallalang, desa terkecil Desa Keliki (23 KK) penurunan tertinggi Desa Sebatu (23,33%). Di Kecamatan Payangan, desa KK miskin terkecil Desa Buahan Kaja (9KK) dan penurunan tertinggi Desa Bukian (87,31%).
Bupati Mahayastra minta tahun 2020 kepada para perbekel agar terus menggenjot penurunan angka miskin. "Tiap tahun minimal bisa turun 1.000, sehingga selama 5 tahun ke depan angka kemiskinan bisa nol. Kalau bisa habis, kayaknya saya Bupati Indonesia pertama yang bisa nolkan angka kemiskinan di Gianyar," ujarnya.
Mahayastra mencontohkan, satu desa yang angka kemiskinannya turun drastis yakni Desa Buahan Kaja. "Sekarang di Buahan Kaja tinggal 9 KK miskin. Saya harap tahun depan bisa nol," pintanya. Bupati asal Payangan ini berjanji, BKK untuk desa yang berhasil menekan kemiskinan akan ditingkatkan menjadi Rp 500 juta per desa.
Pakta Integritas Data Kemiskinan di Kabupaten Gianyar mencatat, jumlah KK yang terverifikasi sebagai KK miskin 7.554 KK. Dengan rincian di Kecamatan Sukawati 1.446 KK, Blahbatuh 724 KK, Gianyar 1.670 KK, Tampaksiring 929 KK, Ubud 903 KK, Tegallalang 1.272 KK dan di Payangan 810 KK. *nvi
Angka itu terungkap pada acara Penandatanganan Pakta Integritas Data Kemiskinan di Kabupaten Gianyar, di Gedung PLUT UMKM, Desa Bedulu Gianyar, Rabu (20/11). Jumlah ini jauh menurun dibandingkan Basis Data Terpadu (BDT) Kabupaten Gianyar Tahun 2019 yang dikeluarkan Pemerintah Pusat yakni sekitar 33.000 KK atau 126.000 jiwa. Meski jauh berbeda, Bupati Gianyar Made Mahayastra mengklaim data 7.554 KK miskin ini sudah valid dan nyata. Segala program pengentasan kemiskinan ke depannya akan mengacu pada data terbaru ini. "Data ini sangat penting, saya kerahkan seluruh OPD dan staf. Saya kasi waktu dua minggu agar selesai kunjungi semua sesuai data verifikasi," jelasnya di hadapan para camat, Perbekel se Kabupaten Gianyar di Gedung PLUT UMKM, Rabu (20/11).
Bupati Mahayastra mengaku memantau lewat medsos dan group-group WA terkait kemiskinan hingga akhirnya data nyata tentang kemikinan didapatkan. "Dari data ini, kami siapkan empat aksi yakni pendataan, bedah dan rehab rumah, jambanisasi, dan bantuan permodalan," ujarnya. Pada kesempatan itu, Bupati Mahayastra juga menyerahkan Rp 3,5 miliar dana BKK (bantuan keuangan khusus) pada 14 desa yang berprestasi. Prestasi dimaksud antara lain, katagori desa jumlah penduduk miskinnya terkecil dan desa yang mampu menurunkan angka kemiskinan terbanyak, masing-masing Rp 250 juta. "Nanti uang berupa BKK ini, akan ada juknisnya akan dipakai apa. Yang jelas untuk menopang memerangi kemiskinan itu sendiri. Boleh sesuai 4 aksi, boleh sesuai program di desa," ujarnya. Penghargaan itu diserahkan langsung Bupati Mahayastra didampingi Ketua K3S Kabupaten Gianyar Ny. Surya Adnyani Mahayastra dan Asisten 3 Setdakab Gianyar I Wayan Sudamia, Kadis Sosial Gianyar AA Putri Ari, kepada kepala desa terkait.
14 desa dimaksud di Kec Sukawati, desa dengan KK miskin terkecil yaitu Desa Sukawati (64 KK), penurunan KK miskin tertinggi Desa Batuan (52,53%). Kecamatan Blahbatuh, desa terkecil Desa Bona dengan (13KK), penurunan tertinggi Desa Belega (61,07%). Kecamatan Gianyar desa terkecil KK miskinnya Kelurahan Beng (28KK) dan penurunan tertinggi Desa Temesi (51,92%). Kecamatan Tampaksiring, desa KK miskin terkecil Desa Pejeng (46KK), penurunan tertingi Desa Pejeng Kangin (57,97%). Kecamatan Ubud, desa KK miskin terkecil Desa Peliatan (32 KK) penurunan tertinggi Desa Petulu (71,21%). Kecamatan Tegallalang, desa terkecil Desa Keliki (23 KK) penurunan tertinggi Desa Sebatu (23,33%). Di Kecamatan Payangan, desa KK miskin terkecil Desa Buahan Kaja (9KK) dan penurunan tertinggi Desa Bukian (87,31%).
Bupati Mahayastra minta tahun 2020 kepada para perbekel agar terus menggenjot penurunan angka miskin. "Tiap tahun minimal bisa turun 1.000, sehingga selama 5 tahun ke depan angka kemiskinan bisa nol. Kalau bisa habis, kayaknya saya Bupati Indonesia pertama yang bisa nolkan angka kemiskinan di Gianyar," ujarnya.
Mahayastra mencontohkan, satu desa yang angka kemiskinannya turun drastis yakni Desa Buahan Kaja. "Sekarang di Buahan Kaja tinggal 9 KK miskin. Saya harap tahun depan bisa nol," pintanya. Bupati asal Payangan ini berjanji, BKK untuk desa yang berhasil menekan kemiskinan akan ditingkatkan menjadi Rp 500 juta per desa.
Pakta Integritas Data Kemiskinan di Kabupaten Gianyar mencatat, jumlah KK yang terverifikasi sebagai KK miskin 7.554 KK. Dengan rincian di Kecamatan Sukawati 1.446 KK, Blahbatuh 724 KK, Gianyar 1.670 KK, Tampaksiring 929 KK, Ubud 903 KK, Tegallalang 1.272 KK dan di Payangan 810 KK. *nvi
1
Komentar