Wisatawan Terobos Pagar Devil Tears
Dinas Pariwisata belum menugaskan pemandu objek di destinasi wisata itu. Namun secara pribadi sudah meminta tolong kepada para pedagang di sekitar lokasi.
SEMARAPURA, NusaBali
Kemunculan musibah tewas wisatawan karena jatuh dan tenggelam di objek wisata Pantai Devil Tears, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, tak membuat wisatawan lain jera. Wisatawan yang berkunjung ke objek ini masih membandel.
Karena pagar pengaman yang dipasang Pemkab Klungkung diterobos untuk foto selfie. Kenakalan seperti itu tentu sangat berisiko bagi wisatawan itu sendiri. Kondisi tersebut diakui Kepala Dinas Pariwisata Klungkung I Nengah Sukasta. Dia mengakui, baru beberapa hari selesai memasang pagar pengaman di pantai itu. ‘’ Namun ada beberapa wisatawan malah nekat menerobos pagar tersebut. Tentu kami langsung ingatkan, karena kenekatan mereka sangat mengundang bahaya," ujar Sukasta, Kamis (21/11).
Tak hanya itu, jelas dia, tulisan peringatan pada papan imbauan juga sudah dipasang di pantai itu. Namun peringatan ini belum juga diindahkan secara konsisten. Sukasta juga mengingatkan perlunya peran pemandu wisata untuk mengawasi tamunya saat berada di Devil Tears. Pemandu juga agar memberikan pemahaman tentang kondisi geografis serta ancaman bahayanya. "Kami sudah berupaya segala cara untuk memberikan keselamatan kepada wisatawan saat berwisata, tapi masih saja ada wisatawan membandel," ujarnya.
Sukasta mengakui, Dinas Pariwisata belum menugaskan pemandu objek di destinasi wisata itu. Namun secara pribadi sudah meminta tolong kepada para pedagang di sekitar lokasi.
Dia minta agar mereka sama-sama mengawasi wisatawan yang berkunjung ke Devil Tears. Karena apabila terjadi kecelakaan dan destinasi ini sepi, tentu imbasnya ke para pedagang sekitar.
Sebagaimana diketahui, Pemkab Klungkung mulai memasang pagar pengaman di areal tebing Devil Tears, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, sejak Selasa (1/10). Proyek ini rampung selama sebulan. Tujuan dari pemasangan pagar ini untuk menjaga keamanan bagi wisatawan saat berfoto selfie di Devil Tears. Karena belakangan ini terjadi beberapa kali wisatawan tewas jatuh ke laut saat berfoto selfie di Devil Tears. Guna mempertahankan kealamian objek wisata itu, maka pagar pengaman sepanjang 180 m dengan anggaran Rp 70 juta menggunakan bahan kayu uli yang tersambung menggunakan tali kapal. *wan
Karena pagar pengaman yang dipasang Pemkab Klungkung diterobos untuk foto selfie. Kenakalan seperti itu tentu sangat berisiko bagi wisatawan itu sendiri. Kondisi tersebut diakui Kepala Dinas Pariwisata Klungkung I Nengah Sukasta. Dia mengakui, baru beberapa hari selesai memasang pagar pengaman di pantai itu. ‘’ Namun ada beberapa wisatawan malah nekat menerobos pagar tersebut. Tentu kami langsung ingatkan, karena kenekatan mereka sangat mengundang bahaya," ujar Sukasta, Kamis (21/11).
Tak hanya itu, jelas dia, tulisan peringatan pada papan imbauan juga sudah dipasang di pantai itu. Namun peringatan ini belum juga diindahkan secara konsisten. Sukasta juga mengingatkan perlunya peran pemandu wisata untuk mengawasi tamunya saat berada di Devil Tears. Pemandu juga agar memberikan pemahaman tentang kondisi geografis serta ancaman bahayanya. "Kami sudah berupaya segala cara untuk memberikan keselamatan kepada wisatawan saat berwisata, tapi masih saja ada wisatawan membandel," ujarnya.
Sukasta mengakui, Dinas Pariwisata belum menugaskan pemandu objek di destinasi wisata itu. Namun secara pribadi sudah meminta tolong kepada para pedagang di sekitar lokasi.
Dia minta agar mereka sama-sama mengawasi wisatawan yang berkunjung ke Devil Tears. Karena apabila terjadi kecelakaan dan destinasi ini sepi, tentu imbasnya ke para pedagang sekitar.
Sebagaimana diketahui, Pemkab Klungkung mulai memasang pagar pengaman di areal tebing Devil Tears, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, sejak Selasa (1/10). Proyek ini rampung selama sebulan. Tujuan dari pemasangan pagar ini untuk menjaga keamanan bagi wisatawan saat berfoto selfie di Devil Tears. Karena belakangan ini terjadi beberapa kali wisatawan tewas jatuh ke laut saat berfoto selfie di Devil Tears. Guna mempertahankan kealamian objek wisata itu, maka pagar pengaman sepanjang 180 m dengan anggaran Rp 70 juta menggunakan bahan kayu uli yang tersambung menggunakan tali kapal. *wan
1
Komentar