Dipilih Secara Musyawarah, Bendesa Palalinggah Dikukuhkan
Mantan Bendesa Adat Palalinggah, Desa Ekasari, Kecamatan Melaya, Jembrana, I Putu Karmita, kembali dipercaya sebagai bendesa adat masa ayahan 2019–2024.
NEGARA, NusaBali
Karmita yang dikukuhkan di Pura Dalem Desa Adat Palalinggah, Rabu (20/11) petang, ini sebelumnya dipilih secara musyawarah mufakat atas kesepakatan paruman desa adat.
Pengukuhan bendesa ini dihadiri oleh Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, Ketua Majelis Desa Adat Kabupaten Jembrana I Nengah Subagia, Camat Melaya I Putu Oka Gede Santika, beserta masyarakat Desa Adat Palalinggah, Desa Ekasari.
Dalam sambutannya, Wabup Kembang sangat mengapresiasi panitia pemilihan Bendesa Adat Palalinggah, yang tidak sampai harus melakukan voting. “Sesuai amanat Perda Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat, tertuang pemilihan bendesa hendaknya mengedepankan musyawarah mufakat. Artinya kalau sudah musyawarah mufakat, segala perbedaan pendapat berhasil disatukan. Bukan menggunakan sistem voting, namun secara kekeluargaan dengan melakukan musyawarah bersama. Ini yang luar biasa sekaligus membanggakan,” ujarnya.
Menurutnya, nilai-nilai luhur musyawarah mufakat juga sebagai identitas bangsa Indonesia yang tertuang dalam dasar negara Pancasila. Hal itu juga sesuai dengan yang disampaikan Bung Karno, bahwa sistem demokrasi yang paling tepat untuk bangsa Indonesia adalah demokrasi yang berjiwa gotong royong, menjunjung tinggi musyawarah, bukan demokrasi yang dibeli ataupun demokrasi ala Barat.
“Nah, semangat ini yang patut kita teladani, karena musyawarah bersama adalah karakter asli bangsa kita. Semoga bisa diikuti desa adat lainnya,” ucap Wabup Kembang.
Wabup Kembang juga berharap kepada bendesa yang dikukuhkan, agar bekerja keras dalam menyatukan umat, di tengah-tengah peran desa adat
yang semakin kompleks. “Bendesa harus bisa merangkul dan menjadi panutan yang baik bagi masyarakat. Mari rangkul bersama-sama untuk memperkuat dan memajukan desa, termasuk membina hubungan yang harmonis dengan desa dinas,” tuturnya. *ode
Pengukuhan bendesa ini dihadiri oleh Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, Ketua Majelis Desa Adat Kabupaten Jembrana I Nengah Subagia, Camat Melaya I Putu Oka Gede Santika, beserta masyarakat Desa Adat Palalinggah, Desa Ekasari.
Dalam sambutannya, Wabup Kembang sangat mengapresiasi panitia pemilihan Bendesa Adat Palalinggah, yang tidak sampai harus melakukan voting. “Sesuai amanat Perda Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat, tertuang pemilihan bendesa hendaknya mengedepankan musyawarah mufakat. Artinya kalau sudah musyawarah mufakat, segala perbedaan pendapat berhasil disatukan. Bukan menggunakan sistem voting, namun secara kekeluargaan dengan melakukan musyawarah bersama. Ini yang luar biasa sekaligus membanggakan,” ujarnya.
Menurutnya, nilai-nilai luhur musyawarah mufakat juga sebagai identitas bangsa Indonesia yang tertuang dalam dasar negara Pancasila. Hal itu juga sesuai dengan yang disampaikan Bung Karno, bahwa sistem demokrasi yang paling tepat untuk bangsa Indonesia adalah demokrasi yang berjiwa gotong royong, menjunjung tinggi musyawarah, bukan demokrasi yang dibeli ataupun demokrasi ala Barat.
“Nah, semangat ini yang patut kita teladani, karena musyawarah bersama adalah karakter asli bangsa kita. Semoga bisa diikuti desa adat lainnya,” ucap Wabup Kembang.
Wabup Kembang juga berharap kepada bendesa yang dikukuhkan, agar bekerja keras dalam menyatukan umat, di tengah-tengah peran desa adat
yang semakin kompleks. “Bendesa harus bisa merangkul dan menjadi panutan yang baik bagi masyarakat. Mari rangkul bersama-sama untuk memperkuat dan memajukan desa, termasuk membina hubungan yang harmonis dengan desa dinas,” tuturnya. *ode
Komentar