Mengaku Cinta, Siswa SMA Tusuk Guru Saat Tidur
Seorang siswa laki-laki SMA di Kabupaten Kulon Progo nekat menusuk gurunya dengan pisau ketika tertidur pulas.
BANTUL, NusaBali
Tersangka mengaku motif perbuatannya karena cinta. Kapolsek Srandakan Kompol B Muryanto menjelaskan, kejadian bermula saat korban Wening Pamujiasih (35), warga Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Bantul, tengah tertidur pulas di kamarnya, Rabu (20/11) malam. Saat itu korban hanya berdua dengan mertua karena suaminya tengah menghadiri rapat di masjid.
Selanjutnya, tersangka mendatangi rumah korban dan langsung masuk melalui pintu belakang. "Karena tahu rumah korban sepi, pelaku langsung ke rumah korban dan masuk lewat pintu belakang, karena di depan ada mertua korban yang sedang tidur," kata Muryanto, seperti dilansir detik, Kamis (21/11).
Berhasil masuk ke dalam rumah, tersangka langsung menuju kamar korban yang pintunya tidak berbentuk permanen.
"Saat Bu Wening lagi tidur langsung ditusuk dengan pisau dapur selebar 3 cm dan panjangnya 7 cm, tusukannya kena ulu hatinya (korban). Setelah menusuk itu, (tersangka) langsung pergi dari rumah korban," jelas Muryanto.
Mengalami hal tersebut, guru honorer ini langsung teriak minta tolong. Mendengar teriakan itu, mertua dan suami korban yang kebetulan sudah pulang langsung menghampiri.
Korban pun selanjutnya dilarikan ke Rumah Sakit UII dan kemudian dirujuk ke RSUP Sardjito. Suami korban lantas melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Srandakan.
Setelah dilakukan olah TKP dan penyelidikan, polisi akhirnya mengamankan tersangka di rumahnya dini hari kemarin.
Dari pengakuan tersangka, selama ini ia menyukai dan menaruh hati terhadap korban. Karena itu, ia mencari informasi di mana rumah korban untuk selanjutnya didatangi.
"Setelah diamankan, tadi pagi saya tanyai kenapa kok nusuk? Dia jawab 'saya itu cinta pak sama guru itu, saya sayang, saya senang'," katanya.
"Tapi kalau dugaan kami, korban ini sempat digerayangi lalu kaget dan daripada teriak lalu ditusuk pelaku. Tapi itu masih dugaan, dan saat ini juga masih didalami sama anggota," ujar Muryanto.
Muryanto menambahkan, bahwa dari penelusuran ternyata tersangka mengalami gangguan kejiwaan sejak SD. Kendati demikian, tersangka tetap diproses hukum lebih lanjut dengan melibatkan Unit PPA Polres Bantul.
Sementara korban sendiri dirujuk ke RSUP Dr Sardjito untuk menjalani operasi. "Luka yang dialami korban termasuk parah dan sangat serius, karena luka di ulu hati. Tadi malam sudah dilakukan tindakan operasi, dan saat ini masih diobservasi di (Rumah Sakit) Sardjito," kata Muryanto.
Pihak sekolah menunggu hasil proses hukum siswa laki-laki yang menusuk gurunya sendiri memakai pisau di Kabupaten Bantul. Kelanjutan pendidikan pelaku di sekolahnya yang berada di Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo, itu belum bisa diputuskan.
"Kami menunggu proses polisi nanti, kami nunggu dulu hasilnya seperti apa, nanti baru bisa untuk menentukan (apakah masih bisa melanjutkan pendidikan di sekolahnya atau tidak)," kata kepala SMA tempat pelaku menempuh pendidikan, Didik Asmiarto. *
Tersangka mengaku motif perbuatannya karena cinta. Kapolsek Srandakan Kompol B Muryanto menjelaskan, kejadian bermula saat korban Wening Pamujiasih (35), warga Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Bantul, tengah tertidur pulas di kamarnya, Rabu (20/11) malam. Saat itu korban hanya berdua dengan mertua karena suaminya tengah menghadiri rapat di masjid.
Selanjutnya, tersangka mendatangi rumah korban dan langsung masuk melalui pintu belakang. "Karena tahu rumah korban sepi, pelaku langsung ke rumah korban dan masuk lewat pintu belakang, karena di depan ada mertua korban yang sedang tidur," kata Muryanto, seperti dilansir detik, Kamis (21/11).
Berhasil masuk ke dalam rumah, tersangka langsung menuju kamar korban yang pintunya tidak berbentuk permanen.
"Saat Bu Wening lagi tidur langsung ditusuk dengan pisau dapur selebar 3 cm dan panjangnya 7 cm, tusukannya kena ulu hatinya (korban). Setelah menusuk itu, (tersangka) langsung pergi dari rumah korban," jelas Muryanto.
Mengalami hal tersebut, guru honorer ini langsung teriak minta tolong. Mendengar teriakan itu, mertua dan suami korban yang kebetulan sudah pulang langsung menghampiri.
Korban pun selanjutnya dilarikan ke Rumah Sakit UII dan kemudian dirujuk ke RSUP Sardjito. Suami korban lantas melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Srandakan.
Setelah dilakukan olah TKP dan penyelidikan, polisi akhirnya mengamankan tersangka di rumahnya dini hari kemarin.
Dari pengakuan tersangka, selama ini ia menyukai dan menaruh hati terhadap korban. Karena itu, ia mencari informasi di mana rumah korban untuk selanjutnya didatangi.
"Setelah diamankan, tadi pagi saya tanyai kenapa kok nusuk? Dia jawab 'saya itu cinta pak sama guru itu, saya sayang, saya senang'," katanya.
"Tapi kalau dugaan kami, korban ini sempat digerayangi lalu kaget dan daripada teriak lalu ditusuk pelaku. Tapi itu masih dugaan, dan saat ini juga masih didalami sama anggota," ujar Muryanto.
Muryanto menambahkan, bahwa dari penelusuran ternyata tersangka mengalami gangguan kejiwaan sejak SD. Kendati demikian, tersangka tetap diproses hukum lebih lanjut dengan melibatkan Unit PPA Polres Bantul.
Sementara korban sendiri dirujuk ke RSUP Dr Sardjito untuk menjalani operasi. "Luka yang dialami korban termasuk parah dan sangat serius, karena luka di ulu hati. Tadi malam sudah dilakukan tindakan operasi, dan saat ini masih diobservasi di (Rumah Sakit) Sardjito," kata Muryanto.
Pihak sekolah menunggu hasil proses hukum siswa laki-laki yang menusuk gurunya sendiri memakai pisau di Kabupaten Bantul. Kelanjutan pendidikan pelaku di sekolahnya yang berada di Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo, itu belum bisa diputuskan.
"Kami menunggu proses polisi nanti, kami nunggu dulu hasilnya seperti apa, nanti baru bisa untuk menentukan (apakah masih bisa melanjutkan pendidikan di sekolahnya atau tidak)," kata kepala SMA tempat pelaku menempuh pendidikan, Didik Asmiarto. *
1
Komentar