Suyasa Jadi 'Pegarus' Lelang Jabatan Sekda Buleleng
Pengisian jabatan Sekda Kabupaten Buleleng melalui proses lelang (seleksi terbuka), mulai dapat pegarus (penglaris).
SINGARAJA, NusaBali
Asisten Bidang Administrasi Umum Setda Kabupaten Buleleng, I Gede Suyasa, menjadi kandidat pertama yang mendaftar sebagai calon Sekda, Kamis (21/11) pagi. Lelang jabatan pratama ini digulirkan untuk mencari pengganti Dewa Ketut Puspaka, Sekda Buleleng yang akan pensiun per 1 Maret 2020 mendatang.
Gede Suyasa datang langsung ke Sekretariat Lelang Jabatan Sekda Buleleng di Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM (BKPSDM) Kabupaten Buleleng, Jalan Laksamana LC8 Singaraja kiawasan Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng, Kamis pagi pukul 10.00 Wita, untuk menyerahkan berkas lamaran. Birokrat asal Desa/Kecamatan Tejakula, Buleleng diterima langsung Kepala BKPSDM Buleleng, Gede Wisnawa.
Setelah diperiksa, dokumen berkas pendaftaran Gede Suyasa dinyatakan lengkap. Selanjutnya, berkas pendaftaran tersebut akan diserahkan kepada Tim Pansel yang dipimpin oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali, I Ketut Lihadnyana, dengan anggota Inspektur Provinsi Bali I Wayan Sugiada, serta Prof Dr Wayan Suastra MPd (akademisi dari Undiksha Singaraja), Prof Dr Astra Wesnawa MSi (akademisi dari Undiksha Singaraja), dan I Ketut Ardha (profesional yang mantan Sekda Buleleng).
Pendaftaran calon dalam lelang jabatan Sekda Buleleng ini telah dibuka sejak 12 November lalu hingga 26 November 2019 nanti. Sejak dibuka, baru Gede Suyasa yang mendaftar. Masih ada waktu 4 hari pendaftaran hingga Selasa (26/11) nanti.
Di lingkup Pemkab Buleleng tercatat ada sejumlah pejabat yang berpeluang mengikuti proses lelang calon Sekda, karena telah memenehui syarat. Mereka masing-masing Asisten Administrasi Perekonomian & Kesra Setda Buleleng Ni Made Rousmini, Asisten Administrasi Pemerintahan Setda Buleleng I Putu Karuna, Staf Ahli Bupati Buleleng Jero Pasek I Ketut Warkadea, Kadis Pengendalian Penduduk KBPPPA Buleleng Made Arya Sukerta, Kadis Sosial Buleleng I Gede Sandhiyasa, dan Kadis Perhubungan Buleleng Gede Gunawan Adnyana Putra. Dari sekian nama itu, hanya Made Rousmini yang disebut-sebut bakal ikut bersaing memperebutkan jabatan Sekda Buleleng. Sedangkan yangt lain masih ragu-ragu.
Kepala BKPSDM Buleleng, Gede Wisnawa, menjelaskan pelaksanaan lelang jabatan calon Sekda minimal harus diikuti 4 pelamar. Jika hingga batas waktu terakhir pendaftaran belum juga memenuhi kuota, maka pendaftaran akan diperpanjang selama 5 hari. “Tapi, kalau nantinya memang masih kurang dari kuota minimal, Bupati Buleleng bisa langsung menunjuk pejabat yang memenuhi syarat untuk mengikuti proses lelang calon Sekda,” jelas Wisnawa kepada NusaBali.
Sementara itu, Gede Suyasa menyebutkan dokumen yang diserahkan telah sesuai dengan yang dipersyaratkan bagi calon Sekda Buleleng. Suyasa mengaku tidak melakukan persiapan khusus dalam proses lelang ini. Bagi Suyasa, semua calon nantinya memiliki peluang yang sama. “Tidak ada yang terberat, saya pikir semua sama dari sisi peluang dan pengalaman, siapa pun nanti yang mendaftar,” tandas Suyasa.
Suyasa selama ini diisukan menjadi calon kuat pengganti Dewa Puspaka sebagai Sekda Buleleng. Pasalnya, dari sisi pengalaman, dia cukup mumpuni. Suyasa mengawali kariernya sebagai Kabag Humas dan Protokol Setda Buleleng, kemudian memimpin Dinas Pendidikan Buleleng. Dari situ, Suyasa lanjut dipercaya menjabat sebagai Asisten Bidang Ekbang Setda Buleleng di era Bupati Putu Bagiada.
Di kepemimpinan Bupati Putu Agus Suradnyana (sejak 2012), Suyasa dipercaya menjadi Kepala Bappeda Buleleng, lanjut Kadis Kebudayaan & Pariwisata, kemudian jadi Kadisdikpora. Terakhir, Suyasa dipercaya sebagai Asisten Administrasi Umum Setda Buleleng. *k19
Asisten Bidang Administrasi Umum Setda Kabupaten Buleleng, I Gede Suyasa, menjadi kandidat pertama yang mendaftar sebagai calon Sekda, Kamis (21/11) pagi. Lelang jabatan pratama ini digulirkan untuk mencari pengganti Dewa Ketut Puspaka, Sekda Buleleng yang akan pensiun per 1 Maret 2020 mendatang.
Gede Suyasa datang langsung ke Sekretariat Lelang Jabatan Sekda Buleleng di Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM (BKPSDM) Kabupaten Buleleng, Jalan Laksamana LC8 Singaraja kiawasan Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng, Kamis pagi pukul 10.00 Wita, untuk menyerahkan berkas lamaran. Birokrat asal Desa/Kecamatan Tejakula, Buleleng diterima langsung Kepala BKPSDM Buleleng, Gede Wisnawa.
Setelah diperiksa, dokumen berkas pendaftaran Gede Suyasa dinyatakan lengkap. Selanjutnya, berkas pendaftaran tersebut akan diserahkan kepada Tim Pansel yang dipimpin oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali, I Ketut Lihadnyana, dengan anggota Inspektur Provinsi Bali I Wayan Sugiada, serta Prof Dr Wayan Suastra MPd (akademisi dari Undiksha Singaraja), Prof Dr Astra Wesnawa MSi (akademisi dari Undiksha Singaraja), dan I Ketut Ardha (profesional yang mantan Sekda Buleleng).
Pendaftaran calon dalam lelang jabatan Sekda Buleleng ini telah dibuka sejak 12 November lalu hingga 26 November 2019 nanti. Sejak dibuka, baru Gede Suyasa yang mendaftar. Masih ada waktu 4 hari pendaftaran hingga Selasa (26/11) nanti.
Di lingkup Pemkab Buleleng tercatat ada sejumlah pejabat yang berpeluang mengikuti proses lelang calon Sekda, karena telah memenehui syarat. Mereka masing-masing Asisten Administrasi Perekonomian & Kesra Setda Buleleng Ni Made Rousmini, Asisten Administrasi Pemerintahan Setda Buleleng I Putu Karuna, Staf Ahli Bupati Buleleng Jero Pasek I Ketut Warkadea, Kadis Pengendalian Penduduk KBPPPA Buleleng Made Arya Sukerta, Kadis Sosial Buleleng I Gede Sandhiyasa, dan Kadis Perhubungan Buleleng Gede Gunawan Adnyana Putra. Dari sekian nama itu, hanya Made Rousmini yang disebut-sebut bakal ikut bersaing memperebutkan jabatan Sekda Buleleng. Sedangkan yangt lain masih ragu-ragu.
Kepala BKPSDM Buleleng, Gede Wisnawa, menjelaskan pelaksanaan lelang jabatan calon Sekda minimal harus diikuti 4 pelamar. Jika hingga batas waktu terakhir pendaftaran belum juga memenuhi kuota, maka pendaftaran akan diperpanjang selama 5 hari. “Tapi, kalau nantinya memang masih kurang dari kuota minimal, Bupati Buleleng bisa langsung menunjuk pejabat yang memenuhi syarat untuk mengikuti proses lelang calon Sekda,” jelas Wisnawa kepada NusaBali.
Sementara itu, Gede Suyasa menyebutkan dokumen yang diserahkan telah sesuai dengan yang dipersyaratkan bagi calon Sekda Buleleng. Suyasa mengaku tidak melakukan persiapan khusus dalam proses lelang ini. Bagi Suyasa, semua calon nantinya memiliki peluang yang sama. “Tidak ada yang terberat, saya pikir semua sama dari sisi peluang dan pengalaman, siapa pun nanti yang mendaftar,” tandas Suyasa.
Suyasa selama ini diisukan menjadi calon kuat pengganti Dewa Puspaka sebagai Sekda Buleleng. Pasalnya, dari sisi pengalaman, dia cukup mumpuni. Suyasa mengawali kariernya sebagai Kabag Humas dan Protokol Setda Buleleng, kemudian memimpin Dinas Pendidikan Buleleng. Dari situ, Suyasa lanjut dipercaya menjabat sebagai Asisten Bidang Ekbang Setda Buleleng di era Bupati Putu Bagiada.
Di kepemimpinan Bupati Putu Agus Suradnyana (sejak 2012), Suyasa dipercaya menjadi Kepala Bappeda Buleleng, lanjut Kadis Kebudayaan & Pariwisata, kemudian jadi Kadisdikpora. Terakhir, Suyasa dipercaya sebagai Asisten Administrasi Umum Setda Buleleng. *k19
Komentar